KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Kuliner di Osaka: Makanan Khas Osaka Terlezat yang Wajib untuk Dicoba

Osaka adalah perhentian pertama banyak wisatawan yang menuju ke wilayah Kansai karena banyaknya hal yang dapat dilihat, dilakukan, dimakan, dan berbelanja di sana sepanjang tahun.

Kalau soal makanan saja, ada yakiniku (daging panggang), ramen, sushi, okonomiyaki Osaka (panekuk Jepang), kushikatsu (makanan goreng yang ditusuk), dan masih banyak lagi. Untuk kamu yang baru pertama kali berkelana di Jepang, berikut ini daftar makanan lezat yang kami siapkan khusus untuk para pemburu makanan yang terbang ke Jepang dari seluruh dunia.

Makanan khas Osaka terbaik

Sebagai salah satu tujuan wisata paling populer di Jepang, Osaka penuh dengan berbagai macam makanan lezat untuk dicoba. Mungkin hal pertama yang terlintas di benak Titipers ketika memikirkan kota ini adalah makanan favorit masyarakat seperti  okonomiyaki Osaka dan takoyaki (bola gurita), yang biasanya diberi saus gurih-manis, serpihan bonito, dan serpihan rumput laut. Satu gigitan dari hidangan sederhana namun memiliki rasa yang dalam ini sudah cukup untuk mengingatkan kembali kenangan yang mengharukan di rumah.

Beberapa dari makanan ini ada di mana-mana sehingga penduduk Osaka memakannya hampir setiap kali makan, karena memang begitulah enaknya makanan tersebut. Berikut ini daftar kuliner di Osaka yang bisa kamu cicipi.

 1. Okonomiyaki – Soul Food Masyarakat Osaka 

Okonomiyaki-Kuliner di Osaka

Okonomiyaki adalah hidangan rumahan yang umum di Osaka. Namun, warga Osaka juga mengakui kelezatan okonomiyaki yang dimasak di restoran dan sering menyantapnya saat bersantap di luar.

Okonomiyaki dibuat dengan menambahkan telur dan tepung terigu ke dalam kaldu, kemudian menambahkan irisan tipis kubis, bawang bombay, dan serpihan kecil tempura (tenkasu), yang ditambahkan bahan tambahan dan kemudian dipanggang di atas piring besi panas.

Meskipun daging babi adalah bahan tradisional, salah satu nilai jual okonomiyaki adalah kebebasan untuk membuat kombinasi dan variasi orisinal dengan bahan lain, seperti menambahkan seafood atau menambahkan keju. Setelah matang, taburi atasnya dengan saus manis, serpihan bonito, serpihan rumput laut kering, dan, jika suka, mayones. Menyantap okonomiyaki sebagai lauk bersama nasi adalah hal unik di Osaka.

Ada restoran okonomiyaki di setiap area Osaka, mulai dari pusat kota besar hingga pusat perbelanjaan lokal. Titipers pasti ingin mencoba berbagai toko yang menyajikan makanan khas Osaka.

 2. Takoyaki: Cicipi berbagai jenis ‘bola gurita’ di warung dan toko 

Takoyaki-Kuliner di Osaka

Takoyaki menyaingi okonomiyaki sebagai makanan yang paling mewakili hidangan berbahan dasar tepung “Konamon” di Osaka. Ada banyak kedai milik pribadi dan restoran berantai di sekitar kota, dan dengan harganya yang cukup murah, makanan ini dimakan sebagai camilan atau makanan ringan.

Saat Titipers menggunakan tusuk gigi untuk menyantap takoyaki yang diberi saus, serpihan rumput laut, dan serpihan bonito, Titipers akan merasakan garing di luar dan meleleh di dalam, serta kenyal yang unik dan kaya rasa gurita.

Konon hampir setiap rumah tangga di Osaka memiliki pembuat takoyaki, dan bahkan anak-anak pun belajar cara membalik bola takoyaki sambil memasak. Takoyaki bisa menjadi camilan dan hidangan utama.

 3. Kushi-katsu: Tusuk sate yang digoreng dadakan 

Kushi Katsu-Kuliner di Osaka

Kushi-katsu, daging dan sayuran seukuran gigitan yang ditusuk dan digoreng, dipopulerkan di lingkungan Shinsekai, yang dulu merupakan pusat kota bagi para buruh. Dikenal dengan masakan cepat saji pada masa itu—murah, cepat, dan lezat. Menggoreng bahan-bahan dalam lapisan remah roti yang halus hingga garing adalah cara memasak hidangan ini ala Osaka, dan merupakan pengalaman yang luar biasa untuk menikmati kushi-katsu goreng panas tepat di hadapanmu.

Sebagian besar restoran bersifat kasual, dengan hanya konter berdiri atau duduk, dan saus di dalam piring baja tahan karat yang disediakan adalah untuk penggunaan bersama. Titipers dapat memakan kushi-katsu dengan mencelupkannya ke dalam saus ini, namun pada pencelupan ke dua kalinya setelah digigit tidak boleh dilakukan, jadi pastikan kamu mendapatkan banyak saus pada celupan saus pertama kamu.

Banyak restoran juga menyediakan irisan kubis sebagai camilan gratis, untuk membantu mencegah sakit perut akibat terlalu banyak makanan berminyak. Jika Titipers ingin saus tambahan pada kushi-katsu yang sudah kamu cicipi, kamu juga bisa menggunakan kubis ini untuk menyendok sausnya.

 4. Kitsune Udon: Tahu goreng manis dengan kuah yang segar 

kitsune udon-Kuliner di Osaka

Kuliner di Osaka, udon tanpa bahan tambahan disebut “su- udon”, atau udon biasa. Jika ditambahkan selembar tahu goreng yang direbus dengan saus manis, maka disebut “kitsune udon”. Hidangan ini ditemukan di toko udon Osaka pada era Meiji dan popularitasnya langsung menyebar.

Kaldu adalah kunci masakan Osaka, dan Kitsune udon menggunakan banyak kaldu, terbuat dari ikan bonito dan rumput laut. Udon Osaka juga memiliki ciri khas dari mie lembutnya, yang banyak dimakan bahkan diberikan kepada bayi sebagai makanan bayi.

Fakta menariknya, orang berusia di atas 60 tahun yang besar di Osaka terkadang menyebut kitsune udon dengan sebutan “ketsune udon”.

 5. Butaman – Roti babi kukus dengan daging yang juicy 

butaman-Kuliner di Osaka

Di Osaka, roti ala Tiongkok yang diisi daging babi disebut “buta-man”. Dibandingkan dengan roti di daerah lain, buta-man di Osaka memiliki ukuran yang besar dan memiliki daging babi yang juicy serta bawang bombay di dalam roti roti yang empuk. Roti menjadi dua dan mencelupkan isinya ke dalam mustard pedas adalah hal yang umum, tetapi roti ini juga lezat jika ditaburi saus Worcestershire dan kecap.

Mereka dijual di toko khusus dan baru dikukus di supermarket dan toko serba ada. Mereka juga tersedia dalam lemari es, beku, dan berbagai cara lainnya.

Karyawan yang mengunjungi Osaka dalam perjalanan bisnis sering kali terlihat membeli buta-man di dalam stasiun kereta sebagai oleh-oleh dan suvenir.

 6. Hako-zushi: Bergizi dengan warna yang cerah 

Kuliner di Osaka

Hako-zushi, atau sushi kotak, dibuat dengan nasi cuka dan berbagai bahan seperti belut conger rasa, udang, ikan air tawar kecil, dan telur dadar kental. Kemudian ditekan ke dalam bingkai kayu, “oshi-zushi,” bentuknya pun berbeda dengan sushi yang umum ditemukan di tempat restoran Jepang.

Edo nigiri tradisional yang dibuat dengan ikan segar dan langsung dikonsumsi, hako-zushi tetap mempertahankan rasa lezatnya bahkan saat disantap nanti. Sushi ini telah menjadi makanan untuk para tamu atau saat perayaan sejak era Meiji, dan tampilannya yang cerah dan penuh warna mewakili area Osaka. Titipers dapat membelinya di departement store, sehingga nyaman untuk dimakan saat kembali ke hotel atau saat bertamasya dan piknik.

 7. Benishouga-no-Tempura: Rasa asam ‘acar jahe merah tempura’ 

Kuliner di Osaka

Dari okonomiyaki, takoyaki, hingga yakisoba, dalam budaya makanan Osaka yang berbahan dasar tepung, acar jahe merah juga memainkan peran besar. Acar jahe merah terbuat dari jahe muda segar yang direndam dalam cuka plum.

Selain menggunakannya sebagai topping, bagian dari budaya Osaka adalah menggorengnya utuh sebagai tempura. Digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa, camilan asam namun nikmat ini dapat disantap apa adanya, dipadukan dengan alkohol, atau diberi saus dan disantap bersama nasi.

Titipers dapat menemukan tempura acar jahe merah di bagian deli supermarket dan toko tempura, jadi pastikan untuk mencobanya.

Selain makanan lezat dengan harga terjangkau yang disebutkan di atas, Osaka juga terkenal dengan yakiniku, masakan fugu, hidangan kari, dan hidangan nasi telur dadar yang lezat. Belum lagi sejumlah besar toko yang terkenal dengan makanan penutup lezat seperti puding dan kue.

Itu dia informasi detail tentang kuliner di Osaka. Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: livejapan 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang