KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

14 Easter Egg DC dan Marvel di My Hero Academia

Titip Jepang - easter egg dc dan marvel di my hero academia

Easter egg‘ atau pesan tersembunyi telah menjadi elemen umum dalam film dan serial televisi, khususnya dalam waralaba yang memiliki banyak penggemar. Meski tidak terlalu sering, sejumlah anime juga memasukkan elemen tersembunyi serupa. Studio Ghibli adalah salah satu yang dikenal kerap menggunakan teknik ini, namun bukan satu-satunya yang menyisipkan penghormatan kecil bagi penggemarnya.

My Hero Academia memiliki cara tersendiri dalam menyajikan Easter egg yang selaras dengan dunia uniknya. Di dalam semesta di mana hampir semua orang memiliki kekuatan super, Easter Egg referensi terhadap Detective Comics dan waralaba superhero terkenal seperti Marvel terasa sangat pas. Serial ini telah menyuguhkan berbagai anggukan kepada dunia superhero Barat, memperlihatkan bagaimana sang kreator, Kohei Horikoshi, tidak hanya terinspirasi oleh karya-karya tersebut tetapi juga memberi penghormatan secara eksplisit melalui referensi yang ia selipkan.

Pada bab pertama My Hero Academia, Deku menjelaskan asal mula kemunculan Quirk dan bagaimana sebagian besar populasi kini memiliki kekuatan super. Dari sinilah konsep pahlawan super mulai muncul. Untuk menggambarkan hal ini, Horikoshi menampilkan siluet sejumlah pahlawan super legendaris disertai kutipan, “Fantasi menjadi kenyataan.”

Dalam ilustrasi tersebut, terlihat sosok seperti Ultraman dan Devilman, serta tokoh dari Barat seperti Spider-Man, Wolverine, dan Superman. Kemunculan mereka kemungkinan hanyalah referensi simbolis untuk menunjukkan bahwa dunia kini menyerupai dunia dalam komik, bukan berarti para tokoh itu benar-benar eksis dalam semesta cerita.

Dalam My Hero Academia Vigilantes, prekuel dari My Hero Academia, diperkenalkan dua siswa SMA yang menunjukkan bahwa dunia My Hero Academia bisa jauh lebih menyeramkan dari yang dibayangkan. Kedua karakter ini memiliki kemiripan, baik dari segi penampilan maupun Quirk, dengan dua anggota X-Men yang ikonik, yakni Wolverine dan Cyclops. Mereka adalah Ichimoku Samazu—yang tampaknya merupakan referensi kepada Scott Summers (Cyclops), meskipun nama belakang mereka terdengar serupa—dan Jube Namimaru, yang jelas terinspirasi dari Wolverine.

Ichimoku menampilkan banyak ciri khas Cyclops, mulai dari gaya berpakaian, kacamata pelindung, hingga Quirk-nya yang menyerupai sinar optik milik Cyclops. Sementara itu, Jube memiliki banyak kesamaan dengan Wolverine, termasuk Quirk-nya yang memunculkan pedang kayu dari tangannya, mirip dengan cakar Wolverine. Ia bahkan mengenakan aksesori berbentuk huruf X sebagai penghormatan terhadap X-Men. Untuk semakin menegaskan kemiripan mereka, kedua karakter ini juga digambarkan saling bersaing dan terlibat dalam pertarungan sengit.

Baik dari penampilan hingga perilakunya, karakter Twice dari League of Villains jelas terinspirasi dari Deadpool milik Marvel, terutama dalam hal humor gelap dan kepribadian ganda. Namun, referensinya tidak berhenti di situ. Sama seperti Twice, karakter ikonik Rorschach dari Watchmen juga memakai topeng sebagai cara untuk mempertahankan kewarasannya.

Selain itu, Twice juga disebut-sebut mengambil inspirasi dari Riot, seorang penjahat dalam dunia superhero yang mengenakan kostum serupa dan memiliki kemampuan menggandakan diri. Riot, atau Frederick von Frankenstein, pertama kali muncul dalam Superman: The Man of Steel #61 sebagai ilmuwan gila yang mampu menciptakan klon dirinya sendiri. Layaknya Twice, Riot juga kehilangan kewarasan akibat efek dari duplikasi yang terus-menerus.

Jurota Shishida adalah salah satu siswa Kelas 1-B di SMA UA yang menonjol sejak kemunculan pertamanya, ketika ia bertarung melawan Eijiro dan Koji. Ia langsung terlihat sebagai salah satu anggota terkuat di kelasnya, berkat Quirk miliknya yang disebut “Beast.” Quirk ini memungkinkan Jurota berubah menjadi makhluk mirip binatang yang besar dan kuat. Nama Quirk tersebut tak hanya terdengar garang, tapi juga menjadi referensi langsung pada karakter Henry Phillip McCoy dari seri X-Men, yang juga dikenal sebagai “Beast.”

Henry pertama kali muncul dalam X-Men #1 tahun 1963, namun penampilan liarnya yang kini dikenal luas baru muncul setelah ia bekerja di Brand Corporation dan menciptakan serum yang memicu transformasi tersebut dalam Amazing Adventures #11 (Maret 1972). Sejak itu, karakter ini mengalami berbagai perubahan fisik akibat mutasi yang terus berkembang.

Ketika Mei Hatsume merancang kostum baru untuk Izuku, ia membuatkan pakaian abu-abu yang besar dan tebal untuk membantunya mengendalikan Quirk-nya. Sayangnya, kostum tersebut terlihat buruk dan memiliki kekurangan fatal: saat berputar 180 derajat, hampir menyebabkan cedera serius pada tulang belakang Midoriya. Meski demikian, penggemar Marvel Cinematic Universe kemungkinan besar langsung mengenali referensi tersembunyi dalam adegan ini yang merujuk pada pemimpin Avengers.

Dalam Iron Man 2, ada adegan serupa di mana kostum Iron Man buatan antagonis Justin Hammer mengalami masalah identik. Kostum tersebut berputar sepenuhnya dan menyebabkan kerusakan fatal pada tulang belakang pilot uji, yang kemungkinan besar tewas. Walaupun situasinya tidak persis sama, momen ini merupakan bentuk penghormatan yang cerdas terhadap berbagai waralaba besar yang menjadi inspirasi bagi My Hero Academia.

Sampul volume dan halaman berwarna dalam My Hero Academia sering kali merupakan penghormatan terhadap berbagai media buku komik Barat, terutama dari Marvel dan DC. Horikoshi secara sadar menggambar elemen-elemen ini dengan maksud tertentu. Salah satu yang paling dikenal adalah sampul Volume 9, yang meniru gaya Ultimate Spider-Man: Venom Edisi 1, di mana pahlawan dan penjahatnya digambarkan berhadapan dalam pose yang sama. Sementara itu, sampul Volume 27 menyerupai Marvel Spider-Man: City at War #1 edisi varian.

Selain itu, para penggemar juga menemukan bahwa halaman berwarna Bab 33 sangat mirip dengan Uncanny X-Men #212, terutama dalam hal warna dan pose antara Deku dan Wolverine. Halaman berwarna Bab 153 memberi penghormatan pada Batman: A Death in the Family, dengan Miro menggendong Eri dalam pose yang mengingatkan pada adegan Batman membawa tubuh Jason Todd. Terakhir, halaman berwarna Bab 389 menampilkan pertarungan antara Himiko dan Uraraka dalam pose yang mencerminkan Harley Quinn and Poison Ivy #6.

Dalam presentasinya di Festival Sekolah, Mei Hatsume memamerkan berbagai penemuan mekanis. Salah satu detail menarik di latar belakang mengisyaratkan penghormatan terhadap salah satu penjahat ikonik Marvel, Dr. Octopus. Referensi tersebut terlihat dari kemunculan lengan mekanis khas yang menyerupai milik Dr. Octopus di antara alat-alat ciptaan Mei.

Dr. Octopus pertama kali muncul dalam Amazing Spider-Man #3 yang diterbitkan pada April 1963. Lengan logam mekanis adalah ciri khas utama karakternya. Mengingat Horikoshi dikenal sebagai penggemar berat Spider-Man, tidak mengherankan jika ia menyisipkan penghormatan kecil seperti ini ke dalam karyanya.

Saat menghadapi All for One, All Might mengungkapkan senjata rahasianya—sebuah strategi untuk memancing musuh dan membeli waktu agar pertarungan antara Deku dan Shigaraki bisa terus berlangsung tanpa gangguan. Dalam momen ini, ia memperkenalkan Armor All Might, kostum berteknologi tinggi yang memiliki kemampuan menyerupai para siswa Kelas 1-A.

Desain dan fungsi kostum ini jelas terinspirasi oleh Iron Man, mulai dari tampilannya hingga bagaimana setelan tersebut dikenakan melalui koper—menggugah kenangan akan kostum ikonik milik Tony Stark. Selain itu, saat All Might mengaktifkan item pendukung, lengan-lengan mekanis menyerupai tentakel muncul dari punggungnya—sebuah anggukan lain kepada karakter Doctor Octopus dari semesta Marvel.

My Hero Academia: Ultra Analysis: The Official Character Guide merupakan buku data kedua dari seri ini, berisi informasi lengkap yang memuaskan rasa ingin tahu para penggemar tentang karakter-karakter favorit mereka. Buku ini mencakup data hingga Bab 235 dan memuat detail menarik, termasuk pengakuan dari Sero Hanta yang menyebut bahwa ia sangat mengidolakan seseorang dari Amerika yang mampu menembakkan jaring laba-laba.

Jelas sekali ini merupakan referensi langsung ke Spider-Man, mengingat kesamaan kekuatan mereka. Teknik ayunan jaring milik Spider-Man dan ayunan selotip Sero sangat mirip, menjadi salah satu bentuk penghormatan Horikoshi yang paling terang-terangan terhadap karakter Marvel, bahkan sebelum Deku mendapatkan kekuatan Black Whip.

Selama arc Dark Hero, tekanan besar dari masyarakat membuat banyak pahlawan kehilangan semangat, meskipun mereka terus berusaha. Kritik, komentar sinis, dan pandangan negatif membuat sebagian besar dari mereka merasa kewalahan. Beberapa bahkan memutuskan untuk berhenti, termasuk Death Arms—seseorang yang tak pernah disangka akan menyerah. Ia mengungkap bahwa dirinya bukanlah pahlawan sejati, melainkan manusia biasa yang tak mampu menahan tekanan opini publik.

Momen ketika Death Arms mundur dari perannya merupakan penghormatan terhadap adegan ikonik dalam The Amazing Spider-Man #51, yang dikenal dengan judul Spider-Man No More. Dalam cerita tersebut, Peter Parker melepas identitasnya sebagai Spider-Man karena merasa terbebani, dan adegan serupa kerap dijadikan referensi saat pahlawan memilih untuk berhenti—termasuk dalam kasus Death Arms.

Meski durasinya singkat, arc Dark Hero dianggap sebagai salah satu bagian terbaik dari My Hero Academia. Di dalamnya, kisah mencapai titik kritis—Deku meninggalkan UA, dunia mulai hancur, dan banyak karakter merasa seolah harapan telah sirna. Momen-momen emosional ini diperkuat oleh ilustrasi ikonik Deku yang berdiri di atas gargoyle, bersiap menghadapi serangan dari penjahat raksasa.

Ilustrasi tersebut secara visual mengingatkan pada karya legendaris Jim Lee, khususnya gambar Batman dan Superman di atas gargoyle. Mengingat Deku berperan sebagai vigilante selama arc ini, referensinya jelas menuju tokoh vigilante paling terkenal dari DC: Batman.

“All it takes is one bad day” merupakan tema sentral dari The Killing Joke milik DC, komik yang banyak mengeksplorasi asal-usul Joker. Inti dari pesan ini adalah bahwa siapa pun bisa berubah menjadi seperti Joker hanya karena satu hari yang sangat buruk. Gagasan ini menjadi pondasi penting dalam semesta Batman, karena hanya dibutuhkan satu hari tragis untuk menciptakan Batman sendiri. Tema ini kemudian diadaptasi oleh Horikoshi dalam arc My Villain Academia.

Dalam alur tersebut, ada adegan ikonik saat topeng Twice terbuka, dengan tulisan “All it takes is one bad day” terpampang di sampingnya. Bahkan, Volume 24 dan Bab 229 dari My Hero Academia secara eksplisit menggunakan frasa tersebut sebagai judul. Mengingat arc ini memang berfokus pada latar belakang dan motivasi para villain, referensi terhadap tema klasik Batman tersebut terasa sangat relevan dan kuat.

Saat merancang karakter untuk My Hero Academia Vigilantes, penulis Hideyuki Furuhashi membuat perbandingan yang jelas. Jika All Might dianggap sebagai Superman, maka protagonis spin-off tersebut, Knuckleduster, bisa dikatakan seperti Batman.

Kesamaan ini mudah dikenali. Knuckleduster adalah individu yang tidak memiliki Quirk dan mengandalkan kekerasan ekstrem untuk menegakkan keadilan dengan cara-cara pribadi. Sementara itu, All Might adalah simbol perdamaian dan pahlawan terkuat di dunia, dengan kemampuan untuk terbang dan memukul objek dengan kekuatan luar biasa.

Meskipun Horikoshi tidak secara resmi mengonfirmasi bahwa Deku terinspirasi oleh Spider-Man, sangat jelas bagaimana beberapa aspek karakternya dipengaruhi oleh Spider-Man. Keduanya memiliki latar belakang sebagai kutu buku, tekad yang kuat, dan semangat yang tak tergoyahkan, dengan kepribadian serta karakteristik yang mirip. Namun, kekuatan mereka selalu berbeda.

Hal ini berubah ketika Deku mulai mengakses lebih banyak Quirk dari One for All. Blackwhip (Cambuk hitam) yang ia gunakan jelas merupakan penghormatan kepada ayunan jaring Spider-Man, terutama karena Deku memanfaatkannya untuk berayun dan mengikat musuhnya dalam pertarungan. Sementara itu, Danger Sense milik Deku merupakan salinan langsung dari Spider-Sense, baik dari segi fungsi maupun desain kekuatannya.

Sumber:  cbr

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial  Titip Jepang:
Instagram:  @titipjepang
Twitter:  @titipjepang
Facebook:  Titip Jepang