Dari My Neighbor Totoro yang menggemaskan hingga The Boy and the Heron yang menyayat hati, film-film Studio Ghibli telah menginspirasi generasi pencinta anime.


Rumah produksi anime tersohor asal Jepang, Studio Ghibli, akan genap berusia 40 tahun pada Juni 2025. Didirikan pada tahun 1985 oleh tiga sosok visioner—Hayao Miyazaki, Isao Takahata, dan Toshio Suzuki—studio ini telah melahirkan mahakarya yang bukan hanya mendefinisikan anime, tapi juga mengubah cara dunia memandang film animasi.
Dari hutan beracun hingga pemandian para dewa, dari monster serigala hingga bangau yang bisa bicara, Ghibli tak pernah berhenti menciptakan dunia-dunia ajaib yang penuh makna, keindahan, dan emosi.
Berikut adalah lima film Ghibli paling berpengaruh yang telah menginspirasi generasi demi generasi, dan mengukuhkan posisi studio ini sebagai legenda sejati dalam sejarah anime.
5 Film Ghibli Paling Berpengaruh
1. Nausicaä of the Valley of the Wind (1984)


Meskipun dirilis setahun sebelum Studio Ghibli resmi berdiri, Nausicaä of the Valley of the Wind dianggap sebagai akar dari segalanya. Berlatar di dunia pasca-apokaliptik yang tertutup oleh “Laut Busuk” (Sea of Corruption)—hutan beracun yang dijaga oleh serangga mutan raksasa—kisah ini memperkenalkan kita pada Nausicaä, seorang putri muda yang tidak hanya tangguh, tapi juga peduli dengan alam sekitarnya. Karakter dan dunianya mencerminkan tema besar yang kelak menjadi napas Studio Ghibli: hubungan manusia dan alam, keberanian, serta empati.
Diadaptasi dari manga karya Hayao Miyazaki sendiri, film ini memikat penonton lewat dunia yang imajinatif, konflik moral yang dalam, dan pesan ekologi yang menyentuh hati. Sebuah karya awal yang menandai lahirnya keajaiban dunia Ghibli.


Tanggal Rilis | 11 Maret 1984 |
Durasi | 1 jam 58 menit |
Sutradara | Hayao Miyazaki |
2. My Neighbor Totoro (1988)


Siapa sangka roh hutan berbulu besar dengan senyum lebar akan menjadi ikon global yang dicintai banyak orang? My Neighbor Totoro adalah kisah sederhana nan magis tentang dua gadis kecil, Satsuki dan Mei, yang pindah bersama ayahnya ke sebuah rumah tua di pedesaan, demi lebih dekat dengan ibu mereka yang tengah dirawat di rumah sakit karena TBC.
Di tengah hijaunya alam dan hangatnya kehidupan desa, mereka bertemu Totoro—roh hutan misterius namun bersahabat—serta Catbus, seekor kucing raksasa berbentuk bus dengan kaki dua belas. Tanpa konflik besar atau drama berlebihan, film ini justru menghadirkan ketenangan, keajaiban masa kecil, dan rasa nyaman yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tak heran jika hingga kini, Totoro tetap menjadi simbol abadi Studio Ghibli.


Tanggal Rilis | 16 April 1988 |
Durasi | 1 jam 26 menit |
Sutradara | Hayao Miyazaki |
3. Princess Mononoke (1997)


Lebih gelap dan kompleks, Princess Mononoke memperlihatkan sisi Ghibli dalam bentuk paling epik dan dewasa. Saat kutukan mulai menggerogoti tubuhnya, Pangeran Ashitaka memulai perjalanan yang membawanya ke tengah konflik antara Irontown dan hutan para dewa. Di sana, ia bertemu San, gadis liar yang dibesarkan serigala dan sedang bertarung untuk mempertahankan hutan para dewa.
Film ini menyoroti konflik brutal antara teknologi dan tradisi, keserakahan dan harmoni dengan lanskap hutan lebat dan kehadiran dewa-dewa hewan yang memukau. Tidak ada karakter sepenuhnya baik atau jahat—semuanya berada di zona abu-abu yang realistis. Dengan visual yang megah dan emosi yang mengguncang, Princess Mononoke menjadi tonggak penting dalam membawa Studio Ghibli ke panggung global di akhir ’90-an.


Tanggal Rilis | 12 Juli 1997 |
Durasi | 2 jam 13 menit |
Sutradara | Hayao Miyazaki |
4. Spirited Away (2001)


Judul yang membuat Studio Ghibli memenangkan Oscar pertamanya, Spirited Away adalah karya masterpiece yang memperkenalkan Studio Ghibli ke panggung dunia. Ceritanya mengikuti Chihiro, gadis 10 tahun yang tersesat di dunia roh setelah orang tuanya berubah menjadi babi.
Demi menyelamatkan mereka, ia harus bekerja di pemandian mistis milik penyihir Yubaba, sambil perlahan menemukan keberaniannya sendiri. Penuh simbolisme budaya Jepang, visual surealis, dan makna mendalam soal identitas dan pertumbuhan, film ini dianggap sebagai salah satu film animasi terbaik sepanjang masa.
Dan ya—No-Face dan kereta yang melaju di atas air? Tak pernah bisa dilupakan.


Tanggal Rilis | 20 Juli 2001 |
Durasi | 2 jam 5 menit |
Sutradara | Hayao Miyazaki |
5. The Boy and The Heron


Dua dekade setelah Spirited Away, Hayao Miyazaki kembali dari masa pensiun dengan karya yang sangat pribadi dan kembali meraih Oscar. The Boy and the Heron mengikuti Mahito, seorang bocah yang ditinggal mati ibunya akibat perang dan dipindahkan ke rumah baru yang penuh misteri.
Di sana, ia bertemu seekor bangau yang bisa berbicara dan terseret ke dunia lain, tempat hidup dan mati, kenyataan dan mimpi saling bertaut. Penuh simbolisme, imajinasi liar, dan renungan tentang kehilangan, film ini bukan sekadar petualangan, tapi juga perjalanan batin yang memukau secara visual dan emosional.


Tanggal Rilis | 14 Juli 2023 |
Durasi | 2 jam 4 menit |
Sutradara | Hayao Miyazaki |
Lima film ini hanya sebagian kecil dari mahakarya Ghibli. Di usianya yang ke-40, studio ini tetap menjadi rumah bagi mimpi, imajinasi, dan cerita tak terlupakan.
Sumber: Malaymail, wikipedia, imdb
©Hak cipta gambar milik Studio Ghibli/Hayao Miyazaki
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang