5 Karakter Baru Dragon Ball Super Terbaik yang Diciptakan Langsung oleh Akira Toriyama!


Dragon Ball Super berhasil membawa waralaba legendaris ini ke level yang lebih tinggi. Setelah lebih dari 40 tahun, Dragon Ball terus berkembang dengan memperkenalkan karakter-karakter baru yang makin unik dan makin tak masuk akal kekuatannya. Petualangan Goku dan kawan-kawan kini nggak cuma berhenti di satu galaksi atau Dunia Lain, tapi juga merambah ke seluruh multiverse yang penuh kejutan.
Menariknya, meski banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan cerita, seperti Toei Animation untuk anime dan Toyotarou untuk manga, Akira Toriyama tetap menjadi otak utama di balik arah cerita dan desain karakter. Beberapa karakter penting memang dirancang oleh Toyotarou atau Toei dengan Toriyama yang melakukan revisi akhir, tapi tak sedikit juga yang lahir langsung dari imajinasinya sendiri.
Hal ini membantu Dragon Ball Super mengembangkan daftar petarung yang benar-benar beragam yang membuat setiap jagat raya terasa berbeda. Dan inilah 5 karakter baru terbaik di Dragon Ball Super yang dibuat langsung oleh Akira Toriyama sendiri.
5 Karakter Baru Terbaik Dragon Ball Super Ciptaan Akira Toriyama
5. Caulifla


Manga Debut: The Super Warriors Gather! Part 2 | Anime Debut: Gohan and Piccolo Master and Pupil Clash in Max Training |
Salah satu kejutan paling menarik dari Dragon Ball Super adalah kenyataan bahwa Universe 6 masih memiliki populasi Saiyan yang masih hidup, sehat dan bahagia. Setelah Cabba diperkenalkan di Tournament of Destroyers, giliran dua Saiyan perempuan, Kale dan Caulifla, yang mencuri perhatian di Tournament of Power.
Kale adalah versi alternatif dari Broly, sang Super Saiyan Legendaris, yang pemalu. Meskipun Toriyama menyukai konsepnya, ia memutuskan untuk menambahkan nuansa pada dinamikanya dengan menciptakan Caulifla, karakter yang jauh lebih percaya diri. Ia memang tidak memiliki bentuk Super Saiyan Legendaris seperti Kale, tapi bakat tempurnya luar biasa. Ia bahkan hampir secara tidak sengaja menemukan kekuatan Super Saiyan 3.
Caulifla Menjelajahi Puncak Kekuatan Saiyan Wanita


Secara desain, Caulifla tampil sederhana dan efektif dengan rambut tebal yang sedikit mengingatkan kita pada Vegeta. Dan ketika ia berubah menjadi Super Saiyan, auranya berubah menjadi lebih menakutkan. Ini juga menjadi tonggak penting, karena Toriyama sebelumnya mengaku kesulitan merancang bentuk Super Saiyan versi perempuan. Caulifla memecah kebuntuan itu dengan gaya yang keren dan khas.
Di arena Tournament of Power, Caulifla tampil sebagai lawan tangguh bagi Goku. Bahkan ketika bergabung dengan Kale menjadi Kefla, mereka sempat memaksa Goku mengelurkan Ultra Instict. Desain Kefla bahkan terlihat lebih menonjol dengan rambut yang lebih runcung dan lebih berantakan. Karakter seperti Caulifla punya daya tarik besar, karena ia membuat penonton ingin lebih banyak melihatnya. Nggak heran banyak yang berharap Caulifla akan kembali muncul di Black Frieza Saga atau cerita besar berikutnya!
4. Cell Max


Manga Debut: A Rival Appears | Anime Debut: Dragon Ball Super: Super Hero |
Dragon Ball Super dikenal sering membawa kembali wajah-wajah yang sudah dikenal dalam versi baru yang lebih segar. Mulai dari kembalinya Frieza, munculnya Future Trunks, sampai kebangkitan kembali sosok Cell. Secara khusus, perubahan tempo di Super Hero Saga menempatkan Gohan dan Piccolo dalam sorotan dan menghidupkan kembali organisasi militer jahat Red Ribbon.
Menyamar sebagai perusahaan farmasi, Red Ribbon merekrut Dr. Hedo, cucu dari Dr. Gero, untuk menciptakan senjata baru. Ia menciptakan Cell Max, versi terbaru dari Cell yang dulu sempat meneror semesta Dragon Ball. Tapi monster ini bangkit sebelum waktunya, membuatnya belum sempurna dan bertindak dengan mentalitas bintang buas yang mengamuk.
Cell Max Karya Akira Toriyama Menyoroti Desain yang Terabaikan


Uniknya, desain Cell Max justru didasarkan pada desain Semi-Perfect Cell, bukan desain Perfect Cell yang lebih populer di kalangan penggemar. Ini mungkin saja terjadi karena Cell Ma terbangung lebih awal, tapi Akira Toriyama pernah mengatakan bahwa ia lebih menyukai desain Semi-Perfect Cell dan bagaimana campur tangan editornya menyebabkan desain Perfect Cell yang direvisi. Jadi, lewat Cell Max, Toriyama seolah-olah ingin merebut kembali desain yang terpolarisasi ini dan memberinya sentuhan baru—termasuk warna merah mencolok yang membuatnya tampak jauh lebih garang di layar.
Cell Max mungkin hanyalah monster yang diciptakan untuk memicu serangan gabungan para pahlawan, kehadirannya tetap menciptakan ketegangan, keganasan. dan nostalgia sejati untuk masa penting Dragon Ball Z. Dan jangan lupakan Gamma 1 dan Gamma 2, dua android “superhero” ciptaan Toriyama yang desainnya terinspirasi dari pahlawan masa kecil sang mangaka sendiri.
3. Jiren


Manga Debut: The Man Named Jiren | Anime Debut: The Universes Go Into Action — Each with Their Own Motives (full appearance) |
Tournament of Power dipenuhi dengan petarung dari berbagai semesta, ada Kefla, Ribrianne, dan Anilaza. Namun, Jiren dari Semesta 11 dengan cepat mencuri perhatian sebagai rintangan terbesar Semesta 7 untuk keluar sebagai juara.
Jiren adalah anggota Pride Trooper, mengenakan seragam hitam-merah yang serasi dengan rekan-rekannya. Meski tubuhnya ramping dan desainnya sederhana, kehadirannya tetap terasa berat dan mengintimidasi. Menariknya, karakter Jiren awalnya dirancang oleh Toei sebagai pahlawan sombong dan banyak bicara. Tapi Akira Toriyama punya ide lain, ia membayangkannya sebagai sosok pendiam, tertutup, dan menyimpan masa lalu yang menyakitkan.
Toriyama Memiliki Ide yang Sangat Spesifik untuk Kepribadian Jiren


Akhirnya, versi awal Jiren yang keras kepala dijadikan dasar karakter Top, menciptakan duo dinamis Dragon Ball Super yang sudah dikenal penggemar.
Kekurangan dari sifat introvert Jiren dibayar dengan kekuatannya. Pertarungan dua babaknya melawan Ultra Instinct Goku masih menjadi salah satu duel paling epik dalam sejarah Dragon Ball dan alasan utama mengapa penonton masih ingin melihat pertandingan ulang antara keduanya.
2. The Heeter Force


Selama beberapa dekade, Frieza adalah simbol kekuatan dan teror di semesta Dragon Ball. Tapi lewat Dragon Ball Super, akhirnya muncul grup baru yang cukup ambisius untuk menantang dominasi sang tiran. The Heeter Force adalah sekelompok pialang antarplanet yang memfasilitasi Frieza dalam federasi perdangan galaksinya, tapi kini mereka ingin mengambil alih panggung utama.
Heeter Force terdiri dari Oil, Macki, Gas, dan sang pemimpin tertua, Elec. Sebagai pemimpin, Elec tak segan menggunakan Bola Naga untuk mempermainkan kehidupan Gas dan membangkitkan kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya dalam dirinya. Ada kualitas tragis dan melankolis pada Heeter Force, dan sangat disayangkan bahwa mereka belum mendapatkan panggung seluas yang mereka layak dapatkan, seperti Team Rocket atau Time Skeletons dari Dragon Ball sendiri.
The Heeter Force Memiliki Hubungan Buruk dengan Masa Lalu Frieza


Para Heeters memiliki desain pelengkap yang hebat, dan setiap transformasi Gas terasa seperti cara yang tepat untuk meningkatkan kekuatannya. Meskipun Toyotarou memiliki andil dalam penciptaan sebagian besar penjahat dalam Galactic Patrol Prisoners Saga dari Dragon Ball Super, termasuk para Heeters, grup ini tetap memiliki tempat spesial di hati Akira Toriyama.
Toriyama secara terbuka mengatakan bahwa ia tak ingin desain Heeter Force terasa asal-asalan. Ia memberi perhatian ekstra dalam menciptakan tampilan, aura, hingga gaya berpakaian mereka, memastikan semuanya terasa pas dan punya identitas yang kuat.
1. Goku Black


Manga Debut: SOS from the Future | Anime Debut: SOS from the Future: A Dark New Enemy Appears! |
Saga Future Trunks menjadi salah satu chapter paling kelam dalam Dragon Ball Super, dan itu sebagian besar berkat penjahat utamanya yang benar-benar jahat. Sekilas, penampilan Goku Black memang identik dengan Goku. Tapi di balik wajah familier itu tersembunyi niat pembantaian yang kejam dan keyakinan ekstrem untuk menghapus seluruh umat manusia dari eksistensi.
Toriyama memang penggemar berat serial tokusatsu, seperti Ultaman dan Kamen Rider, yang sering menghadirkan versi jahat dari sang pahlawan. Goku Black adalah interpretasi langsung dari trope itu.
Goku Black Ditarik dari Cerita Tokusatsu Klasik


Goku Black adalah salah satu karakter paling menarik dengan motivasi yang mengerikan namun terstruktur. Dia adalah seseorang yang berada dalam kondisi terbaiknya saat amarahnya meluap, memanggil Sickle of Sorrow dan berubah menjadi bentuk mematikan Super Saiyan Rosé. Penampilannya mungkin memikat, tapi niatnya benar-benar jahat. Sementara itu, rekan sejiwanya, Future Zamasu, tak kalah menyeramkan. Dilema moralnya tercermin dengan jelas, terutama saat gurunya, Gowasu, mulai mencurigai muridnya sendiri.
Penjahat terbaik Dragon Ball adalah mereka yang memiliki konflik tetapi bersedia mengambil risiko. Ini yang terjadi pada duo Goku Black dan Future Zamasu. Mereka adalah tokoh dengan konflik, keyakinan kuat, dan keberanian untuk menghancurkan tatanan dunia demi tujuan mereka. Dan seperti banyak karakter ciptaan Toriyama yang terbaik, mereka memiliki lapisan-lapisan psikologis yang membuat kita ngeri sekaligus penasaran.
Tak heran kalau banyak yang penasaran apakah energi gelap seperti ini bisa dihidupkan kembali di Dragon Ball: Sparking! ZERO, yang kini bahkan memperkenalkan versi baru seperti Gohan Black. Apakah dia bisa menandingi kegilaan dan daya tarik Goku Black? Kita tunggu saja.
Dari Caulifla yang penuh semangat, Cell Max yang brutal, hingga Goku Black yang benar-benar gelap, Dragon Ball Super membuktikan bahwa Toriyama belum kehilangan sentuhannya. Meski banyak tangan terlibat dalam produksinya, karakter-karakter terbaik Dragon Ball Super tetap terasa khas Toriyama.
Dengan saga baru yang terus berkembang dan ancaman seperti Black Frieza di depan mata, bukan tidak mungkin kita akan melihat lebih banyak lagi karakter ciptaan sang maestro yang siap mengguncang dunia Dragon Ball. Yang jelas, warisan Toriyama terus hidup dan terus bertarung.
sumber: cbr
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang