Salah satu franchise legendaris yang sudah rilis sejak tahun 1984, yaitu serial Dragon Ball. Siapa yang tidak tahu film animasi dari franchise yang mendunia tersebut hingga sekarang? Mengisahkan seorang anak bernama Son Goku yang kehilangan kakeknya. Dia lalu bertemu dengan Bulma yang ingin mencari 7 bola naga yang dapat memanggil naga pengabul permohonan. Sejak saat itu, dimulai lah petualangan Goku.
Anime serial Dragon Ball diadaptasi oleh Toei Animation. Penayangan serial Anime–nya dimulai sejak tahun 1986 hingga 1997 dalam tiga bagian, Dragon Ball, Dragon Ball Z, dan Dragon Ball GT. Lalu, pada tahun 2009, sebuah serialisasi remake Dragon Ball Z Kai dirilis hingga tahun 2015. Lalu tahun 2015, dilanjutkan Dragon Ball Super.
Pertanyaannya, apa saja perbedaan dari serial-serial Dragon Ball tersebut? Berikut adalah ulasannya.
1. Dragon Ball
Pembuka cerita Dragon Ball yang tayang pada 1986-1989. Mengisahkan awal mula perjalanan Goku kecil dalam mencari bola naga. Setelah melewati berbagai rintangan, Goku berkali-kali berhasil mengumpulkan 7 bola naga. Para penggemar juga sering menganggap versi awal Dragon Ball ini sebagai Dragon Ball Kid. Hal ini karena dalam cerita di sini, Goku masih lah seorang anak kecil. Walaupun di arc terakhir menunjukkan Goku saat dewasa. Akhir dari serial Dragon Ball pertama ini adalah saat Goku menikah dengan Chi-Chi.
2. Dragon Ball Z
Dirilis pada tahun 1989 hingga 1996. Dalam Sekuel Dragon Ball ini, Son Goku diceritakan sudah mempunyai anak bernama Son Gohan. Cerita pada Dragon Ball Z memperluas worldbuilding dunia. Setelah Son Goku menjadi orang terkuat di Bumi, musuh yang lebih hebat pun datang dari planet lain. Di sini juga diceritakan latar belakang Goku yang ternyata seorang alien ras Saiya dari Planet Vegeta. Selain itu, unsur sci-fi makin ditonjolkan dalam serial kedua ini.
3. Dragon Ball GT
Kelanjutan dari serial Dragon Ball Z yang dirilis pada tahun 1996 hingga 1997. Jika Dragon Ball pertama menceritakan masa kecil Goku hingga menikah, lalu Dragon Ball Z Goku sudah memiliki anak, maka di Dragon Ball GT diceritakan bahwa Goku telah memiliki cucu dengan latar puluhan tahun setelah Dragon Ball Z. Cerita di Dragon Ball GT bukan adaptasi dari manga, tapi cerita original yang dibuat oleh Toei Animation. Selama bertahun-tahun, Dragon Ball GT dianggap sebagai cerita canon. Namun belakangan, Dragon Ball GT kemudian dianggap sebagai non-canon.
4. Dragon Ball Z Kai
Ini bukanlah sekuel, melainkan remake dari serial Dragon Ball Z dengan animasi modern dan cerita yang lebih diringkas. Cerita pada Dragon Ball Z yang rilis pada tahun 1990-an sendiri, memakan banyak episode karena mengandung banyak episode filler dan pacing cerita yang lambat. Maka dalam versi remake ini ada penghapusan episode filler dan pacing dipercepat. Dragon Ball Z Kai sendiri terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama rilis 2009-2011 yang mengadaptasi Saiyan Saga hingga Andoroid Saga. Bagian kedua rilis pada 2014-2015 yang mengadaptasi cerita Buu Saga.
5. Dragon Ball Super
Setelah serial Dragon Ball Z Kai selesai ditayangkan, cerita berlanjut dengan judul Dragon Ball Super. Ceritanya bersetting beberapa tahun setelah kekalahan Majin Buu. Dalam Dragon Ball Super ini, menghadirkan cerita dan karakter yang tidak berkesinambungan dengan Dragon Ball GT. Sehingga, kehadirannya dianggap menghapus Dragon Ball GT sebagai bagian dari canonical. Karena Dragon Ball Super ceritanya diawasi langsung oleh Akira Toriyama. Anime Dragon Ball Super berakhir pada tahun 2018.
6. Dragon Ball Daima
Serial terbaru Dragon Ball yang dirilis pada musim gugur 2024. Dragon Ball DAIMA menampilkan Goku dkk dalam bentuk anak kecil. Mereka berubah menjadi anak-anak karena keinginan jahatnya.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang