Minamoto no Hiromasa: Onmyoji Sekaligus Penemu Alat Musik Koto Jepang
Minamoto no Hiromasa (源 博雅, 918 – 28 September 980) adalah seorang onmyoji yang hidup pada abad ke-10 dan menjabat sebagai penasihat istana kekaisaran. Putra sulung dari Pangeran Katsuakira dan cucu Kaisar Daigo, ibunya adalah seorang putri Fujiwaea no Tokihira. Ia dikenal karena keterampilan meramalnya dan dikatakan mampu memprediksi hasil pertempuran dan peristiwa penting lainnya. Ia juga dianggap sebagai penemu koto, alat musik tradisional Jepang.
Baca Juga:
Abe no Seimei-Onmyoji yang Misterius
[URBAN LEGEND] Apa itu Yokai? Mengenal Siluman-Siluman Jepang
Kedudukan Minamoto no Hiromasa
Karena pangkat tertinggi yang dicapainya adalah Master Sementara Istana Permaisuri sebagai non-penasihat pangkat ketiga bawah, ia dikenal sebagai Hakuga no Sanmi (博雅三位), yang merupakan bacaan huruf Mandarin untuk ‘Hiromasa’ dan ‘pangkat ketiga’.
Cerita lengkap seputar Minamoto no Hiromasa ditulis dalam bentuk novel Onmyoji karya Baku Yumemakura dan manga karya Reiko Okano. Nama Hiromasa muncul sebagai rekan dari Abe no Seimei, onmyoji yang mampu mengusir oni Jepang. Hiromasa juga muncul di film Onmyoji, ia berperan sebagai pejabat istana muda. Terdapat dua film yang menceritakan tentang Minamoto no Hiromasa, The Yin-Yang Master: Dream of Eternity (2020) dan The Yinyang Master (2020).
Sedikit gambaran tentang onmyoji, seseorang yang memainkan peran penting dalam sejarah dan mitologi Jepang, dan kekuatan serta kemampuan mistik mereka terus memukau dan menginspirasi orang-orang di Jepang dan di seluruh dunia.
Profil Singkat Minamoto no Hiromasa
Minamoto adalah seorang ahli dalam kangen (管弦), gagaku orkestra yang tidak mengiringi tarian. Ia juga disebut Choushuukyou (長秋卿) atau Dewa Musim Gugur yang diambil dari nama Istana Musim Gugur, nama puitis untuk permaisuri dan tempat tinggalnya.
Ketika ia disingkirkan dari suksesi kekaisaran, ia diberi nama keluarga Minamoto. Pada tahun 934, pangkat keempat terbawah dianugerahkan kepadanya. Pada tahun 947, ia menjadi Asisten Menteri Senior Kementerian Urusan Pusat. Pada tahun 959, ia menjadi Kapten Pengawal Kanan. Lalu pada tahun 965, ia dipindah tugaskan menjadi Kapten Tengah Pengawal Istana Kiri. Pada tahun 974, ia dipromosikan ke pangkat ketiga terbawah dan menjadi Kepala Sementara Istana Ibu Suri.
Minamoto adalah seorang master di gagaku (Kantor musik istana kaisar), menurut cerita rakyat, ia mempelajari musik vokal dari Pangeran Atsumi, koto (alat musik instrumen sitar) dari Kaisar Daigo, biwa (kecapi tradisional) dari Minamoto no Osamu, seruling dari Ooishi no Minekichi, dan hichiriki (suling) dari Yoshimine no Yukimusa. Ia ahli dalam memainkan hichiriki bass, tetapi ia tidak menyukai lagu dan tarian. Pada tahun 951, ia menunjukkan kepiawaiannya memainkan alat biwa di jamuan Tahun Baru Kaisar.
Pada tahun 966, atas perintah Kaisar Murakami, ia menyusun antologi musik kekaisaran, Shinsen gakubu (新撰楽譜, juga disebut Hakuga no Fue-fu yang berarti “Notasi Seruling Hiromasa”) . Sistem notasi yang ia kembangkan masih digunakan hingga saat ini.
Konon katanya, ia pernah diminta mengikuti “Kontes Puisi Tentoku Tahun Keempat” pada tahun 960. Namun, ia terdiam di hadapan kaisar dan tanpa sengaja menyebutkan judul salah satu puisinya, tetapi malah membacakan puisi yang lain.
Ia menerima seruling terkenal Ha Futatsu (葉二) dari sosok demon di Gerbang Suzakumon. Lalu ia mendapatkan kembali alat musik biwa Genjou (玄象) yang terkenal dari Gerbang Rashomon. Setelah tiga tahun mengunjungi Semimaru di Osaka, ia diajari lagu rahasia yang berjudul “Flowing Spring” dan “Woodpecker”. Ia muncul dalam banyak kisah semacam ini dalam sumber-sumber seperti Konjaku Monogatarishu.
Mengenai kepribadiannya, Fujiwara no Sanesuke membuat komentar berikut dalam buku harian shoyuki-nya: “Adapun Hiromasa, dia adalah seorang penyair dan penulis, namun dia abai pada tugasnya.”
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: japanesewiki
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang