Dulu Suram, Kini Bersinar: CEO Studio Makoto Shinkai Ungkap Perubahan Industri Anime Jepang
Tomohiro Tokunaga, sosok di balik layar sebagai CEO dan Presiden CoMix Wave Films (studio legendaris yang melahirkan karya-karya Makoto Shinkai seperti Your Name, Weathering With You, dan Suzume) akhirnya buka suara tentang perannya dalam mengarahkan arah studio tersebut ke masa depan. Dalam wawancara eksklusifnya dengan pihak Anime News Network, ia mengungkapkan bagaimana CoMix Wave Films berkembang di tengah tantangan industri, serta visinya untuk menghadapi proyek-proyek besar berikutnya.


Sebelum bergabung dengan rumah produksi yang menjadi tempat bernaungnya Makoto Shinkai, Tokunaga memulai kariernya di dunia animasi melalui Telecom Animation Film. Di sana, ia terlibat dalam proyek-proyek populer seperti Lupin the Third: Part IV, Part V, dan Tower of God. Namun, langkah besar dalam kariernya terjadi pada 2020, saat ia dipercaya sebagai Chief Producer untuk film Suzume garapan Makoto Shinkai. Sejak saat itu, ia tak hanya menetap di studio tersebut, tapi juga berhasil menapaki posisi tertinggi sebagai Presiden dan CEO pada tahun berikutnya.
Meski masa jabatannya di CoMix Wave Films tergolong singkat, pengalaman Tokunaga di industri anime sudah cukup panjang untuk menyaksikan berbagai transformasi besar. Dalam wawancaranya, ia menyebut bagaimana pandemi tahun 2020 memaksa tim produksi, termasuk yang bekerja untuk proyek Makoto Shinkai, untuk melakukan penyesuaian besar-besaran. Ia juga menyoroti perubahan positif yang kini tengah digalakkan dalam industri, termasuk upaya memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan kesejahteraan kreator anime.
Saran dari CEO Studio Anime “Your Name” untuk Pendatang Baru di Industri Ini


Ketika ditanya soal saran bagi siapa saja yang ingin terjun ke industri anime, Tomohiro Tokunaga menyampaikan pandangannya yang penuh optimisme. Menurutnya, industri anime kini jauh lebih terbuka dan dihargai dibandingkan saat pertama kali ia masuk. “Dulu, kondisi kerja sangat buruk dan gaji pun rendah. Tapi sekarang, situasinya berubah, dimana studio-studio mulai lebih manusiawi dan profesional,” jelasnya. Bagi Tokunaga, perubahan ini membuka peluang besar bagi para pendatang baru, apalagi jika mereka punya semangat dan keterampilan. Bahkan dalam dunia yang kompetitif seperti proyek-proyek Makoto Shinkai, menurutnya, selalu ada orang-orang yang bersedia membantu para talenta muda untuk menemukan pijakan mereka.
Tokunaga juga membagikan keunikan cara kerja CoMix Wave Films yang membedakannya dari banyak studio anime tradisional. Jika mayoritas studio besar mengandalkan proyek dari pemilik IP eksternal dan bergantung pada biaya produksi yang diberikan, CoMix Wave Films justru memilih jalur berbeda. Studio ini, yang menjadi rumah bagi karya-karya Makoto Shinkai, diciptakan oleh CEO sebelumnya, Noritaka Kawaguchi, dengan filosofi independen: mereka membayar biaya produksi sendiri sekaligus mengembangkan IP orisinal milik mereka sendiri. Model bisnis ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan visi kreatif tanpa kompromi, sesuatu yang menjadi kunci dalam membangun dunia sinematik khas Makoto Shinkai.
Studio CoMix Wave Mengharapkan Lahirnya “Makoto Shinkai” Berikutnya


Pendekatan khas CoMix Wave Films dalam memproduksi karya orisinal paling terlihat dalam kolaborasi mereka dengan Makoto Shinkai. Berbeda dari pola industri yang umum, Shinkai biasanya menciptakan cerita dan dunia dari nol, sebelum filmnya diproduksi. Model produksi ini terbukti ampuh bagi studio, dan Tokunaga berkomitmen untuk mempertahankannya di masa depan. Demi menjaga semangat kreatif itu tetap menyala, studio kini juga mulai menggandeng sutradara-sutradara baru dengan potensi besar. “Shinkai-san dulunya memulai sebagai kreator independen. Karena sejarah sering berulang, saya ingin menjaga pola itu tetap hidup,” ungkap Tokunaga. Bahkan saat ini, CoMix Wave Films tengah menggarap proyek rahasia bersama seorang sutradara pendatang baru, dengan harapan menemukan ‘Makoto Shinkai’ berikutnya. Meski belum bisa membocorkan banyak, Tokunaga hanya memberi isyarat singkat: “Mohon nantikan saja.”
Gagasan untuk menciptakan IP baru juga pernah terealisasi dalam Flavors of Youth pada 2018, sebuah kolaborasi lintas negara yang melibatkan kreator seperti Li Haoling dan Joshua Yi. Ketika ditanya soal kemungkinan melanjutkan kerja sama dengan sutradara asing, Tokunaga memberi jawaban yang jujur dan realistis. Ia menyebut bahwa Makoto Shinkai adalah sosok langka, yaitu seorang “hitmaker” yang bisa meraup pendapatan fantastis hanya dari satu film.
Tapi, ia juga menekankan pentingnya keberagaman. “Kalau satu film bisa menghasilkan 15 miliar yen, mungkin tidak masalah jika kita punya tiga kreator yang masing-masing menghasilkan 5 miliar yen. Hasil akhirnya tetap sama,” katanya. Menurut Tokunaga, meskipun tak semua sutradara bisa mencetak ‘home run’ seperti Shinkai, bekerja sama dengan kreator internasional yang bisa secara konsisten menghasilkan karya sukses berskala sedang adalah strategi yang menarik. Siapa tahu, tambahnya, bintang besar berikutnya di dunia anime bahkan bukan berasal dari Jepang, yang bisa jadi, calon Makoto Shinkai selanjutnya lahir dari luar negeri.


BACA JUGA:
Tokunaga menegaskan bahwa CoMix Wave Films tidak memiliki preferensi khusus terhadap sutradara lokal. Justru sebaliknya, tim mereka terus membuka diri untuk bekerja sama dengan talenta-talenta dari berbagai penjuru dunia. Namun, ia juga menekankan pentingnya pemahaman budaya jika ingin membuat anime di Jepang. “Kalau ada orang dari luar negeri yang ingin membuat animasi Jepang di sini, saya rasa bahasa Jepang seharusnya menjadi bahasa utama,” ujarnya. “Bahasa adalah bagian dari budaya. Kami terbuka bekerja sama dengan siapa pun, asalkan mereka mau menerima dan memahami budaya yang menyertainya.” Pendekatan inklusif ini sejalan dengan semangat yang selama ini ditanamkan dalam proyek-proyek besar mereka, termasuk karya-karya Makoto Shinkai yang dikenal melintasi batas budaya dan emosi.
Sampai saat ini, film panjang terakhir yang dirilis oleh CoMix Wave Films masih Suzume karya Makoto Shinkai, yang tayang perdana pada 2022 dan mendapat sambutan luas baik di dalam maupun luar negeri. Namun, aktivitas kreatif studio ini tidak berhenti di situ. Mereka baru saja menyelesaikan proyek spesial untuk Pokémon Day 2025, yakni ONA berjudul Dragonite and the Postman, menunjukkan bahwa di luar proyek-proyek besar Shinkai, studio ini tetap aktif mengeksplorasi berbagai jenis narasi dan kolaborasi. Dengan semangat terbuka dan visi jangka panjang yang dipimpin Tokunaga, CoMix Wave Films tampaknya terus melangkah maju dalam mencari bentuk baru dari keajaiban yang selama ini identik dengan nama Makoto Shinkai.
Sumber: Anime News Network, CBR
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang