KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Call For Sharing: Going Ohara #1- Forum Diskusi One Piece di Warung Sastra

Mengingat perayaan spektakuler 25 tahun anime One Piece. Warung Sastra kolaborasi bersama Elex Media Komputindo dalam acara Call For Sharing: Going Ohara. Sayembara mulai disebarluaskan pada Sabtu (1/06/2024) melalui kanal instagram Warung Sastra bertajuk “Going Ohara: Forum Diskusi One Piece“. Sebelum membahas lebih jauh, kenali dulu apa itu going ohara?

Going Ohara adalah forum diskusi yang membahas One Piece dengan beragam pendekatan, mulai dari pop sampai keilmuan. Forum ini berbentuk simposium terbuka yang akan dibawakan oleh empat pembicara yang telah diseleksi oleh panitia, di antaranya ada M. Naufal Waliyudin, Mery Kharismawati, Septyo Uji Pratomo, dan Dendy Raditya Atmosuwito. Meski seleksinya agak formal, namun acara ini adalah forum bersenang-senang yang akan berlangsung pada pada Sabtu, (29/06/2024) di Warung Sastra, Karangwaru, Yogyakarta.

Acara ini menghadirkan moderator, Muh Daris Kholishuddin, dari Ruang Obrol. Beliau adalah salah satu kolektor komik yang mengupas tuntas seputar manga, anime, pop culture, dan event Jejepangan melalui kanal YouTube-nya, Ruang Obrol. Titipers yang tidak sempat hadir di acara kemarin bisa menonton Going Ohara secara lengkap melalui live streaming Ruang Obrol.

Dimulai dengan sambutan oleh Mas Bagus, Founder Warung Sastra, ia menjelaskan alasan di balik penamaan “Going Ohara”. Kata Going sendiri merujuk pada Going Merry, kapal milik Bajak Laut Topi Jerami. Filosofi kapal adalah tempat yang mengumpulkan orang-orang dengan latar belakang berbeda, mungkin, malam ini juga ada yang wibu, dari akademisi, dosen, namun semangat dan visi yang sama. Sedangkan kata Ohara adalah merujuk pada pulau kelahiran Nico Robin yang dijuluki sebagai pulau pengetahuan. Pulau ini dihuni para cendekiawan yang ingin berbagi pengetahuan demi tujuan kemanusiaan. Semangat ini pula yang menginspirasi tokoh seperti Monkey D Dragon, Dr. Vegapunk, dan tentu saja forum diskusi ini.

Going Ohara Warung Sastra

Lanjut sambutan dari Vonny, selaku editor One Piece dari Elex Media. Ia menyampaikan bahwa “Terima kasih kepada Nakama yang sudah meluangkan waktu. Mungkin, teman-teman yang belum tahu kalau One Piece Vol. 106 baru terbit minggu lalu dan kemarin Elex diberi lisensi oleh Shueisha terkait spin-off komik One Piece yang edisi Ace. Semoga tahun depan sudah bisa rilis. Terima kasih kepada Warung Sastra yang sudah memfasilitasi acara ini.”

Titipers bisa berkunjung ke Warung Sastra untuk mendapatkan koleksi One Piece dengan mendapatkan  merchandise berupa poster orisinil dari Shueisha dan paper bag terbatas seperti gambar berikut ini. Dapatkan komik One Piece di Warung Sastra yang dibanderol Rp45.000,- saja.

One Piece

Komik One Piece vol. 106 dan Merchandise dari Shueisha

Mari kita ulas lebih dalam terkait pembahasan yang dipaparkan oleh pemateri Going Ohara berikut ini.

 Pemateri Going Ohara

Proses penyeleksian pembicara dipilih berdasarkan tema yang telah ditentukan. Ada beberapa tema pilihan yang disayembarakan oleh Warung Sastra, di antaranya One Piece dan Politik, One Piece dan Filsafat, One Piece dan Sains, One Piece dan Sejarah, One Piece Gender, One Piece dan Fans Teori, atau apapun tentang One Piece. Berikut rangkuman materi dari masing-masing pembicara Going Ohara: Forum Diskusi One Piece.

1. M. Naufal Waliyudin 

Going Ohara One Piece

Pemateri pertama, M. Naufal Waliyudin, mahasiswa s3 Yogyakarta yang mengulas One Piece dengan judul “Mengeja Bibliosida Dari Tragedi Ohara“. Bibliosida di sini mengacu pada tragedi pembasmian buku yang terjadi di Ohara (tanah suci arkeolog), bukan sekedar kemanusiaan itu sendiri.

Di pulau ini terdapat sebuah pohon besar yang terdapat perpustakaan di dalamnya. Di sinilah para peneliti dan arkeolog berkumpul untuk mengeksplorasi dan menemukan sejarah dunia yang hilang, yang dirahasiakan oleh Pemerintah Dunia. Karena keingintahuan para peneliti dan arkeolog, pemerintah dunia memerintahkan penghancuran pulau tersebut dan terjadi pembunuhan seluruh penghuninya. Sebab setiap satu buku lenyap, ada satu ilmu yang hilang selamanya.

kuliah one piece

Tragedi pilu bibliosida di dunia fiksi dan dunia nyata juga terjadi sejak abad ke-17, bahkan pembakaran buku Hardiknas 1964, Perpus Arsip Pramoedya Ananta Toer. Juga terjadi pada beberapa filsuf, seperti Plato dan kejadian pemusnahan 32.000 Tesis dan Disertasi yang dilakukan oleh LIPI pada 2019. Sebab akibat dari pembasmian buku bukan sekadar hilangnya tinta dan kertas, melainkan informasi penting yang terkandung di dalamnya.

2. Mery Kharismawati

Forum Diskusi One Piece

Abstrak kedua yang berjudul “Nakama: Reception on The Audience of One Piece Anime by Eiichiro Oda“, tulisan ini berupa penelitian yang telah dimuat dalam jurnal ProTVF. Titipers dapat akses langsung dan membacanya lebih detail dari platform google scholar. Mery, dosen UGM yang meneliti makna “Nakama” yang melekat pada penggemar One Piece, semudah itukah menyebut diri ini sebagai “Nakama”. Penelitian ini menggunakan empat narasumber yang mengenal One Piece sejak kecil melalui manga, anime, internet (game).

Cerita One Piece bertema petualangan dan persahabatan supaya generasi muda juga dapat menjalin kerjasama dengan orang lain di dunia nyata. Istilah Nakama dalam bahasa Jepang sendiri adalah berinteraksi dalam waktu lama (tidak instan), memiliki afiliasi tertentu dan tujuan bersama. Ada hubungan timbal balik yang ditandai dengan kegiatan bersama anggotanya. Selain itu, istilah Nakama juga berasal dari kabunakama yang merupakan serikat pekerja dibentuk oleh perdagangan dan industri pada periode Edo untuk melindungi kepentingan bersama. Eksklusif dan memiliki hak dan kewajiban khusus, sehingga dapat memanfaatkan privilage, “kamu menyebut diri sebagai Nakama beli buku di Warung Sastra dapat harga khusus atau dapat bonus.” Seperti itulah pemakaian Nakama dalam ruang lingkup pecinta One Piece.

Tidak hanya itu saja, penyebutan Nakama juga harus menjaga nama baik dan saling menghargai satu sama lain serta melakukan jobdesc sesuai dengan SOP yang telah ditentukan, seperti setiap karakter One Piece Luffy, Nami, Zoro, Sanji, dkk. Dengan teori decoding dan encoding dapat menemunakan tiga pola yaitu, dominant/hegemonic, negoisasi, dan oppositional position. Istilah “Nakama” bukan keluarga yang serta merta mau berkorban tanpa syarat, melainkan ada beberapa proses yang harus ditinjau lebih mendalam.

3. Septyo Uji Pratomo

forum diskusi one piece

One Piece ditinjau dari sisi Pembahasan mengenai “Interpretasi “Bumi” pada Manga One Piece dari Sudut pandang Geologi” disampaikan oleh Septyo, Dosen UPN, Yogyakarta. Penjelasan geologi melalui visual gambar dan video, yang menyebut dirinya sebagai “Geologist of Ohara”. Apa itu Ohara?

Ohara adalah sebuah pulau yang terletak di West Blue. Pulau ini merupakan pulau tempat Nico Robin lahir. Pada saat Nico Robin berumur 8 tahun, pulau ini dihancurkan Buster Call. Berikut gambaran bumi One Piece.

Gambaran Bumi One Piece

Gambaran Bumi One Piece

Pemateri ini memaparkan perbandingan peristiwa tektonik yang terjadi di dunia One Piece sama seperti di yang terjadi Bumi.

4. Dendy Raditya Atmosuwito

Abstrak terakhir yang disampaikan oleh Dendy, PNS Yogyakarta dengan judul, “Internasionalisme, Kosmopolitanisme, dan Politik Solidaritas One Piece“. Pembaca One Piece sudah pasti tahu banyak tentang politik yang sering digaungkan di dunia One Piece. Pemateri terakhir ini menjelaskan soal politik kosmopolitanisme dengan dunia kita seperti apa.

Internasionalisme di sini adalah bentuk solidaritas antar bangsa yang mendasari bahwa persahabatan antar negara bangsa, “Negara bangsaku adalah sahabat dari negara bangsamu”. Sebagai contoh King Elizabello datang ke Dressrosa untuk menolong sahabatnya, Raja Riku. Terjadi persahabatan antara kerajaan prodens dengan dinasti Riku yang kemudian direbut oleh Doflamingo.

Senada dengan pidato Bung Karno, 1 Juni 1945, “Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman-sarinya Internasionalisme.” Makna dari ungkapan tersebut adalah nasionalisme jadi berguna jika terdapat solidaritas dengan negara bangsa lain.

Sedangkan Kosmopolitanisme adalah salah satu bentuk aksi solidaritas yang didasarkan pada pemikiran bahwa kita adalah sama-sama warga dunia serupa dengan tiga pihak di dunia One Piece, yaitu bajak laut, World Government, dan pasukan revolusioner. Terakhir adalah tentang politik solidaritas menunjukkan bahwa masing-masing karakter One Piece memiliki solidaritas pada warga dunia. Di mana setiap lingkungan memiliki arah yang berbeda-beda, ada yang pro dan ada pula yang kontra. Begitu juga seperti dunia pemerintahan di kehidupan nyata.

Nah, itu dia penjelasan singkat yang penulis rangkum dari para pemateri Going Ohara: Forum Diskusi One Piece bersama Warung Sastra dan Elex Media.

Melihat antusiasme Going Ohara memadati area Warung Sastra hingga seberang jalan. Demikian kuliah One Piece yang diselenggarakan oleh komunitas One Piece di Yogyakarta. Nantikan informasi Going Ohara #2 di kanal instagram Warung Sastra.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang