Seorang turis Amerika ditangkap karena merusak kuil suci di Tokyo. Ini menjadi sebuah tantangan baru bagi pemerintah Jepang dalam mengelola wisatawan yang berperilaku buruk di tengah lonjakan turis.
Jepang menyambut hampir 27 juta pengunjung hingga September 2024, dengan pengeluaran mereka mencapai 5,86 triliun yen. Namun, insiden vandalisme, mabuk di tempat umum, dan “overtourism” di lokasi populer memicu perdebatan tentang cara menangani turis yang tidak mematuhi aturan.
Seperti dilaporkan oleh Reuters pada 15 November, Kepolisian Metropolitan Tokyo mengonfirmasi penangkapan seorang pria Amerika berusia 65 tahun yang diduga mengukir huruf alfabet di pilar gerbang torii di Kuil Meiji Jingu pada hari Selasa (12 November 2024).
Pria tersebut dan keluarganya tiba di Jepang untuk berwisata pada hari Senin (11 November 2024). Menurut layanan berita Jiji, rekaman kamera keamanan menunjukkan pelaku, yang ditangkap di hotelnya. Dia diduga menggunakan kuku untuk menggoreskan lima huruf yang mewakili nama keluarga pada pilar kayu tersebut.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa staf kedutaan telah mengunjungi pria Amerika tersebut dan memberikan bantuan konsuler, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut karena alasan privasi.
Kasus ini terjadi setelah dua insiden coretan di pilar Kuil Yasukuni Tokyo, yang berhubungan dengan sejarah masa perang Jepang, pada tahun ini. Menurut surat kabar Asahi, polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tiga warga negara Tiongkok yang diduga terlibat.
Pada bulan Oktober, seorang influencer kebugaran asal Chili memicu kemarahan publik setelah memposting video dirinya melakukan pull-up pada gerbang torii di Jepang. Dia kemudian menghapus video tersebut dan menyampaikan permintaan maaf.
Lonjakan turis telah mendorong pihak berwenang Jepang untuk mengambil langkah-langkah drastis guna mengendalikan keramaian dan sampah. Pada bulan Mei, sebuah kota kecil di dekat Gunung Fuji memasang penghalang untuk menutupi pemandangan gunung sakral Jepang yang sempat viral online. Musim panas ini, petugas taman gunung menerapkan biaya jalur pendakian dan batas masuk untuk pertama kalinya demi mengurangi pemakaian berlebihan.
BACA JUGA: [UPDATE] Picu Overtourism, Spot Foto Gunung Fuji Lawson Jepang Diblokir Per 1 Mei 2024!
Orang Indonesia pun tidak luput dari masalah. Pada bulan Agustus lalu sempat ramai diperbincangkan bahwa ada beberapa orang dari Pekerja Migran Indonesia membentuk Geng WNI di Osaka. Mereka mengganggu ketertiban, membuang sampah sembarangan, dan memblokade jalanan. Hal itu pun menjadi keresahan bagi penduduk lokal.
BACA JUGA: Viral Geng WNI di Jepang Coreng Nama Baik Indonesia di Jepang
Jangan lupa ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
sumber: Reuters
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang