KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Polisi Menyoroti Bahaya Obsesi Idola dari Fanboy dan Fangirl Bocil di Jepang?!

Halo Titipers, selalu ada kabar menarik yang datang dari negeri sakura. Polisi sekarang ikut campur dalam urusan fanboy dan fangirl duniawi bocil di Jepang. Jangan heran kalau di sana nanti kalian menemukan selebaran yang berisikan edukasi mengenai bahayanya obsesi idola dari anak muda dan potensi dieksploitasi.

 POLISI INGIN MEMBANGUN KESADARAN AKAN BAHAYA OBSESI IDOLA 

Titip Jepang-Fanboy Fangirl

Divisi Pengembangan Remaja Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo memberikan edukasi mengenai masalah yang sangat serius di Jepang. Para anak muda di sana memiliki masalah obsesi idola yang sangat kuat. Maka dari itu pihak kepolisian tersebut menyebarkan selebaran yang bertuliskan “Apakah oshikatsu kamu aman?”. Oshikastsu  adalah sebuah kegiatan penggemar yang mempunyai idola favorit mereka atau oshi. 

Secara spesifik menanyakan tentang Menchika atau men’s chika idol. Ungkapan tersebut berarti penyanyi idola pria yang ada di wilayah abu-abu antara status musisi profesional dan amatir. Singkatnya adalah idola pria yang belum terkenal.

Karena mereka belum mencapai ketenaran seperti idola lainnya, tiket masuk ke konser mereka cenderung murah, atau bahkan gratis. Tak jarang, jarak antara fans dan artis sangat dekat dikarenakan skala acara yang lebih kecil. Para fans akan merasakan ikatan yang dekat dengan oshi mereka.

 HAL YANG DITAKUTKAN DARI FANBOY DAN FANGIRL YANG TEROBSESI IDOLA

Kita mungkin akrab dengan istilah fanboy dan fangirl, namun di Jepang fanboying atau fangirling sudah di tahap yang mengarah ke obsesi pada idola mereka. Pamflet ini memperingatkan bahwa jika kegiatan penggemar seperti ini bisa menjadi tidak sehat dan akan mengarah kepada hal yang tidak baik untuk para penggemar berusia muda.

Titip Jepang-Fanboy Fangirl

Karena sudah menjadi hal wajar ketika idola mereka menawarkan kesempatan untuk berfoto dengan bayaran, persetujuan berkencan dengan penggemar dengan bayaran juga, bahkan ada salah satu idola yang menawarkan untuk melakukan skenario berciuman dengannya di muka umum.

Titip Jepang-Fanboy Fangirl Jepang

Kalau sudah sampai di fase seperti ini, akan memunculkan obsesi yang berlebihan kepada idola mereka. Bahkan mereka akan rela mengeluarkan kocek besar hanya untuk berinteraksi lebih dengan idola yang mereka sukai.

Titip Jepang-Titip Jepang-obsesi Idola

Dalam selebaran yang disebarkan oleh kepolisian, dijelaskan dengan rinci alur dari pengaruh buruk menjadi fanboy dan fangirl untuk anak muda:

● Konser Menchika
Penggemar: “Wah! Konser gratis!”
Idola: “Kamu bisa mengambil foto Polaroid denganku seharga 1.000 yen. Bagaimana?”
Penggemar: “Ya! Aku ingin mengambil banyak foto denganmu, jadi aku membawa 10.000 yen.”
● Kata-kata baik dari oshi mereka
Idol: “A-ko, kamu benar-benar imut! Aku ingin melihatmu lagi.”
Fan: “Aku ingin mengambil lebih banyak foto dengan dia! Aku ingin pergi berkencan! Tapi aku tidak punya cukup uang…”
Titip Jepang-obsesi Idola
Bagian flowchart selanjutnya menjelaskan apa yang dapat mempengaruhi fans perempuan remaja untuk memperoleh uang hanya untuk memenuhi keinginan fangirling nya. Mereka bisa sampai melakukan enjo kosai atau “kencan kompensasi”, bahkan sampai papakatsu (mencari sugar daddy) untuk mendapatkan uang, sehingga mereka kemudian dapat memberikannya kepada idola favorit mereka.
Papakatsu, enjo kosai, dan mencuri uang dari rumah
Fan: “Sekarang aku punya banyak uang untuk dibelanjakan! Aku bisa melihat oshi-ku!!”
● Masalah meningkat
Papa katsu 
Mengabaikan tugas sekolah
Tentunya hal ini sudah diluar batas kewajaran dalam kegiatan seorang fanboy atau fangirl muda di Jepang. Mereka bisa terpengaruh untuk menghambur-hambur kan uang dengan begitu saja untuk idola mereka. Tanpa ada pemikiran matang dan hanya didasari oleh ikatan antara fans dan oshi , serta keinginan mendukung mereka untuk mencapai kesuksesan.
Hal-hal yang dilontarkan oleh divisi pengembangan remaja dari Kepolisian Tokyo dapat menjadi sebuah renungan. Penggemar muda harus memberikan oshi mereka uang sesuai kemampuan mereka. Ini juga menjadi pengingat bagi orang tua untuk menyadari skenario yang dapat terjaadi dan memastikan oshikatsu anak-anak mereka baik-baik saja.
Bagaimana Titipers, agak menggelikan sebenarnya yaa. Walaupun begitu, ini merupakan langkah baik dari polisi Tokyo untuk melindungi para bocil dari kegiatan fanboy dan fangirl yang berlebihan.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: soranews24

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang