COVID-19 Telah Diprediksi Dalam Manga Horor Virus no Kiba Tahun 90-an?

Titip Jepang-COVID-19

Kisah serupa antara fiksi dan kenyataan dari imajinasi mangaka.

Pada dua tahun terakhir ini, keadaan telah membuat kita semua kacau, dengan pandemi virus corona yang benar-benar mengubah dunia dengan cara yang tidak pernah bisa kita prediksi, fakta kondisi pandemi saat ini terasa seperti adegan surealis dari adaptasi film manga Jepang.

Titipers pecinta manga pasti tidak asing lagi dengan manga josei dan genre horor yang ekstrem. Salah satu manga berjudul Virus no Kiba menceritakan kondisi suatu masyarakat yang dilanda Virus Kiba. Akhir-akhir ini menjadi topik hangat karena plot cerita yang sama persis dengan kondisi COVID-19. Tidak aneh kalau seumpama manga tersebut dirilis dalam beberapa tahun terakhir, akan tetapi yang membuat semua orang merinding adalah cerita itu sudah ditulis 25 tahun yang lalu.

Latar belakang cerita fiksi dan mangaka

Manga yang menceritakan tentang virus ini ditulis sekitar seperempat abad lalu sebelum pandemi dan itu seakan menjadi ramalan seperti yang kita semua alami hari ini. Mangaka tersebut adalah seorang mangaka horor terkenal yaitu Yoshimi Seki. Karya beliau yang terbit di Indonesia adalah komik horor berjudul Medusa.

Sebelum membahas cerita dari manga tersebut, mari kita tilik sekilas latar belakang dari sang mangaka. Seki berusia 64 tahun, gaya tulisannya terkenal dengan genre horor dan gaya manga shoujo yang alur ceritanya tentang hari kiamat. Akan tetapi lebih banyak menggambarkan kekejaman manusia dibandingkan hantu atau kejadian misterius lainnya.

Misalnya, manga Madhouse karya Seki, yang menceritakan tentang keluarga yang pindah ke sebelah rumah tempat suatu pembunuhan terjadi. Skenario yang mengejutkan tapi nyata, pertemuan dengan lelaki tua dari rumah sebelah, yang memasuki rumah dengan telanjang, menjilati ikan mentah dari kulkas dan tiba-tiba buang air besar.

Seki adalah penulis populer yang memiliki penggemar fanatik, dan karya-karyanya sering digambarkan sebagai “manga yang akan membuat kalian trauma“. Manga Virus no Kiba saat ini membuat gebrakan online dari Mad Papa Masterpiece Collection karya Yoshimi Seki.

Virus Fang pertama kali terbit pada tahun 1997Titip Jepang-Virus no Kiba

Manga ini menyoroti sang pemeran utama, Hitomi, seorang siswa sekolah menengah pertama tahun ketiga yang belajar untuk persiapan ujian masuk sekolah menengah atas. Rentang waktu itu adalah menjadi masa-masa yang sulit dan pelik bagi siswa di Jepang.

Dari kepelikan dan ketegangan yang menggebu-gebu ini, muncul kabar bahwa Influenza D, sebuah virus yang memiliki tingkat infeksi dan kematian yang sangat tinggi, telah menyebar ke luar negeri dengan jumlah kematian melebihi 30.000. Meskipun Jepang melarang adanya kunjungan orang-orang dari beberapa negara yang terdampak, masyarakat telah terinfeksi virus  hingga membuat rasa takut dan panik yang mulai menyebar ke beberapa kota dan beberapa sekolah.

Tanpa vaksin atau obat, orang-orang terbuai dengan berita hoax, termasuk asumsi bahwa “ambulans membawa pasien langsung ke krematorium”.

Kisah unik manga Virus no Kiba

Titip Jepang- Virus no Kiba

Hal yang sangat menarik dari manga ini adalah bukan fokus pada ketakutan akan penyakit, namun karya ini secara akurat menggambarkan dunia yang sedang berjuang untuk mengatasi penyebaran virus dan pola pikir orang-orang yang mudah percaya oleh hoax.

Sepanjang cerita manga ini, menjelaskan keadaan psikologi manusia lebih menakutkan daripada penyakit itu sendiri, hal ini terungkap melalui peristiwa di mana:

  • Orang-orang mulai berebut masker, menyebabkan harga meroket
  • “Produk pencegahan virus” dijual dengan harga tinggi
  • Sekolah tutup, perusahaan tutup, dan aturan larangan keluar rumah
  • Sistem medis tidak memadai
  • Ketakutan infeksi virus memicu permusuhan antar teman dekat
  • Kekacauan terjadi di mana-mana karena terpicu hoax dan rumor

Ada pepatah bahwa fakta lebih aneh daripada fiksi, tetapi dalam kasus manga ini, jika fiksi merupakan gambaran dari kisah nyata. Dari keenam poin plot di atas terlihat sangat mirip dengan semua yang kita alami selama dua tahun terakhir ini, meskipun harga masker meningkat tiga kali lipat di Jepang, bukan berarti harga manga bertambah 100 kali lipat.

Pada adegan ini, harga masker 5.000 yen (Rp. 617.990,36) lalu melonjak menjadi 500.000 yen (Rp. 61.794.983,40) pada hari berikutnya.

Kilas cerita manga Virus no Kiba

Dalam cerita manga ini tergambar suasana masyarakat yang panik dan bingung, berbagai tindakan pencegahan yang benar telah dilakukan, melalui karakter utama dari seorang ayah yang bekerja sebagai apoteker. Sepanjang cerita, ayah Hitomi mengingatkan orang-orang untuk harus memakai masker, berkumur dan mencuci tangan sebagai cara dasar untuk mencegah infeksi.

Dalam satu adegan, saat menonton berita di TV, ada momen mengharukan antara ayah dan anak perempuannya, di mana dia mengatakan kepadanya:

“Mungkin rumor dan hoax yang tidak bertanggung jawab lebih menakutkan daripada virus…”

Sayangya, firasat ayah dari 25 tahun yang lalu ini terbukti benar hari ini.

Dalam upaya pencegahan COVID-19, tidak hanya mengikuti anjuran pemerintah saja. Titipers juga perlu meng-upgrade diri  selama pandemi dengan mencoba melakukan kreativitas, menambah pengetahuan. Tujuannya agar terlindungi dari hoax dan menjaga mental dari lingkungan yang tidak baik.

Karena suasana pandemi bagi sebagian orang sangatlah membosankan, merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatasnya pertemuan antar teman dan relasi kerja, meningkatnya jumlah COVID-19 membuat orang-orang bertindak dengan cara yang tidak biasa. Cerita manga tentang Virus Kiba karya Seki sulit ditemukan di media cetak, tetapi ada versi digital manga yang dapat Titipers beli melalui Titip Jepang.

Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

 

Sumber: soranews24

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *