KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Platform Terkemuka Membantah Gugatan Hak Cipta: Kasus Nhentai vs PCR Distributing

BLOG-kasus Nhentai vs PCR Distributing

Kasus hukum yang melibatkan Nhentai, sebuah platform berbagi konten dewasa terkemuka, dan PCR Distributing, sebuah perusahaan berbasis di California yang beroperasi dengan merek seperti J18 dan JAST USA, telah menjadi perhatian luas di dunia digital. PCR menuduh Nhentai mengunggah materi berhak cipta tanpa izin, yang menurut mereka mengancam bisnis mereka. Namun, Nhentai secara tegas menentang tuduhan ini dengan berbagai argumen hukum dan prosedural.

Latar Belakang Kasus

Permasalahan ini bermula dengan panggilan pengadilan DMCA dari PCR yang bertujuan mengungkap identitas operator Nhentai. Panggilan ini didasarkan pada klaim bahwa Nhentai gagal memproses permintaan penghapusan konten. Setelah Nhentai menentang langkah tersebut, PCR meningkatkan eskalasi dengan mengajukan gugatan hukum di Distrik Pusat California. Gugatan tersebut menuduh Nhentai membagikan karya yang dilindungi hak cipta tanpa izin. Sebagai respons, Nhentai mengajukan mosi untuk membatalkan gugatan tersebut, dengan alasan bahwa PCR gagal memenuhi standar hukum untuk pelanggaran hak cipta dan menimbulkan masalah terkait kepemilikan, izin, dan ketepatan waktu klaim.

Rincian Pembelaan Nhentai

1. Perbedaan Kepemilikan

Nhentai berargumen bahwa PCR belum menunjukkan bukti kepemilikan sah atas karya yang dimaksud. Catatan publik mencantumkan JAST USA, bukan PCR, sebagai pemilik hak cipta beberapa karya. Mengingat JAST USA adalah entitas hukum terpisah, hal ini melemahkan klaim PCR.

Selain itu, PCR gagal menyediakan bukti lisensi atau penugasan apa pun dari JAST USA yang memberi mereka hak untuk menegakkan hak cipta tersebut. Mosi tersebut menyatakan bahwa referensi yang tidak jelas tentang “negosiasi kontrak” tidak cukup untuk menetapkan kepemilikan atau hak eksklusif.

2. Cakupan Materi Hak Cipta yang Tidak Jelas

Nhentai mengkritik kurangnya kejelasan dalam klaim PCR mengenai materi yang dilindungi hak cipta:

  • Klasifikasi sebagai Karya Sastra: Nhentai menegaskan bahwa beberapa hak cipta terdaftar diklasifikasikan sebagai “karya sastra”, yang secara eksplisit mengecualikan gambar berdasarkan hukum hak cipta AS. Perbedaan ini penting karena gugatan tersebut terutama melibatkan gambar yang dibagikan di Nhentai.net.
  • Terjemahan Bahasa Inggris: Nhentai mencatat bahwa beberapa pendaftaran ditujukan untuk “terjemahan Bahasa Inggris” dari karya asli, yang mungkin tidak mencakup gambar itu sendiri.
  • Kurangnya Kekhususan: Mosi tersebut mengkritik PCR karena gagal menjelaskan bagaimana materi yang diduga memilki hak cita tersebut tumpang tindih denga konten yang diunggah di Nhentai.net. Nhentai berpendapat bahwa kurangnya perincian ini membuat baik terdakwa maupun pengadilan tidak dapat mengevaluasi klaim tersebut.

3. Izin yang Diberikan

Nhentai menyajikan bukti komunikasi dari tahun 2020 yang menunjukkan bahwa perwakilan PCR, termasuk dari J18 dan JAST USA, secara eksplisit memberikan izin untuk menghosting karya mereka. Bahkan, ada komunikasi yang menunjukkan bahwa PCR menjajaki kemungkinan memasang iklan di Nhentai.net. Fakta ini dianggap sebagai bukti hubungan kolaboratif antara kedua belah pihak. Mereka juga menekankan bahwa izin ini tidak pernah dicabut secara resmi.

4. Ketentuan Pembatasan

Nhentai berargumen bahwa PCR telah mengetahui keberadaan konten tersebut sejak 2020, dan karena undang-undang pembatasan hak cipta di AS hanya berlaku selama tiga tahun, banyak klaim PCR dianggap sudah kedaluwarsa.

5. Klaim Situs Web yang Tidak Terkait

Nhentai membantah klaim yang terkait dengan domain Nhentai.to, dengan menyatakan bahwa domain tersebut beroperasi secara independen dan tidak berafiliasi dengan Nhentai.net.

Nhentai juga mengkritik permintaan PCR untuk mengalihkan kepemilikan domain Nhentai.net sebagai permintaan yang berlebihan dan tidak berdasar. Situs web tersebut menyatakan bahwa situs tersebut menampung lebih dari 500.000 halaman, sementara klaim PCR hanya menyangkut kurang dari 1% dari halaman tersebut.

Nhentai lebih lanjut mencatat bahwa pemberian kendali PCR atas domain tersebut akan mengganggu kontrak yang ada dengan perusahaan lain, yang selanjutnya menunjukkan tidak masuk akalnya permintaan tersebut.

Apa Selanjutnya?

PCR belum memberikan tanggapan terhadap mosi pembatalan dari Nhentai, tetapi diperkirakan akan segera mengajukan balasan. Pengadilan akan mengevaluasi argumen dari kedua belah pihak untuk menentukan kelanjutan kasus ini. Keputusan akhir dapat menjadi preseden penting dalam menangani sengketa hak cipta yang melibatkan platform daring.

sumber: animehunch

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya  
di sini

Jangan lupa Ikuti juga media sosial  Titip Jepang:
Instagram:  @titipjepang
Twitter:  @titipjepang
Facebook:  Titip Jepang