Dunia Entertainment Jepang VS Korea

Saat ini, jika kita membuka sosial media, seperti instagram, youtube, tiktok, dan lainnya, banyak dijumpai video-video seputar K-Pop. Tidak hanya lagu-lagunya, bahkan drama, fashion, make up, makanan, hingga gaya hidup korea bisa mendunia hingga menimbulkan istilah “Korean Wave” atau Hallyu. Seperti apa sih perbandingan Dunia Entertainment Jepang VS Korea?

 Industri Musik       

Sebelum serba-serbi tentang Korea mendunia seperti saat ini, Jepang pernah lebih dahulu populer di berbagai belahan dunia. Pada tahun 90-an hingga 2000-an J-Pop menjadi produk musik dan kultur yang populer di kancah dunia. J-Pop mulai berkembang pada tahun 1960-an dan mulai ramai dikenal masyarakat luas pada tahun 1990-an. Kehadiran Namie Amuro, Mr. Children, Utada Hikaru, hingga Ayumi Hamasaki menandai awal mulanya popularitas J-Pop. Pada akhir tahun 2000-an, ketika demam idol sedang marak, muncul banyak grup idol Jepang, seperti Hey! Say!, JUMP, AKB48, hingga Arashi.

Penggemar dari grup idol tersebut sangat besar. AKB48 pernah menjadi sangat populer hingga dibuat versi negara yang berbeda-beda atau sering disebut dengan sister AKB48 seperti JKT48 dari Indonesia, MNL48 dari Filiipina, BNK48 dari Thailand, dan masih banyak lagi. Namun, J-Pop tidak bisa mempertahankan popularitasnya. Pada tahun 2004, J-Pop masih sangat populer di masyarakat dunia dibandingkan K-Pop. Namun, sejak akhir tahun 2009, popularitas K-Pop melambung tinggi meninggalkan J-Pop. Akhirnya, pada tahun 2010, J-Pop perlahan meredup di kancah dunia. 

Dalam proses pemilihan idol yang akan debut, idol Korea dipegang oleh sebuah agensi. Sebelum menjadi idol, banyak tahap yang harus dilalui. Orang-orang yang ingin menjadi idol harus mengikuti audisi untuk menjadi trainee yang diadakan oleh agensi. Trainee dipilih berdasarkan bakat mereka, seperti menyanyi, menari, dan visual. Sama halnya dengan idol Jepang. Mereka juga harus mengikuti audisi terlebih dahulu sebelum debut menjadi idol. Namun, perbedaannya ada faktor lain yang menjadi penilaian dalam audisi trainee di Jepang. Para peserta audisi harus bisa bersikap menggemaskan di depan penggemar.

Setelah lolos audisi menjadi trainee, mereka harus melalui pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan trainee K-Pop sangat keras. Selain dilatih menyanyi dan menari, para trainee juga dilatih bahasa, seperti bahasa korea, bahasa inggris, bahasa jepang, dan bahasa mandarin. Tak hanya itu, para trainee juga diajarkan untuk bisa berakting dan modelling. Mereka dilatih oleh coach-coach yang sudah ahli dibidangnya. Masa pelatihannya pun tidak bisa ditentukan. Lama masa pelatihan juga tidak menjamin mereka bisa debut. Idol Jepang juga harus melewati pelatihan terlebih dahulu sebelum debut. Bedanya, pelatihan trainee J-Pop hanya beberapa bulan saja. Dan mereka berlatih secara individu tanpa adanya coach. Itulah yang membedakan idol Korea dan Jepang, serta mengapa J-Pop kesulitan mempertahankan popularitasnya hingga dikalahkan dengan popularitas K-Pop. 

 Film dan Drama 

Titip Jepang - Entertainment Jepang VS Korea

Selain di bidang musik, drama Jepang juga lebih dulu populer dibandingkan drama Korea. Sebelum drama Korea banyak diminati masyarakat Indonesia, televisi Indonesia di tahun 90-an hingga 2000-an dipenuhi oleh drama Jepang. Drama Jepang yang populer pada saat itu, seperti Tokyo Love Story (1991), Rindu-Rindu Aizawa (1997), Love Generation (1997) dan masih banyak lagi. Namun, seiring berjalannya waktu eksistensi drama Jepang mulai redup. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena jalan ceritanya yang cenderung datar dan minim plot twist

Di tahun 2010, drama Korea mulai populer menggantikan drama Jepang, Hal itu karena ceritanya yang dibumbui romansa dan mengangkat tema riil serta slice of life. Mereka mengangkat cerita dari isu-isu yang sedang terjadi, sehingga banyak penonton yang merasa relate dengan ceritanya. Drama Korea inilah yang mengawali adanya Korean Wave. Dalam pengemasan serial drama Korea, banyak hal mengenai budaya Korea yang dimasukkan dan dikemas dengan baik, sehingga membuat penonton tertarik. Salah satunya adalah fashion, dan make up. Fashion dan make up Korea yang simple dan minimalis, tetapi memiliki keunikan tersendiri dan memberi kesan elegan serta natural bagi orang yang memakainya. Warnanya pun dominan menggunakan warna monokrom dan pastel, sehingga mudah untuk di mix and match dan cocok untuk digunakan sehari-hari. Adanya platform Netflix dan berbagai platform sejenis lainnya membuat pengguna platform dapat menonton drama Korea dari manapun di manapun. 

Titip Jepang - Entertainment Jepang VS Korea

Selain drama, film Korea juga mulai mendunia. Pada awal 2020, untuk pertama kalinya film yang tidak menggunakan bahasa Inggris memenangkan Piala Oscar kategori film terbaik. Film tersebut merupakan film Korea Selatan yang berjudul Parasite. Train to Busan juga merupakan film yang banyak ditonton karena ceritanya yang sangat seru tentang virus yang membuat manusia menjadi seperti zombie. Di tahun 2021, drama korea berjudul Squid Game sangat viral hingga menjadi serial Netflix yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah. 

Film Jepang juga banyak diminati termasuk di Indonesia. Namun, filmnya berbeda dengan film korea yang populer dalam live action. FIlm Jepang yang banyak ditonton khususnya di Indonesia adalah film animasi seperti Doraemon, Your Name, Grave of the Fireflies, dan Spirited Away. 

 Variety Show 

Tak hanya drama, banyak acara televisi Jepang yang pernah tayang di Indonesia dan digemari publik Indonesia. Salah satunya adalah acara Masquerade yang menampilkan beragam pertunjukan kreatif dari masyarakat Jepang. Dalam acara tersebut, peserta dari berbagai kalangan menampilkan suatu pertunjukan dengan menggunakan kostum yang unik. Mereka berkompetisi untuk menunjukkan penampilan terbaik dan paling tidak terduga agar membuat juri dan penonton terkesan. Peserta yang mendapat skor minimal 15 akan lolos ke babak berikutnya.

Acara lain yang pernah tayang di Indonesia adalah TV Champion. TV Champion merupakan kompetisi yang diikuti oleh peserta yang ahli dibidangnya. Tiap episodenya memiliki tema yang berbeda-beda. Mereka bersaing untuk menyajikan hasil yang terbaik. Ada juga game show seperti Benteng Takeshi, Ninja Warrior, dan Viking: The Ultimate Obstacle Course, serta masih banyak acara lainnya.  Bahkan Ninja Warrior dan Viking pernah dibuat versi Indonesianya. Namun, karena popularitasnya yang semakin menurun, acara-acara tersebut sudah cukup lama berhenti ditayangkan di televisi Indonesia. Pada tanggal 3 Maret 2022, salah satu acara televisi Jepang berjudul Masquerade dapat kembali disaksikan di platform tersebut. 

Korea juga memiliki beragam acara televisi dan variety show yang digemari masyarakat Indonesia hingga ditayangkan di televisi Indonesia. Salah satu variety show yang fenomenal dan mulai tayang pada tahun 2010 dan masih bertahan hingga sekarang  adalah Running Man. Acara tersebut terkenal dengan permainan cabut “name tag” dan cast-nya yang lucu. Dalam acara tersebut juga sering  mengundang bintang tamu artis terkenal yang dapat lebih menghidupkan suasana serta menambah jumlah penonton.

Variety show lain yang juga tidak kalah fenomenal adalah 2 Days & 1 Night yang sudah ada sejak 2007. Acara tersebut memperkenalkan budaya Korea Selatan melalui seperti makanan, permainan, sejarah, hingga tempat wisata.

 Manga dan Webtoon     

Industri Hiburan Korea dan Jepang juga terkenal dengan komiknya. Komik Jepang dikenal dengan istilah manga, sedangkan komik Korea terkenal dengan istilah manhwa. Alur dalam manga dan manhwa sama-sama penuh drama dan emosional sehingga membuat komik tersebut sangat populer di seluruh belahan dunia karena membuat pembaca selalu penasaran. Namun, terdapat perbedaan pada komik dari dua negara tersebut. Manga  bisa mencapai ratusan bahkan ribuan chapter, sedangkan komik manhwa tidak dibuat berchapter-chapter seperti manga. Selain itu, manhwa membuat pola komik dengan desain yang berwarna-warni. Tidak seperti manga yang mementingkan originalitas hitam putih. 

Seiring perkembangan zaman dan dunia digital yang semakin maju, Korea Selatan membuat inovasi baru agar komik tidak kalah bersaing dengan konten media lainnya, yaitu webtoon. Webtoon adalah komik online yang dikeluarkan oleh perusahaan NAVER dari Korea Selatan. Dengan adanya media baru untuk industri komik membuat pecinta komik lebih mudah untuk mengakses beragam komik dimana saja dan kapan saja. Bahkan, beberapa cerita webtoon diadaptasi menjadi drama, seperti Business Proposal, True Beauty, My Roommate is Gumiho, dan masih banyak lainnya. 

Titip Jepang -Entertainment Jepang VS Korea

Banyak hal yang menyebabkan mengapa negara Korea yang dulunya merupakan negara jajahan Jepang mampu mengalahkan industri hiburan Jepang, bahkan saat ini menjadi trendsetter dunia hiburan seluruh dunia. Di Indonesia, fenomena ini banyak dijumpai dan sangat berdampak di kehidupan sehari-hari. Masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial dan gen Z, banyak yang menyukai musik pop Korea dan juga drama Korea.

Pada tahun 2019, Indonesia menjadi peringkat ke-3 masyarakat yang banyak men-tweet berbagai hal tentang K-Pop. Drama Korea mudah diterima dan diminati oleh masyarakat Indonesia karena ceritanya yang merupakan kehidupan sehari-hari yang dikemas senatural mungkin sehingga terasa sangat nyata. Dalam ceritanya juga terdapat kesamaan nilai dan menyentuh perasaan penontonnya. Pemain yang berperan juga memiliki paras yang menarik, sehingga masyarakat senang melihatnya. Serial drama nya pun disajikan dalam episode yang terbatas, sehingga penonton tidak bosan. 

Popularitas industri hiburan Jepang menurun dan tidak bisa mempertahankan eksistensinya karena mereka berfokus pada pasar nasional tanpa menghiraukan pasar internasional. Berbeda dengan Korea yang sejak awal sudah menargetkan produksinya untuk pasar internasional. Dalam pemasarannya, Hallyu atau Korean Wave mendapat dukungan penuh dari pemerintah Korea. Salah satu contoh dukungan pemerintah adalah penayangan pameran dagang tahunan ke seluruh dunia sejak tahun 2001 dan memberi subsidi untuk produser program televisi Korea agar dapat mengembangkan karyanya ke pasar internasional. 

Di sisi lain, industri hiburan Jepang tidak semuanya ditujukan untuk pasar dunia. Hanya anime dan manga yang ditujukan untuk pasar internasional dan didukung oleh pemerintah Jepang. Sedangkan, industri musik Jepang lebih tertutup dan eksklusif sebatas di dalam negeri. Selain itu, strategi pemasaran industri musik Jepang juga berbeda karena lebih berfokus pada penjualan fisik daripada digital. Mereka lebih berorientasi pada “memiliki” musik daripada “mengakses” musik. 

Itulah beberapa perbedaan antara dunia entertainment Jepang VS Korea serta beberapa faktor yang menyebabkan hiburan Korea Selatan mampu mengalahkan popularitas dunia hiburan Jepang.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber gambar: tirto.id , mncvision, insidejapantours

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *