KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Jimbocho: Surga Sastra dan Pecinta Buku di Tokyo

Jimbocho kota buku di tokyo

Menjelajahi kota buku yang legendaris di Tokyo, Jimbocho, tempat di mana sejarah sastra bertemu dengan budaya kontemporer, menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pencinta buku dan intelektual.

Terletak di jantung kota Tokyo, Jimbocho merupakan distrik yang memiliki reputasi sebagai surga bagi para pecinta buku. Dengan lebih dari 150 toko buku, penerbit, dan lembaga akademis, kawasan ini sering dijuluki sebagai “Kota Buku”. Bagi pengunjung yang mendalami sejarah sastra Jepang atau yang hanya mencari bacaan menarik, Jimbocho menawarkan pengalaman yang sangat kaya, mencampurkan yang lama dan yang baru dalam harmoni yang sempurna. Dari buku-buku langka hingga karya-karya modern, kawasan ini adalah pusat bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer ilmiah dan menemukan harta karun sastra. Mari kita mulai menjelajahi surga bagi para pecinta buku ini, yang dipenuhi dengan toko-toko buku, kafe, dan sejarah yang mengagumkan.

Sejarah dan Evolusi Jimbocho: Dari Samurai ke Kota Buku

Buku-buku di Jimbocho, Tokyo

Sejarah Jimbocho berawal pada zaman Edo, ketika daerah ini menjadi tempat tinggal bagi banyak samurai terhormat. Nama “Jimbocho” berasal dari Nagaharu Jinbo, seorang samurai berpangkat tinggi yang tinggal di daerah tersebut pada abad ke-17. Namun, trandformasi Jimbocho menjadi pusat sastra dimulai pada akhir abad ke-19, saat Jepang memasuki masa modernisasi yang pesat.

Pada 1870-an dan 1880-an, beberapa universitas besar Tokyo seperti Meiji, Nihon, dan Chuo didirikan di kawasan ini, menarik para mahasiswa dan intelektual yang membutuhkan buku dan referensi. Hal ini menjadi faktor penting dalam kemunculan toko-toko buku di sekitar kawasan ini.

Pada tahun 1913, kebakaran besar menghancurkan sebagian besar distrik ini, tetapi tragedi tersebut justru menjadi awal kebangkitan Jimbocho sebagai pusat sastra. Shigeo Iwanami, seorang mantan guru, membuka toko buku yang akhirnya berkembang menjadi penerbit terkenal, Iwanami Shoten. Momen ini menandai kelahiran kembali Jimbocho sebagai kota buku yang tak hanya dikenal di Jepang tetapi juga di dunia internasional.

Menjelajahi Toko Buku Jimbocho: Surga bagi Pecinta Buku

Menelusuri jalan-jalan berliku Jimbocho adalah pengalaman yang luar biasa bagi siapa saja yang mencintai buku. Jantung distrik ini terletak di persimpangan Yasukuni-dori dan Hakusan-dori, tempat di mana banyak toko buku legendaris berdiri. Salah satu yang paling terkenal adalah Isseido Shoten, yang didirikan pada 1903 dan terkenal dengan koleksi buku langka dan antik. Toko ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari edisi pertama atau dokumen sejarah yang langka.

Bagi pengunjung yang menginginkan bacaan dalam bahasa Inggris, Bondi Books adalah pilihan tepat. Toko buku bekas ini menawarkan berbagai buku dari berbagai genre dengan harga terjangkau.

Toko-toko lain yang juga patut dikunjungi di Jimbocho antara lain:

  • Kitazawa Shoten, yang fokus pada buku-buku berbahasa asing, terutama dalam bidang humaniora dan ilmu sosial.
  • Tokyodo, toko besar yang menjual buku-buku terbitan terbaru dan buku terlaris.
  • Sanseido, jaringan toko buku besar lainnya dengan kehadiran signifikan di Jimbocho.
  • Komiyama Books, dengan berbagai pilihan buku di setiap lantai, termasuk majalah mode dan barang-barang kecil.
  • Stacks Book Store, yang menawarkan buku-buku penerbitan kontemporer dengan suasana santai.
  • Magnif, toko khusus majalah vintage dengan beragam pilihan.

Selain itu, Titiper juga akan menemukan toko buku yang sangat khusus dalam tema tertentu, seperti seni, musik, atau sejarah Jepang, dengan koleksi langka yang menarik bagi para kolektor dan peneliti.

Lebih dari Sekadar Buku: Budaya Jimbocho yang Kaya

Jimbocho lebih dari sekadar surga bagi para pecinta buku. Distrik ini juga menawarkan kekayaan budaya yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Salah satunya adalah Teater Jimbocho, yang dibuka pada 2007 dan menjadi tempat berbagai pertunjukan seni, termasuk drama dan konser. Teater ini berfungsi sebagai pusat budaya yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan seni Jepang kontemporer.

Kanda Myojin Shrine

Bagi mereka yang tertarik dengan warisan spiritual dan budaya Jepang, Kuil Kanda Myojin, yang terletak tidak jauh dari Jimbocho, adalah tempat yang sangat bersejarah. Kuil Shinto kuno ini, yang berasal dari zaman Edo, dipersembahkan untuk beasiswa dan pembelajaran, sesuai dengan suasana intelektual Jimbocho.

Di samping itu, Titipers juga bisa mengunjungi kafe-kafe legendaris dan kissaten (kedai kopi tradisional Jepang) yang telah lama menjadi tempat berkumpul para intelektual. Tempat seperti Sabouru dan Ladrio, menawarkan sekilas masa lalu daerah tersebut dan menyediakan tempat yang sempurna untuk membaca atau merenung.

Kuliner dan Kafe Jimbocho: Tempat Bersantai di Tengah Kesibukan Buku

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam menjelajahi toko buku, Titipers dapat menikmati santapan di beberapa kafe dan restoran di sekitar Jimbocho. Kuliner di sini mencerminkan atmosfer literasi dan budaya, dengan banyak kafe yang menawarkan tempat nyaman untuk menikmati makanan sambil membaca.

Sabouru di Jimbocho, Tokyo

Sabouru adalah salah satu kafe tertua di kawasan ini, yang terkenal dengan jus buah segar dan roti panggangnya yang lezat. Tempat ini sangat populer di kalangan pelanggan lokal yang sering berkunjung untuk menikmati suasana santai setelah seharian mengunjungi toko buku.

Untuk suasana yang lebih modern, Titipers dapat mengunjungi PAPER BACK CAFE, yang terletak di dalam gedung Books Tokyodo. Dengan desain modern dan menu dwibahasa, kafe ini menawarkan tempat yang sempurna untuk membaca sambil menikmati secangkir kopi atau teh.

Pharos Coffee Roaster di Jimbocho, Tokyo

Selain itu, Titipers juga bisa mengunjungi GLITCH COFFEE & ROASTER, yang terkenal dengan kopi berkualitas tinggi dan atmosfer industrial yang sangat menarik bagi pecinta kopi. Pharos Coffee yang relatif baru di lingkungan tersebut juga merupakan tempat yang bagus untuk kalian menikmati secangkir kopi.

Untuk menikmati cita rasa masakan tradisional Jepang, Kanda Burajiru menawarkan pengalaman kissaten (kedai kopi bergaya Jepang) yang autentik. Menu mereka menyajikan hidangan klasik seperti pasta Napolitan dan nasi kari, cocok untuk santapan cepat dan memuaskan di sela-sela kunjungan ke toko buku.

Jimbocho, Kota Buku yang Memikat

Jimbocho adalah destinasi yang wajib dikunjungi oleh siapa saja yang mengagumi dunia sastra dan buku. Dengan toko buku yang melimpah, sejarah yang kaya, dan suasana intelektual yang kental, distrik ini adalah tempat di mana pengunjung dapat merasakan keajaiban budaya Jepang melalui buku. Dari buku langka hingga kafe yang nyaman, Jimbocho benar-benar adalah surga bagi pecinta sastra di Tokyo. Jika Anda berencana untuk menjelajahi budaya literasi yang unik, pastikan untuk mengunjungi kota buku ini dan merasakan sendiri pesonanya.

sumber: japan-experience

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang