Kabar terbaru dari negara sakura, Kementrian Keuangan Jepang memiliki perubahan rencana keuangan untuk mengembangkan Cool Japan Fund. Seperti yang diketahui bahwa Cool Japan Fund merupakan program dari pemerintah yang menaungi perusahaan pubik-swasta untuk mendanai proyek-proyek ekonomi pemerintah.
Kemenkeu berencana untuk mematok deadline untuk program tersebut. Jika sampai akhir tahun fiskal 2025 Cool Japan Fund tidak mencapai keuntungan, maka kemetrian akan mengkonsolidasikannya. Ini kedua kalinya mereka mengalami perubahan rencana.
Sebelumnya di awal tahun, Kemenkeu Jepang mengungkapkan bahwa mereka harus melakukan perubahan struktural di dalam Cool Japan Fund. Hal itu akan dilakukan jika program tersebut tidak menunjukkan peningkatan performa bisnis.
Sebagai perbandingan, pada akhir tahun fiskal 2021, Cool Japan Fund memiliki utang sebesar 30,9 miliar yen (sekitar US$221 juta atau sekitar Rp.3,4 Triliun). Sedangkan Utang kumulatif mereka pada akhir tahun fiskal 2020 adalah 23,1 miliar yen (sekitar US$169,7 juta atau Rp.2.6 Triliun).
Cool Japan Fund mengumumkan rencana perbaikan dan pengembangan pada bulan Mei 2021. Rencana itu berisikan upaya penahanan tingkat defisit di angka 25,7 miliar yen (sekitar US$188,8 juta atau Rp.2.9 Triliun). Namun utang tersebut malah makin melebar hingga akhir tahun fiskal 2021.
Petinggi subkomite mengatakan bahwa jika keuntungan bisa diraih dari pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Penyusunan rencana akhir bagi Cool Japan Fund akan dilaksanakan pada musim gugur. Harapannya, dengan adanya rencana perbaikan dan pengembangan Kementrian Keuangan Jepang bisa mendorong kinerja dari Cool Japan Funding. Sehingga perusahaan bisa bertahan, berkelanjutan dan tidak meberikan beban ekonomi bagi negara Jepang.
Cool Japan Fund merupakan perusahaan atau badan pendanaan Jepang yang diawasi secara ketat oleh Kementrian Keuangan Jepang. Badan keuangan ini dibuat pada tahun 2013 sebagai pemasukan dana proyek ekonomi pemerintah dengan menggandeng perusahaan publik-swasta yang ada di dalam negeri maupun Internasional.
Kerjasama dengan perusahaan nasional, multinasional maupun internasional kerap dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi dalam negeri serta keuntungan secara ekonomi. Kerjasama bisnis ini meliputi pada anime, manga, film, mode, dan bidang konten seni dan hiburan Jepang lainnya.
Pada tahun 2019 lalu, mereka berinvestasi kepada perusahaan raksasa asal Indonesia yaitu Gojek sebesar $50 juta atau sekitar 709,2 miliar Rupiah. Cool Japan Fund menjadi investor untuk perusahaan ini dalam misi penyebaran budaya Jepang melalui konten ekslusif Goplay dan festival GoFood yang memberikan influence budaya dan makanan Jepang.
Kesepakatan bisnis terbaru yang dilaksanakan adalah kerja sama antara Cool Japan Fund dan CEO Sentai Filmworks, John Ledford telah berinvestasi di Sentai Holdings, LLC — perusahaan induk dari Sentai Filmworks, HIDIVE, dan Anime Network.
Bagaimana Menurut Titipers, apakah Cool Japan Fund bisa bangkit dari keterpurukan dan mencapai ‘profit’ seperti rencana Kemenkeu Jepang?
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: animenewsnetwork
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang