Buat Titipers yang ngaku sebagai gamer sejati, wajib banget nih datang ke Kyoto, Jepang! Kenapa? Karena di sana bakal ada tempat nongkrong baru yang super kece, yaitu Museum Nintendo. Bayangin aja, bisa main game sambil nostalgia masa kecil. Dijamin Titipers nggak bakal nyesel!
Siap untuk memulai petualangan yang tak terlupakan? Beberapa waktu lalu JapanToday telah membagikan pratinjau pertama dari Museum Nintendo pertama di dunia, yang akan segera dibuka Oktober tahun ini.
Siapa lagi yang lebih cocok untuk mengajak kita berkeliling dalam tur eksklusif ini selain sang maestro game, Shigeru Miyamoto? Desainer video game legendaris pencipta seri Super Mario dan The Legend of Zelda ini selalu penuh semangat dan ceria. Miyamoto dengan penuh antusiasme berbagi cerita di balik setiap sudut museum, yang merupakan buah dari kerja keras tim Nintendo selama tiga tahun terakhir sejak proyek Museum Nintendo pertama kali diumumkan.
Di jantung kota Kyoto, berdiri megah bekas pabrik Uji Ogura, saksi bisu perjalanan panjang Nintendo. Dinding-dinding bangunan ini menyimpan ribuan cerita tentang masa lalu Nintendo, dari era kartu Hanafuda yang penuh warna hingga kejayaan konsol Famicom. Kini, bangunan bersejarah ini telah bertransformasi menjadi sebuah museum yang memukau.
Di lantai dua, Miyamoto memperlihatkan kepada kita sebuah koleksi yang tak ternilai harganya. Kotak-kotak besar berisi konsol dan game Nintendo dari berbagai generasi, dipajang dengan begitu rapi. Perbandingan antara paket dan casing Jepang, Amerika, dan Eropa memberikan kita gambaran yang jelas tentang bagaimana budaya dan selera masing-masing negara mempengaruhi desain dan pemasaran game. Ini adalah sebuah pelajaran sejarah yang hidup tentang evolusi industri game.
Hebatnya lagi bagian museum ini akan memamerkan setiap game yang pernah diterbitkan Nintendo. Bayangkan saja, Titipers bisa menonton rekaman permainan dari setiap judul, lengkap dengan suara yang jernih seolah-olah sedang dimainkan secara langsung. Lebih menariknya lagi, ada juga tampilan multimonitor yang menyajikan perjalanan waktu evolusi seri-seri legendaris seperti Mario dan Zelda. Dengan begitu, Titipers bisa melihat bagaimana grafis, gameplay, dan cerita dari seri-seri ini berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
Lantai dua museum ini mengajak pengunjung untuk melakukan perjalanan waktu yang menarik. Selain koleksi game video yang mengagumkan, Titipers juga bisa melihat langsung berbagai macam kartu permainan dan mainan fisik yang pernah diproduksi oleh Nintendo lho! Dengan menampilkan koleksi ini, museum ingin menunjukkan kepada kita bagaimana Nintendo telah berevolusi dari produsen kartu hingga menjadi raksasa industri game seperti sekarang.
Tiket masuk Titipers ke Museum Nintendo ini adalah kunci menuju petualangan seru di dunia Nintendo. Di dalamnya tersimpan “koin” digital yang bisa Titipers gunakan untuk menjelajahi delapan pengalaman interaktif unik di lantai 1. Para desainer museum telah berhasil menyulap produk-produk klasik Nintendo menjadi permainan modern yang menarik. Bayangkan saja, Titipers bisa bermain kartu karuta di layar raksasa! Ini adalah contoh sempurna bagaimana museum ini berhasil menggabungkan antara masa lalu dan masa depan dalam sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
Dalam karuta, setiap kartu memiliki baris puisi yang ditulis di atasnya, dan tujuan dari permainan ini adalah untuk menemukan kartu itu saat baris tersebut dibacakan dan mengambilnya sebelum pemain lain. Ini telah menjadi permainan populer di Jepang selama beberapa generasi, tetapi harus diakui ada sedikit kendala bahasa bagi mereka yang tidak bisa berbahasa Jepang. Namun, sepertinya tidak akan ada kendala bahasa di kandang pemukul Ultra Machine atau galeri pemotretan Zapper and Scope SP. Ultra Machine adalah mesin pelempar bola bisbol mainan yang dirancang untuk digunakan di dalam ruangan dan sukses besar setelah dirilis pada tahun 1977. Kandang pemukul yang dilengkapi dengan Ultra Machine di museum ini dirancang agar terlihat seperti rumah khas Jepang pada akhir tahun 70-an, dan memukul bola ke bagian dekorasinya akan menghasilkan efek khusus.
Namun, kejutan terbesarnya, secara harfiah, adalah bagian museum tempat Titipers dapat memainkan gim Nintendo yang sebenarnya untuk semua konsol perusahaan tersebut, antara Famicom/NES dan Wii. Banyak penggemar mungkin berharap museum Nintendo akan menawarkan kesempatan seperti itu, tetapi mereka pasti tidak akan menyangka kontrolernya akan berukuran sangat besar.
Dan ini sungguhan! Itu bukan hanya sekadar karya seni – itu adalah pengontrol berfungsi yang benar-benar bisa Titipers gunakan untuk bermain game.
Saking besarnya kontroler tersebut, para pengunjung yang ingin memainkannya diharapkan untuk bermain dalam tim, dengan masing-masing memegang tombol yang berbeda.
Tidak jelas apakah semua pameran interaktif akan mengharuskan penggunaan koin digital untuk bermain atau hanya beberapa saja, tetapi dalam kedua kasus tersebut, tujuannya nampaknya bukan untuk memeras uang ekstra dari pengunjung museum. Video tersebut tidak menyebutkan tentang kemungkinan membeli lebih banyak koin, yang menunjukkan bahwa sistem koin adalah cara untuk mencegah kepadatan dengan membatasi berapa lama setiap pengunjung dapat menempati tempat di pameran.
Tapi, bukan berarti tidak akan ada hal yang bisa Titipers beli dengan senang hato selain tiket masuk museum. Museum Nintendo juga akan memiliki kafe sendiri yang menyajikan Burger Hatena dan beberapa karya seni Zelda bergaya kaca patri yang mempesona.
Perlu diingat bahwa kafe tersebut berada di dalam museum dan hanya terbuka untuk pengunjung museum. Jadi, Titipers tidak bisa datang begitu saja tanpa membeli tiket masuk museum.
Dan meskipun Nintendo kini memiliki toko khusus di Tokyo, Osaka, dan Kyoto, barang-barang yang tersedia di Nintendo Museum Shop akan mencakup barang-barang eksklusif yang tidak tersedia di tempat lain di dunia.
Bagaimana Mendapatkan Tiket Masuk Museum Nintendo?
Meskipun semua ini terdengar mengagumkan, ditambah popularitas global Nintendo dan status Kyoto sebagai salah satu kota tujuan wisata terbesar di Jepang, sudah pasti peminatnya akan membludak. Dan seperti yang diharapkan, mendapatkan tiketnya tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Titipers harus memiliki akun Nintendo dan kalian harus mengikuti undian.
Mirip dengan Museum Ghibli di Tokyo, Museum Nintendo akan mensyaratkan pembelian tiket di muka. Setiap bulan, calon pengunjung museum dapat mengikuti undian untuk mendapatkan tiket masuk yang berlaku tiga bulan kemudian, dengan hasil yang diumumkan pada tanggal satu setiap bulannya. Selain itu, sekitar pertengahan setiap bulan sejumlah tiket yang dapat digunakan sekitar enam minggu kemudian akan mulai dijual bagi siapa saja yang datang pertama, akan dilayani pertama.
Berapa Harga Tiket Masuk Museum Nintendo?
Harga tiket yang disebutkan juga terbilang tidak terlalu murah.
- Dewasa: ¥3.300
- Pengunjung usia 12 – 17 tahun: ¥2.200
- Pengunjung usia 6 – 11 tahun: ¥1.100
- Anak prasekolah dan anak-anak yang lebih muda: gratis
Museum Nintendo pertama ini akan siap menymabut para pengunjung mulai tanggal 2 Oktober 2024. Dengan koleksi game dari berbagai era, serta aktivitas interaktif yang seru, museum ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penggemar Nintendo. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati hidangan lezat di kafe bertema Nintendo atau membawa pulang merchandise eksklusif sebagai kenang-kenangan. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dunia Nintendo yang penuh warna!
BACA JUGA:
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: japantoday
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang