KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

“Rumah Hantu” Jepang Untuk Penginapan?!

Jepang memiliki banyak rumah kosong yang kerap disebut “rumah hantu” seiring menyusutnya populasi

Airbnb ingin memanfaatkan semakin banyaknya rumah-rumah kosong di Jepang yang dikenal sebagai ‘rumah hantu’, dengan harapan dapat meyakinkan pemiliknya untuk merombak rumah-rumah tersebut menjadi tempat wisata.

Yasuyuki Tanabe, kepala Airbnb Jepang, mengatakan “Ini bisa menjadi sumber pendapatan yang baik setelah orang-orang pensiun karena masa hidup kita semakin panjang. Jika pemilik aset yang tidak digunakan memperbaruinya dan mengubahnya menjadi penginapan, itu akan menjadi solusi.

Airbnb juga berharap dapat bermitra dengan dunia usaha dan pemerintah daerah untuk mendorong pemilik berinventasi dalam renovasi.

“Jumlah akiya kian bertambah dan diperkirakan akan terus bertambah. Banyak dari akiya yang terlalu bagus untuk ditinggalkan. Ada juga risiko keamanan jika dibiarkan”, tambah Tanabe.

Jepang memiliki hampir 8,5 juta “rumah hantu”

Menurut Survei Perumahan dan Tanah pemerintah pada tahun 2018, Jepang memiliki sekitar 8,49 juta akiya, atau rumah kosong. Banyak dari rumah ini ditinggalkan seiring dengan menyusutnya populasi Jepang dan juga faktor usia, biasanya tersebar di daerah pedesaan.

Beberapa desa bahkan telah berubah menjadi “kota hantu” dengan rumah-rumah yang ditutupi ilalang karena penduduknya pindah ke kota yang lebih besar. Karena tidak ada yang menempati, maka hanya ada sedikit insentif bagi pemilik untuk memeliharanya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, sebenarnya pemerintah telah menawarkan insentif bagi masyarakat yang ingin membeli tanah dan pindah ke pedesaan, seperti keringanan pajak dan harga rumah yang murah (sekitar $500). Orang-orang asing dari negara lain juga telah memanfaatkan hal ini dengan membeli dan memulihkan akiya untuk ditinggali, mengingat harga rumah di perkotaan melonjak.

Namun, tetap saja jumlah akiya diperkirakan masih akan terus meningkat. Nomura Research Institute memperkirakan bahwa setidaknya 30% rumah di Jepang akan ditinggalkan pada tahun 2033.

Oleh karena itu, Airbnb berharap dapat menyakinkan para pemilik akiya bahwa mereka dapat mengubah aset terlantar mereka menjadi sumber pendapatan. Mereka terutama tertarik pada rumah jenis kominka, atau rumah tradisional kayu, yang dianggap akan menarik wisatawan asing yang menyukai sejarah dan budaya Jepang.

BACA JUGA: Jumlah Pengunjung Wisatawan Jepang Terus Meningkat Pasca Pandemi

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: business insider

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang