KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Ferry Irwandi Tim Onodera? Ini Dia 7 Heroine Kalah di Romcom Harem

Beberapa waktu lalu, nama Ferry Irwandi mendadak jadi buah bibir netizen. Awalnya. ia ramai dibicarakan karena isu serius soal kasus hukumnya dengan TNI. Tapi di tengah riuhnya kabar itu, warganet justru punya cara unik meluapkan kreativitas dengan memunculkan absurd yang menyebut “Ferry Irwandi Tim Onodera.”

Sekilas terdengar random, ya? Apa hubungannya Ferry dengan Nisekoi atau dunia waifu? Tapi begitulah internet—kadang dunia politik bisa bersinggungan dengan dunia fandom. Nah, kalau kamu belum familiar, Tim Onodera merujuk pada kubu fans Kosaki Onodera dari anime romcom populer Nisekoi. Ia adalah tipikal “heroine manis yang disukai banyak orang, tapi pada akhirnya kalah” melawan heroine utama, Chitoge Kirisaki.

Fenomena Onodera vs Chitoge ini nggak cuma soal preferensi waifu, tapi juga simbol klasik dari romcom harem di mana selalu ada “heroine kalah” yang bikin fans patah hati. Dan percaya deh, Onodera bukanlah satu-satunya.

Nah, mumpung meme Ferry Irwandi bikin istilah ini kembali viral, yuk kita bahas siapa saja heroine kalah paling ikonik di dunia romcom harem. Siap-siap nostalgia (dan sakit hati) ya!

1. Kosaki Onodera – Nisekoi

blog-Ferry Irwandi Tim Onodera? Ini Dia 7 Heroine Kalah di Romcom Harem

Si manis Onodera adalah gadis polos dengan hati yang lembut, cinta pertama Raku Ichijou, sekaligus kandidat “paling aman” yang seharusnya menang. Onodera punya semua kualitas heroine utama: cantik, rajin, dan selalu ada untuk Raku. Sayangnya, kisah Nisekoi memilih jalan berbeda. Walau chemistry mereka kuat, cerita akhirnya mengarahkan Raku pada Chitoge.

Kekalahan Onodera terasa menyakitkan karena dia sudah ditulis sebagai cinta masa kecil yang penuh janji manis—tropes yang biasanya jadi pemenang. Tak heran, sampai hari ini masih banyak yang mengaku “Tim Onodera” dan belum rela menerima ending Nisekoi.

2. Miku Nakano – The Quintessential Quintuplets

Miku Nakano adalah contoh klasik heroine kalah yang bikin fans patah hati. Meski populer, tulus, dan bahkan mendapat banyak momen intim dengan Futaro, sifatnya yang pasif membuatnya kalah langkah dari Yotsuba, si kembar yang sejak awal didapuk penulis sebagai pengantin masa depan. Padahal Miku sudah menunjukkan pertumbuhan besar—dari gadis pendiam yang canggung, jadi sosok yang penuh tekad untuk belajar dan berani mengungkapkan perasaan. Namun, ketika melihat Nino semakin agresif mendekati Futaro, Miku justru menarik diri, dan itulah titik balik kekalahannya. Pada akhirnya, pilihan penulis untuk mengakhiri cerita dengan Yotsuba mungkin konsisten secara naratif, tapi bagi penggemar, Miku akan selalu jadi simbol betapa heroine kalah bisa jauh lebih berkesan dibanding heroine pemenang.

3. Inui Sana – Mashiro Iro Symphony

Inui Sana adalah tsundere yang akhirnya luluh pada Shingo, membuat banyak penonton berharap dialah pilihan utama. Namun, kisah pahit menanti—Shingo justru memilih gadis lain, meninggalkan Sana seolah hanya “titipan sementara”. Kekalahan ini membuat Sana masuk jajaran heroine kalah paling menyakitkan, karena justru dialah yang terasa paling layak.

4. Odagiri Nene Yamada-kun & The 7 Witches

Sebagai gadis populer dan salah satu penyihir, Odagiri Nene sempat jadi saingan kuat Shiraishi dalam memperebutkan hati Yamada. Karismanya, kecantikannya, dan chemistry yang muncul di beberapa momen membuat fans berpikir ia punya peluang besar. Namun, cerita tetap berakhir dengan Yamada memilih Shiraishi sebagai pasangan utama, menjadikan Odagiri salah satu heroine kalah yang paling “tersia-siakan”. Kekalahannya pahit, karena dia bukan hanya punya daya tarik, tapi juga cukup berani memperjuangkan cintanya.

5. Kurumi Tokisaki – Date A Live

Kurumi Tokisaki dari Date A Live adalah contoh ekstrem dari heroine kalah yang justru jadi legenda; meski Shido tak pernah benar-benar memilihnya sebagai pasangan, karisma gelap, pesona misterius, dan transformasinya dari antagonis ke anti-hero membuatnya jauh lebih berkesan dibanding heroine utama. Popularitas Kurumi bahkan melesat hingga ia sering dianggap sebagai waifu abadi—sebuah ironi manis yang menunjukkan bahwa meski kalah di cerita, ia menang telak di hati para penggemar.

6. Fujibayashi Ryou – Clannad

Fujibayashi Ryou adalah definisi heroine yang terlalu manis untuk menang. Sejak awal ia jelas menaruh hati pada Tomoya, bahkan sempat mendapat “dukungan penuh” dari kembarannya, Kyou. Namun, meski Ryou sudah berusaha, arah cerita tidak pernah berpihak padanya. Tomoya jatuh cinta pada Nagisa, dan hubungan mereka menjadi pusat kisah Clannad. Alhasil, Ryou hanya bisa tersenyum pahit, menerima bahwa cintanya tak berbalas. Sebagai heroine kalah, ia mewakili gadis yang penuh ketulusan, tapi kalah oleh takdir yang sudah digariskan.

7. Mio Aotama – The World God Only Know

Sebagai gadis kaya yang kehilangan ayahnya, Mio awalnya terlihat arogan dan sulit didekati. Namun, seiring usaha Keima menembus dinding pertahanannya, sisi rapuh dan hangatnya mulai muncul, membuat penonton benar-benar tersentuh. Sayangnya, hubungan itu hanya bersifat sementara—sekadar misi dalam perburuan “jiwa hilang”. Pada akhirnya, Mio kembali ke kehidupannya tanpa Keima, meninggalkan kesan pahit bahwa perasaan tulusnya hanya jadi bagian dari permainan cinta sementara.

Itulah tujuh heroine kalah yang kisahnya bikin geregetan sekaligus menyayat hati. Mereka hadir sebagai bukti bahwa dalam romcom harem tidak semua cinta berakhir bahagia dan justru dari situlah lahir kenangan manis sekaligus pahit yang terus melekat di hati para penggemar.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang