Wawancara dengan Shiro SAGISU, Penulis Soundtrack Bleach

Titip Jepang - soundtrack bleach

Bleach kembali, dan lebih baik dari sebelumnya. Untuk menandai perilisan arc terakhir dari serial anime Bleach: Thousand-Year Blood War, Milan Records telah merilis delapan soundtrack Bleach di platform digital. Berikut ini adalah wawancara dengan komposer musik Shiro SAGISU tentang pekerjaannya di seluruh seri sejauh ini, serta sedikit tentang apa yang diharapkan dari arc terakhir dari serial anime Bleach: Thousand-Year Blood War.

*Catatan:

P = Pertanyaan
J = Jawaban

P = Melihat kembali ratusan lagu yang Anda buat untuk BLEACH, lagu mana yang paling menonjol bagi Anda? Tolong beri tahu kami alasannya juga.

J = “Anda memilih pertanyaan yang sulit untuk memulai. Saya telah menulis begitu banyak lagu tetapi masing-masing (lagu) seperti anak saya, jadi sangat sulit untuk memilih yang terbaik. Mereka semua sama-sama berkesan dan penting. Tetapi jika saya benar-benar harus memilih satu, saya pasti akan memilih “Number One” karena itu menjadi wajah BLEACH. Awalnya, saya menulisnya untuk lagu tema Ichigo Kurosaki, tapi bagi para penggemar itu menjadi gembar-gembor kemenangan, jadi sangat berkesan.”

*Untuk kalian yang ingin mendengar lagu “Number One”, silahkan simak video Teaser perdana Bleach: Thousand-Year Blood War berikut:

P: Sudah baca manga-nya? Apa kesan Anda tentang itu?

J: “Pertama kali saya membaca Bleach, saya terpesona oleh betapa stylish-nya, dan betapa berbedanya manga tersebut dari manga Jepang lainnya yang pernah saya baca saat itu. Setiap panel seperti ilustrasi yang luar biasa. Saya merasa bisa memasukkan gambar halaman manga ke dalam bingkai dan akan menjadi karya seni.”

P: Menurut pendapat pribadi saya, BLEACH menggabungkan horor urban dengan pertarungan berdarah panas. Ini adalah dua genre yang sangat berbeda. Secara musikal, bagaimana Anda mencoba menyatukan kedua genre ini?

J: “Ini pertanyaan yang sangat bagus. Padahal sebenarnya jawabannya cukup mudah. Gagasan mencampurkan horor urban dengan pertempuran berdarah panas sebenarnya sudah mewakili musik saya dengan sangat baik. Itu adalah campuran yang sangat unik, tetapi karena secara alami itu adalah bagian dari diri saya, hal utama yang harus saya lakukan adalah mengekspresikan diri saya melalui musik.”

P: Bagaimana Anda mengembangkan gaya seperti itu?

J: “Saya telah bekerja dengan banyak artis berbeda dan mengembangkan pendekatan eklektik untuk musik yang saya tulis. Saya pikir dari situlah kemampuan saya untuk mencampur genre yang berbeda berasal. Hal itu juga sangat membantu untuk penulisan soundtrack film. Saya juga tumbuh dengan ayah seorang mangaka yang memiliki studio efek/animasi khusus. Horor urban dan pertempuran berdarah panas ada di sekitar saya di lingkungan itu, jadi semuanya datang secara alami kepada saya.”

P: Gambar dalam manga-nya sangat dipengaruhi oleh musik pop dan rock kontemporer. Sejauh apa faktor selera musik Tite Kubo pada karya Anda di soundtrack?

J: “Pengaruhnya sangat besar. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, setiap panel sangat menawan dan menunjukkan selera yang luar biasa. Sangat mudah untuk melihat panel dan merasakan pengaruh pop dan rock kontemporer Kubo”

P: Apakah ada cerita  tertentu yang dapat Anda ingat sejak Anda membuat soundtrack-nya?

J: “Saya tidak tahu apakah ini adalah cerita yang lucu, tetapi saya memiliki cerita di balik layar. Bagian yang dapat dikenali dari penulisan musik saya adalah penggunaan orkestra besar dan suara megah. Tapi ketika saya pertama kali menulis soundtrack untuk BLEACH 18 tahun yang lalu, saya mengesampingkan semua itu karena saya ingin mewakili pengaruh pop dan rock kontemporer yang disebutkan sebelumnya. Saya menggunakan suara yang lebih sederhana dan lebih kecil untuk mengeluarkan esensi itu.”

P: Apakah ada tantangan khusus dalam menggunakan suara yang lebih kecil?

J: “Sebenarnya tidak ada kesulitan, tetapi di awal soundtrack saya mencoba menggunakan lebih banyak sampel, seperti hip-hop, dalam lagu yang saya tulis.”

BACA JUGA: 5 Fakta Unik Bambietta Basterbine yang Seiyuu-nya Baru Saja Melahirkan

P: Karena BLEACH adalah seri yang berjalan lama, apakah Anda merasa ritme pekerjaan Anda berubah seiring waktu? Atau apakah Anda secara sadar mencoba untuk menjaga konsistensi?

J: “Selalu berubah. Saya pikir perubahan adalah bagian utama dari ciri khas musik BLEACH.”

Satu hal yang ingin saya tambahkan: Sebelumnya saya bilang kalau saya menggunakan suara yang lebih kecil untuk soundtrack pada awalnya, tetapi saya akhirnya menggunakan orkestra yang lebih besar tidak lama kemudian karena BLEACH adalah seri yang sudah berjalan cukup lama. Saya ingin terus menantang diri saya sendiri dan mencoba hal baru dengan musik.”

P: Track mana yang biasanya Anda mulai saat membuat? Apakah ada urutan tertentu yang cenderung Anda ikuti? Misalnya, dimulai dengan lagu tema utama atau lagu pertempuran…

J: “Saya sangat liar dalam arti bahwa saya menulis apa pun yang muncul di kepala saya. Di kepala saya, selalu ada musik yang muncul. Setiap kali saya berjalan-jalan setiap hari, sebuah lagu muncul di kepala saya dan saya menulisnya. Jadi tidak ada urutan yang ditetapkan.

Saya juga ingin menambahkan bahwa karena BLEACH adalah serial yang sudah berjalan lama, saya harus terus menulis lagu untuk serial TV dan film selama bertahun-tahun ini. Saya selalu menulis lagu. Akan tetapi saya benar-benar berpikir hal itu adalah hal yang baik karena menulis lagu bagaikan pertempuran buat saya. Menulis lagu yang cocok dengan adegan pertempuran dan semacamnya sangatlah mudah.”

P: Anda juga sedang mengerjakan soundtrack untuk arc terakhir dari serial anime, Bleach: Thousand-Year Blood War. Bagaimana rasanya kembali ke anime ini setelah sekian lama, dan apakah ada yang berubah dengan pendekatan musik Anda untuk sementara?

J: “Karena saya telah mengerjakan BLEACH untuk waktu yang lama, sangat menyenangkan bagi saya untuk dapat kembali ke seri ini dan mengerjakannya lagi. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ketika saya dalam keadaan bersemangat, jauh lebih mudah membuat musik untuk BLEACH, dan seringkali hasilnya lebih baik. Saya merasa berada kondisi saya sangat baik saat ini. Meskipun ada jeda lama antara seri terakhir dan seri ini, hal itu tidak terlalu penting. Saya dapat segera mengaktifkan ‘otak Bleach’ saya dan menulis musik untuk (seri) itu lagi. Rasanya seperti hal natural yang terjadi begitu saja.”

P: Anda juga membuat versi baru dari lagu tema ikonik “Number One” berjudul “Number One – Bankai”. Aspek baru apa yang Anda harap akan diperhatikan pendengar?

J: “Seperti yang saya bilang sebelumnya, menurut saya bagian terbaik tentang musik di BLEACH adalah ‘terus berubah’. ‘Number One’ juga berubah. Saya sedang mengerjakan ‘Number One – Bankai’, tetapi saya juga memiliki ide untuk menggubah ulang karena saya ingin memastikan bahwa pendengar, atau lebih tepatnya pengamat, mendengarkan versi yang terbaik.”

P: Apakah Anda memiliki komentar untuk penggemar luar negeri Anda?

J: “Semua orang terhubung saat ini melalui media sosial atau internet. Tidak ada yang membayangkan akan seperti ini 20-30 tahun yang lalu. Meski dulu internet memang ada, kini semuanya bisa langsung dirilis ke seluruh dunia. Entah itu berupa pemikiran, suara atau apa pun itu, Anda dapat mengirimkannya secara real time.

Hubungan antara saya dan penggemar jauh lebih dekat dan lebih kuat sekarang. Ini sangat penting bagi saya dan saya ingin tetap terhubung dengan para penggemar. Saya punya Twitter, jadi saya akan senang jika semua orang juga follow Twitter saya.

Dan juga, tidak seperti banyak komposer Jepang lainnya, saya selalu berkeliling dunia ke tempat-tempat seperti Eropa atau Amerika. Setiap kali saya menulis nama saya di hotel, restoran, kantor pos, atau dimanapun, orang sering mengenali saya dan berbicara dengan saya. Orang-orang sudah bertanya kepada saya apa yang akan terjadi di seri BLEACH berikutnya. Jika Anda bertemu saya, jangan ragu untuk mengajak ngobrol.

BACA JUGA: Barang-Barang Yang Ada Di Kamar Ichigo Bleach TYBW!

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: animenewsnetwork

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *