KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Liputan Event BEDUK: Bedah Dunia Komik, Membahas Hai, Miiko! 37 & Detektif Conan 106 di Gramedia PIM

Pada hari Sabtu, 8 Maret 2025, Gramedia, Elex Media Komputindo, m&c!, Koloni, Shikisai, dan Conan Fans Club ID mengadakan acara yang bernama BEDUK: Bedah Dunia Komik yang diselenggarakan di Gramedia Pondok Indah Mall 1, blok D, lantai 1, Jakarta Selatan. Nah, seperti apa sih keseruan acaranya?

Berikut Liputan Event BEDUK: Bedah Dunia Komik, Membahas Hai, Miiko! 37 & Detektif Conan 106 di Gramedia PIM

1. Merchandise Eksklusif

Bagi yang membeli komik selama acara berlangsung, kalian bisa mendapatkan merchandise eksklusif secara gratis, kalian bisa memilih ingin merchandise apa saja selama persediaan masih ada.

2. Hai, Miiko! 37

Acara ini dipandu oleh pewara Musa Carlos. Kita juga kedatangan narasumber yaitu editor dari penerbit m&c!, Editor Tika, yang menjelaskan seputar dapur redaksi, komik Hai, Miiko! volume 37, dan juga ada Q&A.

Q: Bagaimana proses menerbitkan komik Hai, Miiko!?

A: Kalau proses penerbitannya itu diawali dengan pengurusan lisensi, jadi untuk semua komik, kami harus mengurus lisensi, jadi kami minta izin ke Jepang. Untuk menerbitkan komik, meskipun sudah bervolume-volume, tapi tetap saja untuk volume baru harus minta izin ke penerbit dan author-nya untuk bisa diterbitkan di Indonesia. Dalam pengurusan lisensinya itu ada Minimum Guarantee (MG), mau dicetak berapa oplahnya, royaltinya berapa, jadi Ono-sensei dapat royalti dari situ, juga perlakuan kami ke bukunya itu mau diapakan, nanti mau dicetak seperti apa dan bagaimana, itu ada di pengurusan lisensi, jadi kami akan negosiasi dengan penerbit dan proprietor-nya. Kalau sudah deal, kami bayar royaltinya dulu ke author, bayarnya di awal, setelah bayar baru ke proses produksi.

Proses produksi diawali dengan penerjemahan, kalau isinya lumayan sederhana dan nggak terlalu complicated, sekitar 2 minggu sudah diterjemahkan, terus diedit oleh editor in house untuk editing, cek typo, dan termasuk konten. Kalau ada konten-konten yang diterbitkan akan membuat keresahan di masyarakat, nanti kami akan melakukan adjustment.

Kalau sudah diedit, lanjut ke setter, tulisan bahasa Jepang di balon kata dikosongin dan diganti ke bahasa Indonesia, termasuk kalau ada onomatope.

Secara bersamaan, desainer grafis juga bekerja untuk membuat cover. Kalau cover sudah jadi, kami kirim ke Jepang untuk dimintakan izin, apakah cover ini sudah ok, font, warna, dll. ke Ono-sensei, nanti dari Jepangnya akan merespon, kalau kurang mereka akan kasih masukkan ke kami dan akan kami tambahkan.

Kalau cover-nya sudah di-acc, berarti sudah bisa masuk untuk proses cetak. Dari setter itu sudah diedit jadi bahasa Indonesia, dicek lagi sama editornya, apa sudah benar penempatannya, di-proofread lagi oleh editornya. Kalau sudah semua beres, dari editor ok, nggak ada masalah, Jepangnya sudah ok, cover ok, maka turun ke proses cetak. Proses cetak dilakukan oleh percetakan, sesudah dicetak baru bisa di-display di toko buku dan pembaca bisa beli.

Dari awal menerjemahkan sampai bisa di-display memakan waktu sekitar 3 bulan. Yang paling lama itu proses approval cover, itu benar-benar di luar kuasa kami. Bisa jadi editor di sana lagi sibuk jadi dapat approval-nya lama dan kami nggak bisa ngapa-ngapain, tapi biasanya prosesnya kurang lebih 3 bulan.

Q: Kenapa komik Hai, Miiko! versi kertas koran masih diterbitkan? Bukankah sekarang sudah jadi bookpaper semua?

A: Kenapa jadi bookpaper? Karena pembaca komik sudah paham ya kualitas kertas koran seperti apa, jadi karena kami dapat banyak komplainan dari pembaca, karena kertas koran itu sekarang kok kualitasnya semakin jelek, tembus, tintanya meleber-meleber, pokoknya kami dapat banyak masukkan salah satunya itu. Untuk perbaikan kualitas, kami menerbitkan yang bookpaper.

Kenapa yang versi kertas koran masih ada? Sebenarnya ini agak bocoran dari redaksi ya, karena ini permintaan dari Ono-sensei. Jadi atas dasar cinta beliau ke pembaca Indonesia, dia itu selalu khawatir, jadi Ono-sensei selalu mikirin bagaimana Hai, Miiko! ini bisa dibaca oleh banyak orang tapi dengan harga yang semurah-murahnya. Jadi itulah mengapa tetap ada versi yang harganya ekonomis atau murah, Ono-sensei ingin komiknya tetap terjangkau bagi semua orang.

Q: Apakah pernah ada kendala dalam menerbitkan komik Hai, Miiko!?

A: Komik Hai, Miiko! pada awalnya memang dianggap bacaan anak-anak ya, jadi semua umur bisa baca. Waktu itu mungkin ada satu chapter isinya tentang menstruasi, Ono-sensei sebenarnya ingin menyampaikan pesan ya, bahwa nanti setiap anak remaja putri akan mengalami ini. Ternyata cerita itu tidak diterima dengan cukup baik di kalangan pembaca tertentu, diprotes dengan sangat keras oleh para pembaca, karena dianggap mengajarkan hal-hal yang tidak pantas ke anak-anak, ‘Kayaknya anak-anak nggak pantas deh dapat pelajaran kayak begitu.’, Itu dianggap pelajaran yang harusnya mereka dapatkan di sekolah, bukan di komik, jadi di komik itu harusnya bacaan yang santai ajalah, isinya nggak usah kayak gitu-gitu.

Waktu itu suratnya dari sekelompok yayasan, sangat keras ke redaksi, jadi kami kaget ‘Oh ya ternyata hal-hal yang yang bisa jadi informasi positif belum tentu diterima positif juga oleh orang lain.’ Jadi kaget juga sih, itu juga jadi salah satu warning buat redaksi untuk hati-hati dan itu juga salah satu pertimbangan mengapa kami menaikkan rating bacaan komik Hai, Miiko!, karena ‘kan sudah menstruasi, jadi sudah dianggap dewasa dan memang ternyata bacaan itu tidak cocok dengan anak-anak. Jadi itu sebabnya kami dari redaksi hanya bisa memberi panduan kepada pembaca ‘Ini loh batasan umur minimal untuk membaca buku komik ini.’.

Komik Hai, Miiko! volume 37 direncanakan akan terbit pada bulan April 2025. Selagi menunggu, kalian bisa membeli Namaku Miiko! Box set 4 in 1 yang sudah terbit pada tanggal 29 Januari 2025. Komik ini merupakan prekuel dari komik Hai, Miiko!. Box set ini berisi 4 komik dan ada bonus shikishi eksklusif bertanda tangan Ono-sensei, box set ini dibanderol dengan harga Rp250.000.

3. Kajian Detektif Conan

Detekfif Conan berbudaye…?? Katanye~. Acara ini dipandu oleh pewara Alfaridzi Ilham Sutejo. Kita juga kedatangan narasumber, yaitu Febryan Hendrawan. Acara ini membahas seputar dunia Detektif Conan.

4. Q&A

Selagi menunggu waktu berbuka, acara diisi dengan Q&A, peserta bisa bertanya seputar redaksi komik Elex Media Komputindo kepada Mas Leo dan seputar Detektif Conan atau Conan Fans Club ID kepada Mas Alfa.

5. Penutup

Acara ditutup dengan foto bersama, kemudian panitia mulai membagikan takjil, peserta dan panitia menikmati takjil bersama.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang