Turis Indonesia Diduga Merusak Bunga Sakura, Pahami 5 Etika Melihat Bunga yang Benar!
Viralnya video turis Indonesia yang dianggap merusak bunga sakura yang begitu di hormati di Jepang mengundang banyak komentar dari berbagai pihak, tidak hanya netizen bahkan hingga artis pun ikut geram dengan tingkah wisatawan satu ini. Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang sedang menggoyang-goyangkan ranting pohon sakura hingga bunganya rontoh berjatuhan di sebuah taman di Nara, Jepang seperti yang diperlihatkan oleh akun instagram update.anime berikut.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebagai warga pendatang sudah sebaiknya untuk kita menghormati adat istiadat daerah yang kita kunjungi. Buat Titipers yang berencana liburan ke Jepang, terutama untuk melihat bunga sakura, ada beberapa etika yang perlu kalian pahami dan berikut adalah beberapa diantaranya.
BACA JUGA: 5 Etika Untuk Menghadiri Stage Show di Jepang!
BACA JUGA: Tradisi Jepang di Bulan April: Dari Merayakan Kelahiran Buddha, Melihat Wisteria, hingga Menikmati Bonito Pertama
Pertama, dilarang merusak. Meskipun pohon sakura tersebar di tempat umum, itu tetap tidak menjadikannya untuk boleh dipegang sembarang. Menggoyangkan hingga mematahkan dahan pohon pun termasuk ke dalam tindakan tidak sopan yang harus diperhatikan oleh publlik. Bahkan ada undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap pohon sakura. Hukumannya bervariasi, tergantung dari tingkat kerusakan dan kebijakan masing-masing wilayah. Mulai dari denda uang maksimal 300 ribu yen (sekitar 31 juta rupiaj), sampai hukuman penjara maksimal tiga tahun. Aturan ini diberlakukan karena bunga sakura hanya mekar setahun sekali saat musim semi dan durasinya hanya sekitar 1-2 pekan saja.
Kedua, tidak semua pohon sakura boleh digunakan untuk berfoto. Wisatawan diminta untuk selalu memperhatikan plang aturan atau setidaknya bertanya terlebih dahulu.
Ketiga, kenakan pakaian yang sopan. Saat hendak melihat bunga sakura di taman atau luar ruangan, sebaiknya kenakan pakaian yang sopan, hangat, dan tertutup. Sebab, cuaca masih cenderung dingin. Selain itu, tempat di mana pohon sakura tumbuh biasanya ramai oleh pengunjung yang juga ingin melihat keindahannya, jadi mengenakan pakaian yang sopan akan melindungimu dari pandangan-pandangan yang tidak diinginkan atau tidak terlalu menarik perhatian orang lain.
Keempat, jangan terlalu memakan tempat. Biasanya, orang-orang akan datang lebih awal untuk mencari spot terbaik untuk melihat bunga sakura bersama kerabat atau teman-temannya. Mereka menggelar tikar dan alas duduk lainnya untuk menandai lokasi yang telah mereka pilih. Ini adalah hal yang wajar, tapi ada etika yang perlu diperhatikan, yakni jangan mengambil tempat yang melebihi dari yang dibutuhkan. Artinya, jika kalian datang berlima, sebaiknya alas yang digelar cukup untuk lima orang jangan terlalu lebar dari kapasitas.
Kelima, buanglah sampah pada tempatnya. Di sekitar taman atau jalan tempat melihat bermekaran biasanya sudah disediakan tempat sampah, tetapi seringkali jumlahnya tidak mencukupi. Ada atau tidak ada tempat sampah, sebaiknya Titipers tetap harus membawa trash bag sendiri.
BACA JUGA: Awal Musim Sakura Jepang 2024 Segera Tiba! Berikut Detail Peta Ramalan Bunga Sakura
BACA JUGA: Kian Menakjubkan Kala Hujan, Potret Bunga Sakura di Kyoto Ini Sayang Dilewatkan
Itulah beberapa etika yang perlu Titipers perhatikan saat melihat bunga sakura di Jepang. Jangan jadi wisatawan yang tidak menghormati dan menghargai daerah yang kalian kunjungi ya^^
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang