KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Perubahan Aturan Masker di Jepang, Emang Masih ada yang Make?

Aturan masker di beberapa negara sudah menjadi cerita masa lalu, tetapi aturan masker di Jepang tetap menjadi norma. Walaupun faktanya penutup wajah tidak pernah diamanatkan oleh pemerintah. Memakai masker bukanlah hal baru di Jepang, sebab orang-orang Jepang telah lama memakai masker untuk mencegah demam dan menghentikan penyebaran penyakit seperti influenza.

Ketika wabah COVID-19 melanda dunia, pemerintah Jepang memberikan pedoman pemakaian masker selama pandemi. Salah satunya adalah memakai masker di tempat umum seperti toko, kantor, dan transportasi umum, tetapi pada 13 Maret, Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan mengubah pedoman ini menjadi aturan masker di Jepang ditiadakan. Dengan catatan bahwa aturan masker masih berlaku di beberapa tempat seperti institusi medis dan panti jompo serta di kereta dan bus yang padat selama periode jam sibuk.

Aturan ini berlaku untuk semua masyarakat Jepang, tergantung masing-masing individu memilih tetap mempertahankan aturan tersebut atau akan menanggalkan maskernya.

Berdasarkan pengalaman di stasiun Tokyo, aturan masker di Jepang masih berlaku hingga 90 persen. Mari kita lihat bagaimana respon masyarakat usai kebijakan terbaru diumumkan.

Situasi pada hari pertama perubahan diberlakukan, dimulai dengan naik kereta api di luar waktu puncak jam sibuk. Di kereta, dan di seluruh stasiun kereta dan stasiun kereta bawah tanah yang dia lewati, ditemukan…

Titip Jepang-Aturan Masker di Jepang

…tidak ada perubahan apapun!

Titip Jepang-Aturan Masker di Jepang

Hampir semua kereta yang ditemui, tingkat pemakaian masker hampir 100 persen, hanya ada satu atau dua orang di setiap gerbong yang tidak memakai masker. Hampir seluruh penumpang masih memakai aturan masker di Jepang, persis seperti yang terjadi selama bertahun-tahun.

BACA JUGA: COVID-19 Terdeteksi: Tokyo Laporkan ada 313 Kasus Baru

Tidak hanya di stasiun saja, mari kita pantau lagi di jalanan Tokyo untuk mencari tahu apakah situasinya berbeda. Faktanya, tidak menemukan perubahan sama sekali. Masih banyak orang bertopeng, seperti biasa.

Titip Jepang-Aturan Masker di Jepang

Kesimpulannya, orang-orang Tokyo tidak membuang masker mereka sebagai tanggapan atas perubahan pedoman pemerintah. Salah satu faktornya adalah bahwa saat ini sedang musim demam di Jepang. Oleh karena itu masker sangat penderita demam.

Di pertengahan Februari hingga pertengahan April menjadi periode puncak alergi demam, mungkin harus menunggu sekitar satu bulan lagi untuk mengetahui apakah pedoman pemakaian masker yang baru berdampak pada publik.

Mengingat masyarakat masih memakai masker meskipun pemerintah sebelumnya menyarankan bahwa masker tidak diperlukan di luar ruangan, kebiasaan memakai masker mungkin sulit dihilangkan oleh banyak orang di Jepang.

Bagaimanapun, pandemi tetap berlangsung, dengan kasus baru yang tercatat setiap hari, dan dalam masyarakat di mana orang memakai masker untuk flu biasa, keinginan untuk melindungi diri dari virus yang berpotensi mengancam jiwa tetap kuat di jiwa orang Jepang. Pemakaian masker tidak akan berakhir dengan mudah, bahkan setelah musim demam mereda.

Aturan masker di Jepang sudah menjadi budaya pemakaian topeng yang tertanam dalam budaya Jepang dan terikat dengan nilai-nilai seperti kebersihan dan menghormati orang lain. Kemungkinan besar masker akan tetap ada sampai pandemi benar-benar berlalu, terlepas dari apa yang dikatakan pemerintah.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: soranews

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang