KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Shikigami – Sisi Gelap Mitologi Jepang

Mitologi Jepang memiliki banyak legenda dan makhluk yang menakutkan, dan Shikigami termasuk bagian dari entitas mereka. Secara harfiah shikigami diterjemahkan sebagai ‘ceremonial spirits‘, yang diartikan sebagai roh pelayan yang dimanfaatkan oleh onmyoji dalam berbagai ritual untuk berbagai kepentingan. Beberapa orang menggunakannya sebagai jimat keberuntungan, jimat perlindungan, dan ada juga yang menggunakan sebagai kutukan. Hal ini yang membuat orang Jepang takut selama berabad-abad.

Baca Juga: Onmyoji: Peran dan Pengaruh Penyihir di Jepang

Memanggil shikigami sama saja memanggil dewa, setan, yokai, atau hantu dan memanfaatkan kekuatannya untuk suatu tindakan atau lainnya.

Tentang Shikigami

Shikigami

Shikigami (式神, nama lain Shiki-no-kami, 式の神) adalah sosok Kami yang berasal dari arwah manusia atau binatang yang meninggal (menyimpan dendam dan kebencian). Ajaran tentang praktik pemanggilan dan penyegelan Shikigami berasal dari ajaran Onmyodo.

Sebagian besar shikigami dikenal sangat kuat dan berbahaya. Mereka mampu berubah dalam berbagai bentuk, yang paling umum adalah yang diabadikan dalam benda-benda kecil, seperti potongan kertas atau jimat, dapat berupa boneka kertas yang dibuat dari kertas origami dan dibentuk seperti binatang. Kemudian mereka akan merasuki hewan tertentu seperti tubuh ayam, sapi, atau anjing sebagai media untuk memenuhi perintah tuannya. Shikigami yang paling mengerikan berwujud manusia, hantu, yokai, atau oni.

Meskipun shikigami kuat dan mengerikan, hal yang paling mengerikan dari mereka adalah mereka sengaja dihadirkan untuk menjadi budak yang melayani pengguna sihir manusia yang memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan.

Sisi gelap Shikigami

Makhluk shikigami seringkali tidak kasatmata, terkadang mereka mudah terlihat dalam bentuk jimat yang diberi rajah dan mantra-mantra untuk ritual dan upacara khusus. Umumnya mereka berbentuk binatang, yang muncul ketika dipanggil saja. Setelah muncul kekuatan spiritual mereka dengan orang yang memanggilnya akan terkoneksi. Di sinilah dua kekuatan beradu dan perlu hati-hati, sebab roh yang dipanggil adalah roh yang menyimpan dendam, energi negatif mereka berasal dari kebencian yang menyatu dengan tuannya (yang memanggil shikigami).

Apabila si pemanggil (tuan) telah berpengalaman dan memiliki kekuatan spiritual yang cukup, maka Shikigami yang dipanggil dapat dikendalikan dan dapat diperintah untuk merasuki hewan dan manusia atau bahkan untuk membunuh tanpa tujuan. Apalagi jika tuannya memperlakukan Shikigaminya dengan baik. Tapi sebaliknya, jika si pemanggil belum berpengalaman, apalagi memiliki kekuatan spiritual yang rendah dan bertindak kasar pada Shikigaminya, maka Shikigami yang telah dipanggil tidak akan bisa dikendalikan. Bahkan akan berbalik menyerang tuannya dan membunuhnya. Biasanya, Shikigami digunakan untuk keperluan mata-mata, mencuri, dan melacak musuh. Hal inilah yang paling ditakuti dari sosok Shikigami. Namun, mereka akan patuh tunduk pada tuannya saja. Tidak heran jika shikigami disebut sebagai pelayan yang setia.

Menciptakan Shikigami bukanlah tugas yang sulit, tetapi mengendalikannya tentu saja sulit. Jika seorang master Onmyoji tidak cukup kuat, mereka dapat kehilangan kendali atas Shikigami yang mereka panggil, yang menyebabkan mereka memperoleh kesadaran dan kehendak bebas untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan, termasuk membunuh master lama mereka.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: yokai thecollector

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang