KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Polisi Tokyo Bongkar Bisnis Seks Ilegal Berkedok Salon di Kabukicho

BLOG-polisi tokyo bongkar bisnis seks ilegal

Tokyo kembali diguncang dengan terungkapnya bisnis seks ilegal yang beroperasi di distrik hiburan Kabukicho. Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) mengumumkan pada 4 Februari bahwa tujuh pria telah ditangkap karena diduga menjalankan bisnis prostitusi terselubung di bawah kedok “salon kecantikan pria”.

Bisnis Seks Ilegal Bertopeng Salon

Komputer, telepon pintar, panel foto karyawan perempuan, dan barang-barang lain yang disita dari sebuah toko seks di distrik Kabukicho, Tokyo, terlihat di Kantor Polisi Shinjuku, Departemen Kepolisian Metropolitan, pada 4 Februari 2025. (Mainichi/Kengo Suga)

Para tersangka, termasuk Kazuki Sudo (54), warga Shinjuku Ward, dituduh melanggar Undang-Undang Anti-Prostitusi dengan menyediakan lokasi untuk aktivitas terlarang tersebut. Bisnis ini dilaporkan telah beroperasi setidaknya sejak Maret 2021, dengan dua tempat usaha, salah satunya bernama “Sparaku”.

Untuk menarik wisatawan asing, kelompok ini membuat situs web berbahasa Inggris. Polisi mengungkap bahwa sekitar 60-70% pelanggan mereka adalah turis mancanegara. Dengan strategi ini, mereka berhasil menjadikan bisnis tersebut sebagai magnet bagi para pengunjung dari berbagai negara.

Antara Oktober hingga Desember 2024, para tersangka diduga menyediakan kamar pribadi di gedung multi-tenant di Kabukicho. Kamar-kamar tersebut kemudian digunakan oleh enam perempuan berusia 20-an untuk prostitusi. Sudo telah mengakui tuduhan tersebut dan menyatakan kepada polisi, “Kami menarik pelanggan asing dengan mengiklankan kesempatan untuk bersenang-senang dengan perempuan Jepang dengan harga murah.”

Menurut MPD, pelanggan bisnis ilegal ini berasal dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada. Bisnis ini juga diketahui mempekerjakan calo asing untuk menarik lebih banyak pelanggan. Pembayaran pun diterima dalam mata uang negara asal masing-masing klien, menjadikan bisnis ini semakin mudah diakses oleh wisatawan asing.

Beberapa perempuan yang bekerja di tempat tersebut diduga direkrut saat mereka sedang bekerja sebagai pelacur di sekitar Taman Okubo, Kabukicho. Sementara yang lain masuk ke bisnis ini karena kesulitan finansial, terutama untuk menutupi biaya di “klub tuan rumah”—tempat di mana perempuan harus membayar untuk ditemani oleh pria.

Kabukicho dikenal sebagai distrik hiburan terbesar di Jepang, dengan beragam klub malam, bar, dan tempat hiburan lainnya. Namun, di balik gemerlapnya, distrik ini juga menyimpan sisi gelap dengan berbagai bisnis ilegal yang kerap menjadi target operasi kepolisian. Dengan terbongkarnya kasus ini, diharapkan Kabukicho bisa menjadi tempat yang lebih aman bagi para pengunjung, tanpa harus khawatir dengan bisnis seks ilegal yang memanfaatkan celah hukum untuk beroperasi.

sumber: mainichi
gambar sampul diambil dari straitstimes

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini  ^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang