

Bukan gunung, bukan laut, dan bukan taman hiburan—kali ini wisata ekstrem justru mengarah ke perut bumi! Tepatnya di Kasukabe, Prefektur Saitama, Tokyo, tersembunyi struktur bawah tanah raksasa yang dulu hanya bisa diakses insinyur dan petugas darurat. Tapi sekarang? Titipers bisa ikut tur khusus menyusuri lorong gelap, genangan air, dan silo beton sedalam 70 meter yang lebih mirip adegan film petualangan daripada saluran pembuangan.
Mulai 16 April, fasilitas bernama Saluran Pembuangan Bawah Tanah Luar Wilayah Metropolitan ini membuka akses eksklusif ke area terdalamnya untuk umum lewat tur bernama Tur Underground River Walking Adventure Experience Course. Dengan membayar ¥15.000, pengunjung bisa merasakan sensasi berjalan kaki di dasar poros No. 3, silo raksasa dengan kedalaman 70 meter dan diameter 30 meter—cukup besar untuk memuat sebuah pesawat ulang-alik!
Dari Museum ke Perut Bumi


Tur dimulai dari museum dan pusat kontrol RyuQkan, yang menjelaskan peran penting saluran ini sebagai benteng pertahanan Tokyo dari banjir. Terletak sekitar 30 menit jalan kaki dari Stasiun Minamisakurai, peserta tur akan dibekali informasi dasar sebelum memasuki dunia bawah tanah yang sesungguhnya.
Setelah itu, Titipers akan diantar dengan bus menuju lokasi utama: poros No.3,salah satu dari lima silo beton raksasa yang berfungsi menampung luapan air sungai saat hujan deras mengguyur wilayah Tokyo dan sekitarnya.
Sampai di lokasi, kamu akan menuruni kedalaman 70 meter ke dasar silo menggunakan lift, menuju ruang gelap yang diselimuti keheningan dan air tenang. Jangan lupa sepatu bot dan lampu kepala, karena genangan air dan kegelapan total sudah menanti.


Tur ini akan membawamu menyusuri bagian dari terowongan penghubung sepanjang 6,3 kilometer yang menghubungkan satu silo dengan silo lainnya. Di tengah lorong yang sepi dan gelap, suasananya begitu mencekam namun sekaligus memukau—banyak yang menyamakannya dengan adegan dari manga horor Junji Ito atau lorong rahasia di Lord of the Rings.
Meski tampak seperti dunia yang tak berpenghuni, bagian bawah saluran ini ternyata menjadi rumah bagi makhluk-makhluk kecil seperti ikan, krustasea, dan hewan sungai lainnya yang terbawa saat sungai meluap. Di sinilah keajaiban saluran ini makin terasa: bukan hanya infrastruktur supercanggih, tapi juga sebuah ekosistem tersembunyi.
Setelah puas menjelajah lorong-lorong tersembunyi, peserta tur juga diajak ke ruang pengatur tekanan, sebuah aula bawah tanah dengan puluhan pilar setinggi 18 meter yang sering dijuluki sebagai “katedral bawah tanah Tokyo”.
Menuruni 117 anak tangga ke dasar ruangan ini memang melelahkan, tapi keindahan yang menanti di bawah benar-benar sepadan. Cahaya yang menyelinap melalui celah dan pilar-pilar raksasa menciptakan suasana yang nyaris mistis. Tak heran jika tempa ini sering muncul dalam film dokumenter dan drama fiksi ilmiah Jepang.


Perjalanan diakhiri dengan menyusuri genangan air menuju impeller turbin gas, mesin besar yang mampu menyedot 50 meter kubik air per detik dari ruang pengatur tekanan menuju Sungai Edo. Mesin inilah yang mencegah Tokyo dari banjir besar—dan kini, kamu bisa berdiri tepat di bawahnya.


Bagi Titipers yang mencari pengalaman unik dan anti-mainstream, tur ini bisa menjadi jawaban. Mungkin tidak cocok untuk feed Instagram yang penuh cherry blossom atau ramen lucu, tapi sangat cocok buat kamu yang penasaran: apa yang sebenarnya terjadi di bawah kaki kita ketika hujan deras mengguyur Tokyo?
Tur ini terbatas, ekstrem, dan sedikit mahal—tapi justru di situlah letak keunikannya. Di era wisata yang penuh filter dan sorotan cahaya, tempat ini membuktikan bahwa keindahan sejati juga bisa bersemayam dalam gelap, di balik beton raksasa yang bekerja diam-diam menyelamatkan kota.
Tur Underground River Walking Adventure Experience Course pada tanggal 16 April telah terjual habis. Pemesanan untuk tur tanggal 14 Mei akan dibuka pada tanggal 14 April. Tur memerlukan minimal lima peserta dan maksimal 16 peserta dan dapat dibatalkan tergantung pada cuaca.
sumber: japantimes
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang