

Sejak pertama kali diumumkan, Assassin’s Creed: Shadows langsung memikat hati para gamer dan pecinta sejarah. Game terbaru dari seri legendaris Assassin’s Creed ini akhirnya membawa kita ke era Jepang feodal—suatu latar yang sudah lama diidam-idamkan penggemar. Tapi bukan cuma aksi samurai dan siluman ninja yang jadi daya tarik utama dari game ini. Dunia dalam Assassin’s Creed: Shadows dibangun dengan detail mengagumkan, dan banyak lokasinya benar-benar ada di dunia nyata!
Ubisoft dikenal dengan riset historis yang teliti. Sama seperti Notre Dame di Assassin’s Creed: Unity atau Alexandria di Origins, Shadows juga menampilkan berbagai tempat ikonik dari sejarah Jepang, mulai dari kastil legendaris hingga desa tersembunyi para ninja. Buat kamu yang suka traveling virtual—atau sekadar penasaran seberapa “akurat” game ini—berikut adalah tujuh lokasi nyata yang menjadi inspirasi dunia Assassin’s Creed: Shadows. Beberapa di antaranya bahkan bisa Titipers kunjungi langsung di Jepang!
7 Lokasi Nyata Assassin’s Creed: Shadows
1. Himeji Castle


Kalau Titipers sedang mengincar rampasan terbaik, kastil jelas jadi target utama. Di antara poin penguasaan, peti legendaris, dan semua ekstra yang bisa dikumpulkan, membunuh target dengan daisho di lokasi semegah ini pasti terasa memuaskan. Dan apa ada tempat yang lebih cocok untuk misi siluman epik selain salah satu kastil paling indah di Jepang?
Himeji Castle adalah salah satu bangunan tertua dan paling ikonik di Jepang, yang dibangun sejak tahun 1333. Sepanjang sejarahnya, kastil yang dikenal sebagai “Istana Bangau Putih” ini berhasil selamat dari penghapusan massal pada akhir era Meiji, Gempa Bumi Besar Hanshin, hingga gempuran Perang Dunia II. Kini, ia menjadi salah satu dari Tiga Kastil Utama Jepang dan diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Pengunjung bisa menjelajahi bagian dalam bangunan, menara utama, hingga taman-taman berbunga di sekelilingnya. Jembatan merah di atas parit dan menara yang menghadap ke halaman menjadi lokasi yang sangat cocok untuk berfoto.




| Alamat | 68 Honmachi, Himeji, Hyogo, 670-0012 |
| Akses | Dari Stasiun Osaka, naiklah kereta cepat khusus Tokaido-Sanyo Line ke Himeji, sebelum naik bus atau berjalan kaki ke istana. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit |
| Biaya Masuk | ¥1.000 untuk orang dewasa dan ¥300 untuk di bawah 18 tahun |
| Jam Buka | 09:00 – 16:00 |
2. Kiyomizu-dera Temple


Kalau kamu sedang memburu hadiah halaman yang hilang, bersiaplah untuk berkeliling kuil-kuil di wilayah Kansai. Tapi, tidak peduli seberapa banyak pun yang kamu kunjungi, kamu akan tahu saat tiba di Kuil Kiyomizu-dera yang menakjubkan di Kyoto. Dan percayalah, sensasinya tak jauh berbeda saat kamu benar-benar mengunjunginya langsung di dunia nyata.
Kiyomizu-dera adalah kuil kuno yang dibangun pertama kali pada tahun 778, dengan beranda kayu besar yang menjorok ke luar dan menghadap langsung ke kota Kyoto serta air terjun Otowa. Air terjun ini terbagi menjadi tiga aliran, yang masing-masing dipercaya membawa keberuntungan dalam hal umur panjang, pendidikan, atau cinta. Setelah puas menikmati pemandangan dari ketinggian, kamu bisa turun ke belakang kuil dan menemukan Kuil Jishu, tempat dua batu cinta berada. Konon, jika kamu bisa berjalan di antara kedua batu dengan mata tertutup, keberuntungan dalam asmara akan menghampirimu. Dan bahkan jika tidak, suasana klasik Higashiyama, dengan geisha yang melintas di Gion, serta deretan toko tradisional akan membuatmu jatuh cinta pada Kyoto.
| Alamat | 1 Chome-294 Kiyomizu, Higashiyama, Kyoto, 605-0862 |
| Akses | Dari Stasiun Tokyo, naik bus kota 5 atau 206 ke pintu masuk |
| Biaya Masuk | ¥500 untuk orang dewasa dan ¥200 untuk siswa sekolah menengah pertama dan lebih muda |
3. Takeda Castle Ruins


Hari berganti, kastil berganti, dan satu lagi sekumpulan daisho menunggu untuk didekati dan dilenyapkan. Mungkin kali ini Titipers juga akan menemukan lukisan Kanō yang tersembunyi? Di dalam game, Kastil Takeda tampak megah, dijaga ketat oleh prajurit yang waspada saat kamu menyelinap di atas atap. Tapi ketika kamu mengunjunginya secara langsung, rasa yang muncul bukanlah ketegangan melainkan kekaguman.
Reruntuhan Kastil Takeda adalah satu-satunya yang tersisa dari benteng asli yang ditinggalkan sejak tahun 1577 setelah peristiwa besar Pertempuran Sekigahara. Saat ini, Titipers hanya akan menemukan fondasi batu dan beberapa struktur terendah yang telah dipugar sebagian. Namun, pesona utamanya justru muncul di pagi hari saat kabut tebal menyelimuti lereng. Dari kejauhan, kastil ini tampak melayang di atas awan—seperti sesuatu yang keluar dari dunia mimpi atau legenda. Meski perjalanan dari Stasiun Takeda memakan waktu hampir satu jam, pemandangan luar biasa ini membuat setiap langkah terasa sepadan, terutama bagi para fotografer, pecinta sejarah, atau siapa saja yang ingin merasakan keajaiban tersembunyi di pegunungan Hyōgo.
| Alamat | 69 Wadayamacho Takeda, Asago, Hyogo, 669-5252 |
| Akses | Dari Stasiun Himeji, naiklah Jalur Bantan ke Stasiun Takeda. Dari sana, bus akan membawamu lebih dekat ke reruntuhan tersebut, tetapi kamu harus berjalan kaki sendiri selama 20 menit terakhir. Seluruh perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam |
| Biaya Masuk | ¥500 untuk orang dewasa, siswa sekolah menengah pertama, dan yang lebih muda masuk gratis |
| Jam Buka | Maret-Mei 08:00-18:00 | Juni-Agustus 06:00-18:00 | September-November 04:00-17:00 Desember-Januari 10:00-14:00 |
4. Sakai City


Dalam Assassin’s Creed: Shadows, Kota Sakai menjadi pusat misi penting di mana strategi, informasi, dan mungkin beberapa pembunuhan bayaran berpadu dalam satu titik. Meski kini tak lagi dihantui oleh para assassin, Sakai tetap mempertahankan perannya sebagai salah satu pelabuhan laut paling bersejarah di Jepang.
Di era modern, Sakai berkembang menjadi kota satelit Osaka, namun masih menyimpan peninggalan masa lalunya. Daya tarik utamanya adalah kofun, gundukan pemakaman raksasa berbentuk lubang kunci dari abad ke-6 dan ke-7. Salah satunya, Makam Mozu, merupakan salah satu kompleks kofun terbesar di Jepang dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2010. Lokasi ini menjadi surga kecil bagi pecinta sejarah Jepang, dan hanya berjarak sekitar 30 menit dari pusat Osaka. Cocok untuk kunjungan seharian yang penuh budaya dan kejutan arkeologis.




| Alamat | Daisencho, Sakai, Sakai, Osaka 590-0035 |
| Akses | Dari Stasiun Osaka, naik Osaka Loop Line ke Stasiun Mikunigaoka, yang terletak di pusat kota. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit |
| Biaya Masuk | Bebas |
| Jam Buka | 24 jam |
5. Kasuga Taisha Shrine


Butuh tambahan XP terakhir atau sedikit poin pengetahuan sebelum naik peringkat jadi pembunuh bayaran ganda? Saatnya berdoa—secara harfiah. Dalam Assassin’s Creed: Shadows, kuil-kuil yang tersebar menjadi tempat untuk kamu mencari bonus tersembunyi, dan tidak ada tempat yang lebih pas untuk berdoa selain kuil paling ikonik di Nara, Kasuga Taisha.
Didirikan pada tahun 768, saat Nara masih menjadi ibu kota Jepang, kuil ini terletak jauh di dalam Taman Nara dan dikenal dengan gerbang torii-nya yang legendaris—salah satu yang tertua di Jepang dan jadi acuan bagi banyak kuil lainnya. Kompleks ini bukan cuma indah, tapi juga luas, lengkap dengan museum, kebun raya, dan belasan kuil kecil di sekitarnya. Kalau Titipers datang di bulan Februari atau Agustus, jangan buru-buru pulang karena ratusan lentera batu akan menyala di malam hari. Oh, dan saat mampir ke area taman, siap-siap rebutan kerupuk beras dengan rusa-rusa sopan yang selalu membungkuk minta cemilan!
| Alamat | 160 Kasuganocho, Nara, 630-8212 |
| Akses | Dari Stasiun Nara, naik bus kota ke Taman Nara. Kuil ini dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 4 menit di dalam taman, jadi kamu akan tiba di sana dalam waktu sekitar 20 menit |
| Biaya Masuk | Area utama bebas untuk dimasuki, tetapi masuk ke museum, kebun raya, atau tempat suci untuk beribadah akan dikenakan biaya |
6. Lake Biwa


Meski bukan lokasi utama dalam alur cerita Assassin’s Creed: Shadows, Danau Biwa jadi tempat yang tak terlupakan, terutama kalau kamu menjalin kerja sama dengan Iron Hand Guild. Misi memburu kapal hilang di danau ini bisa jadi cukup menyebalkan, apalagi dengan luasnya perairan yang harus dijelajahi. Tapi begitu kamu sampai di tepi danau, semua rasa frustrasi perlahan menguap. Pemandangannya yang luar biasa seolah memaafkan semua pencarian yang menyita waktu itu.
Sebagai danau terbesar di Jepang, Danau Biwa mencakup sepertiga wilayah Prefektur Shiga dan menjadi destinasi wisata sehari favorit di wilayah Kansai. Tapi untuk benar-benar menjelajahi seluruh sudutnya, kamu butuh waktu lebih dari sekadar satu hari. Keindahan danau ini sudah lama menginspirasi seniman Jepang, termasuk dalam seri ukiyo-e terkenal Delapan Pemandangan Ōmi. Cara terbaik menikmati danau ini? Naik perahu dan nikmati panorama menakjubkan yang tersaji dari atas air. dijamin, kamu akan mengerti kenapa tempat ini layak masuk ke dunia Assassin’s Creed.
| Alamat | Prefektur Shiga |
| Akses | Rutenya berbeda-beda, tergantung dari mana kamu berasal. Dari timur, naik jalur Tokaido, Biwako, atau Kosei. Dari barat, ada Jalur Keihan Ishiyama |
| Biaya Masuk | Akses ke danau ini gratis, tetapi berbagai aktivitas memiliki biayanya masing-masing |
7. Honnō-ji Temple


Dari semua kuil yang muncul di Assassin’s Creed: Shadows, tak ada yang punya bobot sejarah sekuat Honnō-ji. Di sinilah titik balik besar terjadi—pengkhianatan tragis Akechi Mitsuhide terhadap pemimpinnya, Oda Nobunaga. Saat dijebak dan kalah jumlah, Nobunaga memilih jalan samurai: seppuku di dalam kuil. Momen ini bukan hanya dramatis dalam game, tapi juga tercatat sebagai salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Jepang.
Hari ini, Kuil Honnō-ji berdiri tenang di tengah hiruk-pikuk distrik perbelanjaan Kyoto, hanya beberapa langkah dari Pasar Nishiki. Meski sederhana dari luar, tempat ini adalah destinasi wajib bagi pecinta sejarah feodal Jepang. Kamu bisa melihat makam Oda Nobunaga, koleksi artefak dari zamannya, hingga potret langka dan dokumen resmi yang membawa kita lebih dekat pada sosok legendaris itu. Dan setelah puas menyelami sejarah, kamu bisa melanjutkan hari dengan berjalan-jalan ke pasar terdekat atau menikmati kuliner Kyoto. Lokasi ini cocok banget untuk dijadikan destinasi sehari—terutama saat hujan turun dan suasana menjadi sendu, seperti kisah pengkhianatan yang terjadi di dalamnya.
| Alamat | 522 Shimohonnojimaecho, Nakagyo, Kyoto 604-8091 |
| Akses | Dari Stasiun Kyoto, naik bus kota 7 atau 205 menuju Higashiyama. Perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit. |
| Biaya Masuk | Free |
| Jam Buka | Senin-Minggu 09:00 – 17:00 |
BACA JUGA:
Dari kastil yang megah hingga kuil yang sarat sejarah, Assassin’s Creed: Shadows berhasil menghidupkan kembali Jepang feodal lewat lokasi-lokasi nyata yang memukau. Jadi, sambil memainkan gamenya, nggak ada salahnya untuk menjelajahi dunia nyata yang menginspirasi petualangan para assassin ini.
Sumber: JapanCheapo
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
