Jepang Juga Pernah Pindah Ibu Kota Juga Lohh…
Negara Indonesia secara resmi memindahkan ibu kota sejak 2022 lalu, ini berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2022 yang disahkan pada tanggal 15 Januari. Walaupun aktivitas pemerintahan masih dilakukan di ibu kota lama, Jakarta, namun secara bertahap akan dipindah ke ibu kota baru.
Selain Indonesia, ternyata beberapa negara lain juga pernah pindah ibu kota negaranya, salah satunya adalah Jepang, negara yang berada di Asia Timur. Saat ini Titipers mungkin lebih mengenal Tokyo sebagai ibu kota Jepang, namun sebenarnya ibu kota Jepang terdahulu bukanlah di Tokyo.
Hal ini terjadi pada masa awal Revolusi Meiji atau setelah keruntuhan Keshogunan Tokugawa. Sebelumnya ibukota Jepang berada di Kyoto, kemudian di tahun 1868, ibukota Jepang dipindah ke Edo yang kemudian berganti nama menjadi Tokyo.
Kyoto menjadi ibukota Jepang selama 1000 tahun, yaitu sejak tahun tahun 794. Sebelum itu pun Jepang juga pernah beberapa kali pindah ibukota. Lalu bagaimana cerita perpindahan ibukota Kyoto ke Tokyo, apa saja ibu kota Jepang dari masa ke masa, dan apa fungsi ibukota bagi negara Jepang itu sendiri. Yuk disimak.
IBU KOTA SEBAGAI KEDIAMAN KAISAR
Dalam bahasa Jepang, ibu kota disebut dengan shuto, istilah ini baru muncul pasca Perang Dunia II. Bagi negara Jepang sendiri, kota yang menjadi kediaman kaisar dinyatakan sebagai ibu kota Jepang. Walaupun tidak ada hukum yang mengatur hal tersebut.
Dalam konteks zaman modern, ibu kota Tokyo tidak cuma menjadi tempat kediaman kaisar, melainkan juga menjadi pusat pemerintahan kabinet dan parlemen. Serta menjadi pusat dari berbagai lembaga negara lainnya.
PERPINDAHAN IBU KOTA JEPANG DARI MASA KE MASA
Secara historis, tempat kediaman kaisar Jepang lebih banyak berada di Prefektur Nara. Catatan mengenai kota kediaman kaisar dimulai pada masa Kaisar Jimmu yang merupakan kaisar pertama Jepang. Dia berkuasa dari tahun 660 SM hingga 585 SM. Ibu kota pada masa Kaisar Jimmu berada di Kashihara, Yamato di kaki Gunung Unebi. Tempat tersebut sekarang berada di Prefektur Nara, sebelah selatan dari Kyoto.
Selama beberapa periode berikutnya, dari periode Kofun, Asuka, hingga Nara, lokasi kediaman kaisar sering kali berada di Prefektur Nara. Walaupun istana mereka beberapa kali berpindah, tapi secara garis besar masih di Nara. Terdapat beberapa pengecualian, yaitu pada masa Kaisar Tenji tahun 661-672, yang berkediaman di Osaka kemudian pindah ke Shiga.
Sejak memasuki periode Heian tahun 794, kediaman kaisar berpindah dari Nara ke Istana Heian yang berlokasi di Kyoto. Istana tersebut kemudian tetap menjadi tempat kediaman kaisar hingga periode Keshogunan sampai masa awal Revolusi Meiji. Walaupun beberapa kali pindah untuk sementara seperti tahun 1180 ke Istana Fukuhara di Kobe dan tahun 1336-1392 ke Yoshino yang berlokasi di Nara.
DARI KYOTO KE TOKYO
Setelah lebih dari 1000 tahun ibu kota Jepang atau kediaman kaisar berada di Kyoto, akhirnya pada tahun 1868, istana kaisar berpindah ke Edo. Saat itu merupakan masa awal Revolusi Meiji, dimana kekuasaan Kaisar sebagai pemimpin dipulihkan kembali, setelah sebelumnya Shogun yang berkuasa.
Saat itu, Kaisar Meiji yang masih berusia 18 tahun memindahkan istana nya ke Edo karena saat itu Edo merupakan pusat perdagangan Jepang. Nama Edo pun diubah menjadi Tokyo yang berarti Ibu Kota Timur.
Hingga saat ini, Tokyo pun masih menjadi tempat kediaman kaisar sekaligus ibu kota dan pusat pemerintahan Jepang. Tokyo juga menjadi pusat perekonomian negara Jepang dan menjadi wilayah metropolitan dengan penduduk terbanyak di dunia dengan total 41 juta jiwa mendiami wilayah Metroplitan Tokyo.
RENCANA PEMINDAHAN IBU KOTA JEPANG?
Pada tahun 1990 lalu, National Diet (DPR-nya Jepang) mendiskusikan tentang rencana pemindahan ibu kota Jepang. Hal ini karena aktivitas Jepang terkonsentrasi di Tokyo sehingga membuat kota tersebut menjadi kelebihan penduduk. Dan juga untuk pemerataan di daerah.
Dua tahun kemudian tepatnya di tahun 1992, DPR Jepang mengesahkan Undang-Undang untuk Relokasi Diet dan Pemerintahan Lainnya. Tempat-tempat yang direncanakan akan dipindah di antaranya adalah parlemen, Mahkamah Agung, serta kantor kementerian-kementerian. Dengan kisaran jarak sekitar 60-300 km dari Tokyo.
Ada beberapa wilayah yang direncanakan untuk menjadi tempat baru kantor-kantor pemerintahan, seperti wilayah Tochigi-Fukushima, wilayah Gifu-Aichi, Ibaraki, dan Mie-Kio.
Namun hingga saat ini, rencana pemindahan ibu kota Jepang masih belum terlaksana. Anggaran yang besar menjadi salah satu alasan pemindahan tersebut menjadi tertunda.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang