Nakiryu, Konjiki Hototogisum dan Ginza Hachigou menjadi tiga restoran ramen yang tak lagi berbintang.
Foto: Ginza Hachigo | Ramen Hachigo Ginza
Ketika Michelin Guide yang bergengsi meluncurkan edisi Tokyo 2024, berita mengejutkan datang dengan pengumuman bahwa kota ini kehilangan 23 bintang dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih mengkhawatirkan, ketiga restoran ramen berbintang Michelin—Nakiryu, Konjiki Hototogisu, dan Ginza Hachigou—sekarang terdegradasi, menghilangkan status bintang satu mereka. Dengan kehilangan ini, Tokyo kini tidak memiliki restoran ramen berbintang Michelin, sebuah kenyataan yang mencengangkan tidak hanya bagi pecinta ramen lokal, tetapi juga bagi penggemar kuliner di seluruh dunia.
Tsuta, yang awalnya berlokasi di Sugamo, membuat sejarah pada tahun 2015 sebagai restoran ramen pertama di dunia yang dianugerahi bintang Michelin, meski status tersebut hilang beberapa tahun kemudian. Sejak saat itu, hanya ada tiga spesialis ramen lain yang berhasil meraih penghargaan bergengsi ini: Nakiryu dengan dandanmen yang menggugah selera, Konjiki Hototogisu yang terkenal dengan mi kaldu babi dan kerang yang menggoda, serta Ginza Hachigou dengan kaldu ramen yang begitu kental hingga menyerupai bubur. Masing-masing membawa keunikan tersendiri, menjadikan hilangnya bintang mereka dalam panduan terbaru sebagai kehilangan yang terasa mendalam bagi dunia kuliner.
Dalam edisi Michelin Guide 2024, ketiga restoran ramen ikonik tersebut tidak lagi menyandang bintang yang mereka miliki sebelumnya. Namun, mereka masih mendapat pengakuan melalui peringkat Bib Gourmand, bergabung dengan 16 restoran ramen lainnya yang layak dicoba. Di antara mereka, tiga pendatang baru yang menarik perhatian adalah Ramen Break Beats di Meguro, dengan suasana yang penuh energi, There is Ramen di Suginami yang menawarkan pengalaman unik, dan Japanese Ramen Gokan di Higashi-Ikebukuro, yang menyajikan cita rasa otentik yang memikat.
BACA JUGA:
Ramen Break Beats di Meguro menawarkan pengalaman ramen yang luar biasa, dengan kaldu shoyu yang kaya umami berkat sentuhan jamur porcini dan kerang air tawar yang memberikan kedalaman rasa tak terlupakan. Sementara itu, There is Ramen menghadirkan mi yang disempurnakan dengan kuah bening yang ringan, terbuat dari kecap asin encer dan sarden kering, menciptakan harmoni rasa yang segar dan menggugah selera. Tak kalah istimewa, Japanese Ramen Gokan memikat hati para penggemar dengan ramen kuah beningnya yang dibuat dari ayam kampung dan kerang, menawarkan kelezatan yang otentik dan menggoda. Setiap mangkuk adalah sebuah perjalanan kuliner yang merayakan kekayaan rasa ramen Jepang.
Terlepas dari hilangnya bintang Michelin, Nakiryu, Konjiki Hototogisu, dan Ginza Hachigou tetap memegang status sebagai beberapa restoran ramen terbaik di Tokyo yang wajib dicoba. Pada akhirnya, apa yang benar-benar menentukan kelezatan sebuah hidangan adalah pengalaman pribadi Titipers. Jika setiap suapan membawa kebahagiaan dan kepuasan, maka itulah makanan yang sesungguhnya. Jadi, meskipun penghargaan mungkin hilang, rasa dan kenikmatan tetap menjadi bintang sejati dalam setiap mangkuk ramen yang disajikan.
sumber: timeout
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang