
Jika Titipers adalah penggemar Detective Conan, pasti sudah tidak asing dengan Nagano, terutama setelah diumumkannya latar film terbaru Detective Conan: One-Eyed Flashback yang mengambil lokasi di Gunung Mihodake, Nagano. Prefektur ini, yang terletak di tengah Pulau Honshu, bukan hanya sekadar latar bagi misteri terbaru Conan, tetapi juga merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Jepang yang menawarkan keindahan alam, sejarah, dan budaya yang kaya.
Mengenal Nagano
Nagano adalah prefektur terbesar keempat di Jepang dan sepenuhnya terkurung daratan. Dikenal dengan pegunungannya yang megah, pemandangan alam yang memukau, serta kualitas hidup yang tinggi, Nagano juga memiliki lahan pertanian subur dan kekayaan satwa liar. Selain itu, kota ini menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1998, menjadikannya salah satu pusat olahraga musim dingin terkemuka di dunia.
Jika Titipers berencana untuk mengunjungi Nagano, berikut adalah 15 destinasi wisata terbaik yang tidak boleh kamu lewatkan.
15 Tempat Wisata Terbaik Nagano
1. Jigokudani Wild Monkey Park

Di Lembah Jigokudani, yang terletak di atas kota sumber air panas Yamanouchi, Titipers akan menemukan pemandangan unik: uap mengepul dari ventilasi panas bumi dan sekelompok monyet Jepang yang gemar berendam di onsen.
Konon, kebiasaan ini bermula ketika monyet-monyet tersebut melihat seorang pria mandi di pemandian luar ruangan di penginapan Korakukan yang terletak di dekatnya. Setelah beberapa kali mengamati, mereka pun mencoba masuk ke dalam air hangat. Penduduk setempat yang menyaksikan kejadian ini kemudian memutuskan untuk membangun pemandian khusus bagi monyet-monyet tersebut.
Berbeda dengan kebun binatang, di sini tidak ada pagar yang membatasi pengunjung dan monyet-monyet. Titipers bisa menyaksikan mereka dari dekat, menikmati hangatnya onsen, bermain, atau sekadar menjalani keseharian mereka di habitat aslinya—pengalaman yang benar-benar unik dan berkesan.
Jam Buka 08:30-17:00 (April-Oktober) 09:00-16:00 (November-Maret) |
Biaya Masuk ¥800 |
Alamat 6845 Hirao, Yamanouchi-machi, Shimotakai-gun, Nagano-ken |
Akses Naik bus ke halte bus Snow Monkey Park, dilanjutkan 30-40 menit jalan kaki ke taman monyet atau berjalan kaki 10-15 menit dari tempat parkir berbayar di sebelah barat taman monyet. |
2. Kastil Matsumoto

Dijuluki “Kastil Gagak” karena warna hitamnya yang mencolok, Kastil Matsumoto adalah salah satu dari sedikit istana asli Jepang yang masih bertahan hingga kini. Keunikan kastil ini terletak pada struktur arsitekturnya, yang memiliki menara tambahan dan menara kecil yang menyatu dengan menara utama. Kombinasi desain ini, ditambah dengan dinding hitam khasnya, menciptakan aura kemegahan dan keanggunan yang khas.
Saat memasuki kastil, Titipers akan merasakan suasana autentik berkat interior kayunya yang masih asli—sesuatu yang jarang ditemukan di kastil Jepang lainnya yang telah dibangun ulang dengan beton bertulang. Beberapa fitur menarik yang bisa ditemukan di dalamnya antara lain tangga kayu curam, lubang untuk menjatuhkan batu ke arah musuh, celah pemanah, serta dek observasi di lantai atas menara utama yang menawarkan pemandangan indah kota Matsumoto dan sekitarnya.
Di musim semi, Kastil Matsumoto menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati bunga sakura. Banyak pengunjung datang untuk berjalan-jalan di taman kastil yang luas, menikmati keindahan ratusan pohon sakura Somei Yoshino yang bermekaran di sepanjang parit luar kastil. Pemandangan ini mencapai puncaknya sekitar pertengahan April, menciptakan suasana yang memukau dan romantis di sekitar kastil bersejarah ini.
Jam Buka 08:30-17:00 (08:30-18:00 sekitar Obon dan Golden Week) Tiket masuk ditutup 30 menit sebelum waktu tutup |
Biaya Masuk ¥700 (¥1200-¥1300 mulai April 2025) |
Alamat 4-4-1 Marunouchi, Matsumoto-shi, Nagano-ken |
Akses Berjalan kaki 15 menit atau naik bus selama 5 menit pada jalur bus Town Sneaker Northern Course dari Stasiun JR Matsumoto |
3. Kuil Zenkouji

Kuil Zenkoji adalah harta nasional Jepang dengan sejarah yang membentang lebih dari 1.400 tahun.
Kuil ini menjadi tempat ziarah penting karena menyimpan ikon Buddha pertama yang dibawa dari India ke Jepang. Keberadaannya begitu sakral hingga muncul sebuah pepatah yang menyatakan bahwa setiap orang harus mengunjungi Zenkoji setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Di sekitar kuil, terdapat 39 pondok yang telah lama digunakan sebagai tempat menginap bagi para peziarah yang menempuh perjalanan jauh. Wisatawan juga dapat merasakan pengalaman menginap di sini, sekaligus mencoba berbagai aktivitas spiritual seperti meditasi Zazen, latihan menyalin sutra, dan kegiatan religius lainnya yang memberikan ketenangan dan kedalaman makna spiritual.
Jam Buka – Aula Utama: Dari sekitar satu jam sebelum matahari terbit hingga pukul 16:30 – Gerbang Sanmon: 09:00-16:00 |
Biaya Masuk – Aula Utama: ¥600 – Gerbang Sanmon: ¥500 |
Alamat 491, Motoyoshi-cho, Nagano-shi, Nagano-ken |
Akses Naik bus selama 10 menit dari Stasiun JR Nagano atau naik kereta dari Stasiun Nagaden Nagano bawah tanah di sebelah Stasiun JR Nagano dan turun di Stasiun Zenkojishita dilanjutkan berjalan kaki 5-10 menit ke kuil |
4. Kamikochi

Di kaki Pegunungan Alpen Jepang Utara, tersembunyi sebuah surga alam bernama Kamikochi—sebuah cekungan menakjubkan dengan air sebening kristal dan hutan hijau yang rimbun. Salah satu pemandangan paling ikonik di sini adalah Jembatan Kappa, yang menawarkan panorama spektakuler Pegunungan Hotaka. Keindahan tempat ini menjadikannya favorit di kalangan pencinta alam, baik dari Jepang maupun dari seluruh dunia.
Bagi para petualang, Kamikochi memiliki jalur pendakian yang mengikuti aliran Sungai Azusa, yang bisa ditempuh selama berjam-jam sambil menikmati pemandangan alam yang memukau. Dari sini, Titipers juga bisa memulai perjalanan menuju pegunungan di sekitarnya—baik untuk pendakian santai ke perbukitan yang lebih rendah atau ekspedisi beberapa hari ke puncak tertinggi Pegunungan Alpen Jepang, menawarkan pengalaman hiking yang tak terlupakan.
Alamat Matsumoto-shi, Nagano-ken |
Akses Naik Matsumoto Electric Railway dari Stasiun Matsumoto ke Stasiun Shin-Shimashima dilanjutkan naik bus ke Kamikochi atau naik bus dari Takayama ke Hirayu Onsen dilanjutkan naik bus ke Kamikochi |
5. The Post Towns of the Nakasendo

Nakasendo adalah jalur bersejarah sepanjang 534 kilometer yang menghubungkan Kyoto dan Tokyo. Dibangun pada masa Periode Edo (1603–1868), jalur ini dikenal sebagai salah satu rute perjalanan terpanjang, namun juga paling aman, bagi mereka yang bepergian antara ibu kota lama dan baru.
Sebagai salah satu dari lima jalan utama di zaman Edo, Nakasendo memiliki keunikan tersendiri karena sebagian besar bagiannya masih terjaga dalam kondisi aslinya. Berbeda dengan jalur lain yang telah mengalami modernisasi, banyak bagian Nakasendo tetap autentik, memungkinkan kita untuk melihat langsung jalan yang digunakan oleh para pelancong ratusan tahun yang lalu, serta kota-kota pos tempat mereka singgah dan beristirahat selama perjalanan panjang.
Di antara kota-kota pos tersebut, Magome, Tsumago, dan Narai adalah yang paling terpelihara dan populer untuk dikunjungi. Berjalanlah di antara rumah-rumah tradisional, jalan berbatu, dan lanskap pedesaan yang indah, seolah membawa Titipers kembali ke masa lalu dan merasakan sendiri kehidupan Jepang di era Edo.
Akses Naik kereta cepat JR Chuo Line dari Stasiun JR Nagoya menuju Nakatsugawa dilanjutkan naik bus selama 30 menit ke Magome-juku. |
6. Togakushi

Terletak di kaki Gunung Togakushi, daerah ini memiliki hubungan kuat dengan legenda Shinto dan telah lama menjadi tempat berkumpulnya para pertapa gunung. Lima kuil Shinto berdiri di kawasan ini, saling terhubung oleh jalan setapak panjang yang membawa peziarah menuju puncak spiritual mereka.
Di antara kuil-kuil tersebut, yang paling terkenal adalah Kuil Okusha, yang terletak di ujung jalur pendakian sekitar 40 menit melewati hutan. Namun, yang benar-benar memukau bukan hanya kuilnya, melainkan perjalanan menuju ke sana. Setengah jalan menuju kuil, Titipers akan melewati gerbang beratap jerami, di mana pemandangan berubah menjadi deretan pohon-pohon raksasa berusia 400 tahun yang menjulang tinggi di kedua sisi jalan. Suasana mistis dan energi spiritual yang kuat membuat kawasan ini terasa begitu sakral dan menenangkan.

Karena letaknya yang terpencil dan minim pemukiman, Togakushi juga dikenal sebagai tempat persembunyian para ninja di masa lalu. Museum Ninja Togakure, yang terletak di seberang pintu masuk Kuil Okusha, didedikasikan untuk sejarah ninja di kawasan ini. Di dalamnya, Titipers bisa melihat berbagai alat dan peralatan yang digunakan ninja dalam menjalankan tugas mereka.
Akses Naik bus nomor 70 dari Stasiun Nagano ke arah Togakushi. Turun di Togakushi-Hokosha untuk kuil bawah, Togakushi-Chusha untuk kuil tengah, atau Togakushi-Okushairiguchi untuk kuil atas. |
7. Bessho Onsen

Terletak di atas perbukitan dengan pemandangan hamparan sawah yang indah, Bessho Onsen adalah desa pemandian air panas kecil yang menyimpan pesona tradisional Jepang. Desa ini terkenal dengan kuil-kuil yang indah serta salah satu harta nasional Nagano. Karena keindahan dan atmosfer historisnya, Bessho Onsen sering disebut sebagai “Kamakura Kecil”.
Bessho adalah tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan dan menikmati suasana santai. Titipers bisa menginap di ryokan dengan sumber air panas, berendam di onsen yang menenangkan, lalu menjelajahi desa sambil mengunjungi Kuil Kitamuki Kannon yang sakral serta Kuil Anrakuji, kuil dengan pagoda kayu bergaya Zen tertua di Jepang.
Jangan lupa untuk menikmati pengalaman khas Bessho dengan berendam di sotoyu (pemandian umum) atau mencicipi air panas yang mengalir dari pancuran berbentuk naga yang terkenal. Beberapa pemandian bahkan memiliki aroma mawar khas Bessho, menambah kesan relaksasi yang semakin mendalam.
Akses (dari Tokyo) Naik JR Hokuriku Shinkansen dari Stasiun Tokyo ke Stasiun Ueda, satu pemberhentian sebelum Nagano, dan pindah ke Ueda Railway ke Bessho Onsen. |
8. Daio Wasabi Farm

Wasabi bukanlah tanaman yang bisa tumbuh di sembarang tempat. Ia membutuhkan air bersih, dingin, dan mengalir bebas secara terus-menerus untuk berkembang. Berkat salju yang mencair dari Pegunungan Alpen Jepang, Perkebunan Wasabi Daio menjadi salah satu perkebunan wasabi terbesar di Jepang, menghasilkan wasabi berkualitas tinggi dalam jumlah besar.
Mengunjungi perkebunan ini bukan hanya kesempatan untuk melihat bagaimana wasabi ditanam, tetapi juga untuk mencicipi berbagai olahan unik berbahan wasabi. Di sini, Titipers bisa mencoba wasabi segar serta berbagai camilan khas seperti kroket wasabi, es krim wasabi, bahkan bir rasa wasabi. Rasa wasabi segar ini mungkin akan mengejutkanmu—lebih lembut dan aromatik, jauh berbeda dari pasta wasabi kemasan yang sering ditemukan di supermarket, yang biasanya mengandung bahan tambahan dan lebih menyengat.
Jam Buka 08:00-17:00 (Maret-November) 09:00-16:00 (Desember-Februari) |
Biaya Masuk Free |
Alamat 3640 Hotaka, Azumi-shi, Nagano-ken |
Akses Naik JR Oito Line dari Matsumoto ke Stasiun Hotaka, dari sana perkebunan wasabi dapat dicapai dalam sepuluh menit naik taksi. Pada hari-hari tertentu dari akhir April hingga awal November, Bus Azumino Loop untuk wisatawan menghubungkan Stasiun Hotaka dengan perkebunan. Di luar musim dingin, sepeda sewaan adalah alternatif lain yang dapat dipertimbangkan. |
9. Hakuba Valley

Terletak di kaki Pegunungan Alpen Jepang, Hakuba Valley adalah salah satu resor pegunungan terbaik di Jepang. Tempat ini terkenal dengan salju bubuk berkualitas tinggi dan menjadi salah satu lokasi utama dalam Olimpiade Musim Dingin 1998. Dengan berbagai resor ski kelas dunia, Hakuba menjadi destinasi impian bagi para pecinta olahraga musim dingin.
Namun, pesona Hakuba tidak hanya terbatas pada musim dingin. Sepanjang tahun, kawasan ini menawarkan beragam aktivitas luar ruangan yang memacu adrenalin maupun sekadar menikmati keindahan alam. Titipers bisa mencoba bersepeda gunung, mendaki jalur pegunungan, canyoning di sungai dan jurang, atau bahkan paralayang untuk menikmati pemandangan spektakuler dari udara.
Bagi yang ingin menikmati panorama pegunungan terbaik, dua destinasi yang tidak boleh dilewatkan adalah Happo Pond, sebuah danau yang mencerminkan keindahan puncak bersalju, serta Hakuba Mountain Harbor, yang menawarkan pemandangan dramatis lembah dari dek observasi.
Akses Naik JR Hokuriku Shinkansen dari Tokyo ke Nagano lalu naik bus ekspres dari Nagano ke Hakuba atau naik kereta ekspres terbatas JR Azusa dari Stasiun Shinjuku Tokyo ke Matsumoto dan pindah ke kereta lokal di Jalur JR Oito ke Hakuba. |
10. Karuizawa

Terletak di pegunungan timur Nagano, Karuizawa adalah kota resor sejuk yang menawarkan pelarian sempurna dari panasnya musim panas, hanya 60 menit perjalanan dari Tokyo dengan shinkansen.
Menggabungkan gaya hidup modern dengan keindahan alam, Karuizawa menghadirkan suasana yang unik. Salah satu daya tarik utamanya adalah Karuizawa Prince Shopping Plaza, pusat perbelanjaan yang dikelilingi hamparan rumput hijau dan danau tenang, dengan lebih dari 220 gerai yang menawarkan pengalaman belanja mewah di tengah alam. Kawasan perbelanjaan lainnya seperti Kyu-Karuizawa Ginza dan Harunire Terrace juga menyajikan atmosfer yang lebih alami, dengan deretan toko dan kafe yang terletak di antara pepohonan hutan yang rimbun.
Bagi pencinta alam, Air Terjun Shiraito adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Berbeda dari air terjun tinggi yang dramatis, Shiraito membentuk lengkungan selebar 70 meter, dengan aliran air yang jatuh lembut seperti untaian sutra putih, menciptakan pemandangan yang tenang dan memukau.
Akses Karuizawa bisa langsung Titipers jumpai dari Stasiun Tokyo dengan Shinkanshen JR Hokuriku. Perjalanan ini memerlukan waktu kurang dari satu setengah jam dan bisa menggunakan layanan tiket JR Pass. |
11. Senjojiki Cirque

Terletak di Pegunungan Alpen Jepang Tengah, Senjojiki Cirque adalah amfiteater alami yang terbentuk oleh aktivitas gletser selama ribuan tahun. Untuk mencapainya, Titipers bisa menaiki kereta gantung pertama di Jepang, yang akan membawamu hingga ketinggian 2.600 meter, menawarkan pemandangan spektakuler sepanjang perjalanan.
Nama Senjojiki, yang berarti “1.000 tatami”, mengacu pada luasnya area ini—begitu besar sehingga 1.000 tikar tatami bisa diletakkan di atasnya.
Keindahan Senjojiki Cirque berubah setiap musim, menjadikannya destinasi menarik sepanjang tahun. Di musim dingin & semi, area ini diselimuti salju tebal dan es. Di musim panas, bunga-bunga Alpen warna-warni bermekaran, menghiasi lereng pegunungan. Di musim gugur, pepohonan dan semak-semak berubah warna menjadi merah dan jingga yang mencolok. Tak peduli kapan Titipers berkunjung, panorama Pegunungan Alpen Jepang Selatan yang megah akan selalu menjadi latar belakang yang menakjubkan, menambah keindahan alam di Lembah Ina yang terbentang di bawahnya.
Akses Naik kereta ekspres JR Azusa di Shinjuku Tokyo dan berpindahlah ke jalur lokal di jalur Iida Line di Okaya menuju Komagane. |
12. The Tateyama Kurobe Alpine Route

Rute Pegunungan Alpen Tateyama Kurobe adalah jalur spektakuler yang melintasi pegunungan tinggi di antara Prefektur Nagano dan Toyama, menawarkan pengalaman perjalanan yang unik dengan berbagai moda transportasi, termasuk kereta gantung, troli, bus, dan ropeway. Perjalanan ini menghadirkan pemandangan Pegunungan Alpen Jepang yang luar biasa, menjadikannya salah satu rute pegunungan paling menakjubkan di dunia.
Rute ini hanya dibuka dari pertengahan April hingga awal November, dengan lanskap yang berubah drastis setiap musim. Di musim semi, Titipers akan melihat tembok salju raksasa. Di musim panas, pegunungan berubah menjadi hamparan hijau subur, sempurna untuk hiking dan eksplorasi alam. Di musim gugur, lereng pegunungan dipenuhi warna-warni dedaunan merah, jingga, dan kuning, menciptakan panorama musim gugur yang dramatis.
Akses Naik kereta Hokuriku Shinkansen ke Toyama atau Nagano. Dari Toyama, naik kereta Toyama Chiho Railwat ke Stasiun Tateyama. Dari Nagano, naik bus langsung ke Stasiun Ogizawa. |
13. Star Village Achi

Terletak di ujung selatan Prefektur Nagano, Achi adalah desa kecil yang tersembunyi di antara pegunungan, jauh dari hiruk-pikuk kota. Suasana yang tenang dan alami membuatnya menjadi tempat sempurna untuk menikmati langit malam yang penuh bintang.
Untuk pengalaman terbaik, Titipers bisa naik lift ke puncak resor ski setempat dan menikmati pemandangan menakjubkan dari “Star Village Achi”. Berkat minimnya polusi cahaya, langit di sini begitu jernih dan bertabur bintang, menjadikannya salah satu spot pengamatan bintang terbaik di Jepang.
Seolah keindahan malam belum cukup memanjakan, Achi juga terkenal dengan pemandian air panasnya. Sebagian besar pengunjung memilih menginap di Hirugami Onsen, yang airnya dikenal memiliki efek menyegarkan bagi tubuh dan pikiran.
Meskipun terasa seperti dunia lain yang jauh dari peradaban, Achi sebenarnya hanya berjarak 1 jam 40 menit dari Nagoya dengan bus, menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau untuk pelarian sejenak dari kehidupan kota.
Akses Naik kereta jalur Chuo dari Tokyo ke Stasiun Okaya atau naik Shinkansen dari Osaka ke Stasiun Toyohashi, lalu turun di Stasiun Lida untuk naik bus lokal atau taksi selama 30 menit ke Achi. |
14. Obuse

Terletak di tepi Sungai Chikuma, antara kota Suzaka dan Nakano, Obuse adalah kota kecil di Nagano Utara yang kaya akan sejarah dan budaya. Berkat lokasinya yang strategis antara Kuil Zenkoji dan Laut Jepang, Obuse telah lama menjadi pusat perdagangan dan persinggahan para pelancong. Selain itu, kota ini juga dikelilingi oleh lahan pertanian yang subur, terkenal dengan kastanye berkualitas tinggi, yang menjadi bahan utama berbagai hidangan khas lokal.
Namun, daya tarik utama Obuse adalah hubungannya dengan Katsushika Hokusai, salah satu seniman ukiyo-e paling terkenal dalam sejarah Jepang. Hokusai, yang dikenal melalui mahakaryanya “Gelombang Besar di Lepas Pantai Kanagawa”, menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di kota ini, meninggalkan jejak seni yang masih bertahan hingga kini.
Di Museum Hokusai, Titipers bisa melihat berbagai karya seni yang dibuatnya selama tinggal di Obuse, termasuk lukisan, sketsa, dan cetakan ukiyo-e. Sementara itu, di pinggiran kota, Kuil Gansho-in menyimpan salah satu lukisan langit-langit Hokusai yang paling terawat, yang menggambarkan naga megah di antara awan.
Bagi pencinta seni dan sejarah, Obuse adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan, menawarkan kombinasi unik antara warisan budaya, keindahan alam, dan pengalaman kuliner khas Nagano.
Akses Naik Shinkansen Horikuri dari Tokyo ke Stasiun Nagano lalu pindah ke kereta listrik Nagano menuju Shinshu Nakano atau Yudanaka lalu turun di Stasiun Obuse atau naik bus jalur Hakuba dari Nagano ke Stasiun Hakuba dilanjutkan berjalan kaki selama 15 menit. |
15. The Venus Line

Venus Line adalah salah satu rute berkendara paling indah di Nagano, membentang melintasi dataran tinggi dengan panorama pegunungan, danau, dan padang rumput yang luas. Berada di ketinggian 1.500 hingga 2.000 meter, perjalanan di jalur ini menawarkan udara sejuk dan pemandangan yang berubah seiring musim, menjadikannya destinasi ideal bagi pecinta road trip dan fotografi alam.
Di sepanjang perjalanan, Titipers akan disuguhi hamparan padang rumput yang dihiasi bunga lili liar, ternak yang merumput dengan damai, serta danau-danau yang memantulkan langit biru. Salah satu pemberhentian terbaik di Venus Line adalah Museum Terbuka Utsukushigahara, di mana seni dan alam berpadu sempurna. Museum ini menampilkan patung-patung modern yang kontras dengan lanskap pegunungan yang luas, menciptakan suasana yang unik dan menenangkan.
Baik Titipers memilih mengemudi santai, bersepeda, atau sekadar menikmati keindahan alam dari titik-titik observasi, Venus Line menawarkan pengalaman tak terlupakan di jantung pegunungan Nagano.
Nagano bukan hanya sekadar latar bagi kisah Detective Conan: One-Eyed Flashback, tetapi juga sebuah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam, sejarah, dan budaya yang kaya. Dari pegunungan yang menjulang tinggi hingga desa-desa bersejarah, dari resor ski kelas dunia hingga pemandian air panas yang menenangkan—Nagano memiliki segalanya. Jika Titipers mencari pengalaman wisata yang berkesan di Jepang, Nagano adalah pilihan yang sempurna!
Jadi, destinasi mana yang paling ingin kamu kunjungi?
sumber: gonagano
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang