KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

REVIEW Bullet Train Explosion – Pembajakan Kereta Cepat Jepang

Titip Jepang - Bullet Train Explosion

Shinkansen adalah simbol kemajuan negara Jepang, kereta cepat ini mengangkut jutaan penumpang tiap tahunnya. Namun, apa jadinya jika dalam perjalanan Shinkansen Anda, ternyata ada bom yang siap meledak? Ya, itulah premis yang ditawarkan dalam film Bullet Train Explosion yang dirilis di Netflix pada 23 April 2025.

Sebuah kereta cepat bernama “Hayabusa no. 60” berangkat dari stasiun Aomori menuju Tokyo. Kereta tersebut akan mampir di beberapa kota untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Namun, setelah kereta memulai perjalanannya, tiba-tiba sebuah telepon masuk ke call center Shinkansen pusat. Sang penelepon menyatakan bahwa ada bom yang dipasang di kereta Hayabusa no. 60. Jika kereta tersebut menurunkan kecepatan hingga di bawah 100 km/jam, maka bom akan meledak. Sang penelepon juga membuktikannya

Penjahat itu menuntut tebusan 100 miliar yen untuk menjinakkan bom tersebut. Dia juga mengatakan, bahwa pemerintah bisa melakukan patungan dari 100 juta warga Jepang, sehingga tiap warga bisa menyumbang 1000 yen. Para pekerja perusahaan kereta harus bersusah payah berpacu melawan waktu untuk mencegah terjadinya ledakan.

 Film yang Berfokus Pada Petugas Shinkansen 

Sepanjang cerita, kita akan diperlihatkan momen di balik layar cara pengoperasian Shinkansen ini. Dimulai dari bagaimana Shinkansen ini mulai berangkat, kita akan melihat awak kereta dan staff operator saling berkoordinasi untuk memulai keberangkatan. Hingga setelah adanya ancaman bom, kita akan diperlihatkan bagaimana situasi tanggap darurat oleh pihak Shinkansen. Mereka mencari berbagai cara untuk menyelamatkan penumpang kereta Hayabusa no. 60. Baik itu awak yang ada di dalam kereta, maupun staff di ruang operasi.

Walaupun sebenarnya ada pihak polisi dan pemerintah yang juga turun tangan, namun yang paling banyak disorot di sini adalah pegawai Shinkansen. Kita tidak banyak diperlihatkan upaya kepolisian dalam melakukan penyelidikan terhadap pelaku teror, terlihat seolah-olah polisi tidak berguna. Namun sepertinya penyelidikan dari polisi dilakukan secara off screen, karena sekilas diperlihatkan papan para tersangka. Sementara, yang dilakukan oleh pemerintah pusat pun hanya sebatas melakukan pidato serta berkata “Jepang tidak akan bernegosiasi dengan teroris”.

Yah mungkin karena produksi film ini mendapat dukungan penuh dari East Japan Railway Company. Berdasarkan informasi dari Variety, East Japan Railway Company menyediakan unit Shinkansen dan fasilitas kereta api sebenarnya untuk pembuatan film. Sehingga plot cerita lebih banyak berfokus pada mereka.

 Momen Menegangkan oleh Pihak yang Terlibat 

Terlepas dari siapa yang paling banyak berperan, di film ini kita akan diperlihatkan momen-momen emosional dari para staff operator serta penumpang kereta. Melihat bagaimana mereka berdedikasi untuk keselamatan penumpang, serta penduduk sekitar lintasan kereta. Para penumpang yang mendapatkan kebenaran ini tentu saja shock dan sempat terjadi chaos di dalam kereta.

Tokoh utama dalam film ini tidak cuma satu, beberapa karakter mendapatkan porsi peran masing-masing. Akting tiap aktor juga bagus, mereka sangat menghayati perannya dengan emosional. Sang masinis (diperankan Non) adalah yang paling mencuri perhatian saya, karena karakternya di sini adalah paling vital dalam mengontrol laju kereta. Walau screen time-nya sediki, namun dalam beberapa momen, dia terlihat tegang dan emosional dalam menghadapi situasi ini. Momen emosional lain adalah saat para penumpang berusaha keluar dari salah satu gerbong ke gerbong penyelamat.

Kita akan diperlihatkan sinematografi yang apik dalam film ini. Bagaimana kamera mengambil sudut gambar yang tidak terlalu memusingkan, ditambah lagi kita akan melihat bagaimana gambar dari luar kereta yang melaju, ditambah dengan latar kota-kota Jepang yang khas.

Selama paruh pertama film kita akan disajikan upaya penyelamatan sebagian besar penumpang, serta drama-drama di baliknya. Memasuki paruh kedua, kita akan dikejutkan oleh momen plot twist siapa pelaku sesungguhnya. Lalu upaya mengakhiri semuanya. Mungkin alasan pelaku pembajakan terdengar kekanak-kanakkan, tapi saya tidak akan spoiler lebih lengkap.

 REMAKE ATAU SEKUEL? 

Dalam film ini sempat disinggung peristiwa pengeboman Shinkansen yang terjadi pada tahun 1975. Saya penasaran dengan peristiwa tersebut, namun setelah saya cek di google, ternyata tidak ada satupun peristiwa nyata pengeboman Shinkansen. Malahan, ada sebuah film serupa yang dirilis tahun 1975, judulnya The Bullet Train. Menurut keterangan Netflix film Bullet Train Explosion (2025) ini dikatakan sebagai remake dari film rilisan 1975. Namun, setelah ditonton, ternyata film 2025 tersebut masih ada kaitan dengan film 1975.

Hal ini diperkuat pada saat adegan kilas balik pengeboman Shinkansen tahun 1975, film ini mengambil cuplikan dari film The Bullet Train (1975). Ditambah lagi pelaku teror di film Bullet Train Explosion (2025) masih ada kaitannya dengan pelaku di film rilisan 1975.

 Worth to Watch or Skippable? 

Film Bullet Train Explosion sangat layak untuk ditonton di kala senggang. Film ini menyuguhkan momen drama yang menegangkan. Serta menambah pengetahuan kita tentang seluk beluk Shinkansen.

Film ini disutradarai oleh Shinji Higuchi. Dibintangi oleh Tsuyoshi Kusanagi, Kanata Hosoda, Non, Takumi Saitoh, Machiko Ono, Jun Kaname, Hana Toyoshima, dll. Diproduksi oleh Netflix, rilis pada 23 April 2025.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang