KATEGORI
23

Subtotal: Rp23.028.047

Lihat keranjangPembayaran

Matcha Langka? Coba 9 Minuman Jepang Ini yang Gak Kalah Enak dan Menyegarkan!

BLOG-9 Minuman Jepang Ini yang Gak Kalah Enak dan Menyegarkan Selain Matcha

Matcha memang sedang jadi bintang. Di mana-mana kita lihat teh hijau bubuk ini dipakai dalam segala bentuk—mulai dari latte, dessert, sampai skincare! Tapi siapa sangka, popularitasnya yang melejit justru bikin matcha mulai langka di pasaran.

Kalau Titipers termasuk penggemar berat matcha yang mulai kesulitan mencari stok, atau justru mulai bosan dan ingin mencoba sesuatu yang baru, tenang saja—Jepang punya banyak sekali minuman lezat lain yang tak kalah menarik.

Beberapa punya rasa yang mirip dengan matcha, ada juga yang dikenal karena manfaat kesehatannya, atau karena statusnya sebagai minuman khas Jepang yang sudah lama dicintai.

Nah, berikut ini 9 pilihan minuman Jepang yang bisa kamu coba sebagai alternatif matcha. Siap-siap jatuh cinta sama rasa baru!



1. Sencha

Foto oleh Getty Images

Titipers mungkin bertanya-tanya: bukankah teh hijau itu sama saja dengan matcha? Tidak juga. Keduanya memang berasal dari tanaman yang sama, tapi proses budidaya dan penyajiannya sangat berbeda.

Kalau matcha ditanam di tempat teduh dan disajikan dalam bentuk bubuk, sencha justru tumbuh di bawah sinar matahari penuh dan disajikan dengan cara diseduh. Rasanya lebih ringan, sedikit manis, dan punya sentuhan umami yang lembut—cocok untuk dinikmati setiap hari.

Seperti matcha, sencha juga dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan metabolisme hingga mendukung kesehatan jantung.

Tempat untuk mencoba teh sencha di Tokyo

Coba mampir ke Tokyo Saryo di Setagaya—kedai teh hijau pour-over pertama di dunia. Tempat ini menawarkan pengalaman minum teh yang minimalis dan kontemporer, mirip dengan upacara matcha, menjadikannya alternatif yang sempurna.


2. Teh Gyokuro

Foto oleh Getty Images

Kalau Titipers menyukai matcha karena rasa umaminya yang kaya, Gyokuro bisa jadi alternatif yang tepat. Teh hijau premium ini ditanam di tempat teduh selama beberapa minggu sebelum dipanen, menghasilkan rasa manis alami yang lembut dan aftertaste yang mendalam.

Karena prosesnya yang lebih rumit dan memakan waktu, Gyokuro tergolong teh yang langka dan cukup mahal, bahkan di Jepang. Tapirasanya yang halus dan kaya menjadikannya layak dicoba, terutama jika kamu menghargai kualitas dalam setiap tegukan.

Gyokuro juga mengandung kafein lebih tinggi dibanding teh hijau lainnya. Ditambah lagi, kadar antioksidan dan vitamin C-nya membuat teh ini punya segudang manfaat kesehatan, mirip dengan matcha.

Tempat untuk mencoba teh sencha di Tokyo

Teh hitam ini memang tidak selalu mudah ditemukan, tapi ada satu permata tersembunyi di Kitazawa, Chikusui—rumah teh yang tenang dan bersahaja. Di sini, Titipers bisa mengikuti kursus mencicipi mulai dari ¥ 1.000 hingga ¥ 2.500—termasuk sesi unik yang memadukan gyokuro dan sake. Sebuah pengalaman mencicipi teh yang tak hanya lezat, tapi juga penuh nuansa budaya.


3. Hojicha

Foto oleh Getty Images

Kalau Titipers mencari alternatif matcha yang lebih ringan tapi tetap khas, Hojicha bisa jadi jawabannya. Teh hijau yang satu ini punya aroma yang hangat dan rasa seperti kacang panggang atau tanah bakar—berkat proses pemanggangan daun teh di atas arang. Warna merah kecokelatannya yang unik langsung memberi kesan berbeda dari teh hijau biasa.

Hojicha juga mengandung kafein yang jauh lebih rendah, menjadikannya pilihan tepat untuk diminum di sore hari, atau bagi Titipers yang sensitif terhadap kafein tapi tetap ingin menikmati teh Jepang otentik.

Tempat untuk mencoba Hojicha di Tokyo

Hojicha cukup mudah ditemukan di berbagai kafe yang menyajikan matcha, tapi kalau kamu ingin pengalaman yang lebih spesial, mampirlah ke Morinoen di Nihonbashi. Toko teh yang sudah berdiri sejak 1940 ini terkenal dengan spesialisasinya dalam teh panggang, dan menawarkan berbagai varian hojicha, dari minuman siap saji sampai daun kering yang siap untuk Titipers bawa pulang. Bahkan dessert hojicha mereka pun layak untuk dicoba!


4. Minuman Yuzu

Foto oleh Getty Images

Kalau lidah Titipers sedang bosan dengan rasa matcha yang pekat, mungkin saatnya untuk beralih ke minuman yang lebih segar, yuzu. Buah jeruk khas Jepang ini punya aroma yang tajam dan rasa yang unik—perpaduan antara lemon, jeruk, dan sedikit rasa pahit yang bikin nagih.

Minuman yuzu bisa dinikmati hangat di musim dingin atau dingin di musim panas. Campuran yuzu dengan air panas, madu, atau soda ringan bisa memberikan sensasi yang menyegarkan sekaligus menenangkan. Selain rasanya yang enak, yuzu juga dikenal kaya akan vitamin C dan dipercaya membantu memperkuat imun serta meredakan stres.

Tempat untuk mencoba minuman yuzu di Tokyo

Yuzu termasuk bahan yang populer di Jepang, jadi cukup mudah untuk ditemukan. Titipers bisa menemukannya dalam bentuk minuman botolan di minimarket, atau mencoba teh yuzu panas di tempat seperti St. Marc Café—dibanderol sekitar ¥490, cocok untuk bersantai sambil menikmati hari.


5. Aojiru

BLOG-9 Minuman Jepang Ini yang Gak Kalah Enak dan Menyegarkan Selain Matcha
Foto oleh Jane Pipkin

Kalau matcha adalah si populer yang disukai semua orang, maka aojiru bisa dibilang si “underdog” yang diam-diam menyehatkan. Minuman berwarna hijau tua ini terbuat dari campuran sayuran seperti kangkung dan rumput barley muda, dan dikenal luas sebagai “jus hijau” khas Jepang yang kaya nutrisi.

Meski mungkin butuh waktu untuk terbiasa dengan rasanya, banyak orang mengandalkannya sebagai penambah energi harian. Rasanya? Mirip matcha, tapi lebih ke arah ‘minuman kesehatan dalam botol’. Terdengar ekstrem? Bisa jadi. Tapi kalau Titipers menyukai matcha karena manfaatnya, aojiru bisa jadi alternatif yang patut untuk kamu coba.

Di mana bisa mencoba aojiru di Tokyo?

Versi botolan atau bubuknya mudah ditemukan di apotek dan supermarket. Tapi kalau ingin pengalaman minum aojiru yang lebih menarik, mampirlah ke 33 Aojiru Tokyo. Kafe unik ini menawarkan berbagai macam olahan aojiru, mulai dari latte hijau pekat hingga aojiru acai smoothie. Harganya mulai dari ¥350—murah untuk minuman yang katanya bisa bikin tubuh makin sehat dan bertenaga!


6. Amazake

Foto oleh Getty Images

Kalau Titipers sedang ingin yang manis dan menenangkan, amazake bisa jadi pilihan sempurna. Minuman tradisional Jepang ini terbuat dari beras yang difermentasi, menghasilkan rasa manis alami tanpa tambahan gula. Minuman ini juga dipercaya baik untuk pencernaan karena kaya enzim dan probiotik dari proses fermentasinya.

Di mana bisa mencoba Amazake di Tokyo?

Salah satu tempat terbaik adalah Amanoya, sebuah rumah teh klasik yang sudah berdiri sejak tahun 1846 di dekat Stasiun Suehirocho. Di sini, Titipers bisa menyeruput secangkir amazake hangat dalam suasana yang tenang bersama dengan penganan manis khas Jepang.


7. Yakult

Foto oleh Jane Pipkin

Siapa sih yang nggak kenal Yakult? Botol kecil berisi minuman manis dan sedikit asam ini sudah jadi bagian dari keseharian banyak orang Jepang sejak dulu. Diciptakan oleh Dr. Minoru Shirota pada tahun 1930-an, Yakult memang dirancang untuk menjaga kesehatan usus—dan sampai sekarang tetap jadi favorit lintas generasi.

Rasanya khas, ukurannya mungil, dan manfaat kesehatannya cukup panjang daftarnya. Tapi satu kekurangannya: terlalu cepat habis! Minuman ini biasanya hanya butuh beberapa tegukan saja, dan rasanya seperti… eh, kok udah habis?

Di mana bisa mencoba Yakult di Tokyo?

Yakult versi klasik bisa dengan mudah Titipers temukan di minimarket mana pun, dengan harga di bawah ¥100. Kalau beruntung, kamu bisa menemukan versi botol besar di Don Quijote—meskipun cukup langka.

Mau pengalaman yang lebih mendalam? Coba kunjungi pabrik Yakult di Ibaraki. Di sana, kamu bisa mengenal sejarah minuman ini, melihat langsung proses produksinya, dan tentu saja mencicipi banyak Yakult sepuasnya!


8. Japanese Melon Soda

Foto oleh Jane Pipkin

Mungkin tidak menawarkan manfaat kesehatan seperti matcha atau aojiru, tapi melon soda jelas punya tempat tersendiri di hati banyak anak-anak dan orang dewasa di Jepang. Minuman bersoda berwarna hijau terang ini sudah menjadi bagian dari budaya pop sejak era Showa, dan sampai sekarang masih sering muncul di menu kafe bergaya tradisional.

Melon soda lahir dari kombinasi rasa manis khas Jepang dan pengaruh soda Amerika. Biasanya disajikan dengan satu sendok es krim vanila dan ceri di atasnya.

Tempat untuk mencoba melon soda di Tokyo

Minuman ini bisa Titipers temukan di banyak tempat—dari kissaten klasik sampai minimarket. Tapi kalau ingin pengalaman yang lebih spesial, coba mampir ke Dagashi Bar di Shinjuku atau 1/2 (Nibun no Ichi) di Ginza. Yang terakhir bahkan punya varian melon soda unik dengan rempah-rempah atau bumbu rahasia!


9. Ramune

Foto oleh Jane Pipkin

Sulit membicarakan musim panas di Jepang tanpa menyebut Ramune. Minuman soda legendaris ini identik dengan festival, yukata, dan suara jangkrik di sore hari.

Dengan botol kaca unik dan tutup kelerengnya yang khas, Ramune bukan hanya soal rasa—tapi juga ritual. Menekan kelereng ke dalam botol memang sedikit tricky, tapi justru itulah bagian paling seru dari pengalaman minum Ramune.

Tempat untuk mencoba Ramune di Tokyo

Ramune memang tidak selalu tersedia di vending machine atau minimarket biasa, tapi Titipers bisa menemukannya di supermarket besar, toko camilan tradisional, atau warung kaki lima saat festival. Harganya murah meriah, biasanya sekitar ¥100. Kalau ingin sesuatu yang beda, coba varian rasa buah — tapi untuk cita rasa yang paling klasik, tetap pilih yang original.


Itulah 9 minuman Jepang yang bisa Titipers coba sebagai alternatif lezat selain matcha.
Mulai dari teh yang menenangkan, jus hijau penuh nutrisi, sampai soda klasik penuh nostalgia—setiap minuman punya cerita dan rasa khasnya sendiri. Jadi, kalau matcha sedang langka atau kamu cuma ingin mencoba sesuatu yang baru, daftar ini bisa jadi pintu masuk ke dunia minuman Jepang yang lebih luas dan menarik.

Sumber: tokyocheapo

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang