[URBAN LEGEND] Leganda Tujuh Misteri Sekolah Di Jepang
Tujuh Misteri Sekolah atau Gakkō-no-Nanafushigi adalah hal-hal ajaib yang dapat ditemukan pada tiap-tiap sekolah. Hal ajaib tersebut biasanya berupa yokai yang menjahili manusia. Yokai adalah makhluk gaib yang baik ataupun yang jahat.
Gakkō-no-Nanafushigi sering diartikan sebagai keajaiban, namun bisa juga berarti aneh atau misteri. Nama tersebut diambil pada periode Edo untuk menciptakan Honjo Nanafushigi. Honjo Nanafushigi merupakan kumpulan cerita menakutkan yang dikabarkan telah terjadi di Honjo, Tokyo. Honjo adalah daerah Sumida modern di Tokyo yang dikenal melankolis dan banyak cerita hantu. Di daerah tersebut terdapat ladang luas. Hanya terdapat sedikit rumah di daerah tersebut. Letak rumah-rumah tersebut juga menyebar. Banyak pelancong malam yang rela berjalan jauh untuk menghindari berjalan melewati ladang itu di malam hari.
Kumpulan legenda hantu Honjo disebut Honjo Nanafushigi atau Tujuh Keajaiban Honjo. Angka tujuh dalam “Tujuh Keajaiban Honjo” membawa makna mistis. Ketika menceritakan kisah hantu, “tujuh keajaiban” terdengar lebih menakutkan daripada “sembilan keajaiban” atau “delapan keajaiban”.
Kumpulan legenda tersebut cukup populer dan banyak ditemukan di berbagai lukisan legenda urban. Beberapa cerita tersebut juga telah difilmkan. Pada akhir tahun 1880-an, Utagawa Kuniteru membuat serangkaian cetakan yang disebut Honjo Nanafushigi. Pada tahun 1937, Shinko Kimura memfilmkan Honjo Nanafushigi yang kemudian dibuat ulang pada tahun 1957 dengan judul Kisah Hantu Pengembara di Honjo oleh Katano Goro. Film-film tersebut menampilkan cerita yokai dan tidak terlalu fokus pada tujuh keajaiban yang asli.
Penamaan Gakkō-no-Nanafushigi berasal dari cerita tersebut. Namun, legenda urban yang membentuk Tujuh Misteri Sekolah tidak berkaitan satu sama lain. Mereka muncul pada dekade yang berbeda-beda. Aka Manto dikatakan berasal dari tahun 1930-an. Kuchisake Onna datang akhir tahun 1970. Cerita yang dipilih untuk membuat Gakkō-no-Nanafushigi tidak selalu penting. hanya gagasan bahwa sekolah akan memiliki tujuh dari mereka.
Patung Desain (Design Statue)
Sebuah patung di dalam ruang seni mengeluarkan air mata darah. Patung tersebut berwujud seorang laki-laki dengan rambut keriting. Di bawah matanya terlihat bercak merah darah. Bersama dengan tujuh misteri lainnya, model anatomi ini ditangkap oleh Yōsuke dan digantung di gimnasium. Setelah Yōsuke dikalahkan, ia diselamatkan dan dikembalikan ke lruang seni.
Model Anatomi (Anatomical Model)
Model anatomi yang berupa model tubuh manusia yang sedang tertawa. Setengah dari model anatomi tersebut adalah bagian lua tubuh manusia, seperti rambut, kulit, dan wajah. Setengah lainnya berupa area dada adalah bagian dalam tubuh, seperti organ dan jaringan otot. Bersama dengan tujuh misteri lainnya, model anatomi ini ditangkap oleh Yōsuke dan digantung di gimnasium. Setelah Yōsuke dikalahkan, ia diselamatkan dan dikembalikan ke laboratorium sains.
Patung Kinjirō Ninomiya (Kinjirō Ninomiya Statue)
Kinjirō Ninomiya dimodelkan setelah seorang pria mengenakan kimono pendek dan hakama membawa kayu bakar sambil membaca buku. Ia adalah teman Sunakake-Babaa, Konaki-Jijii, Ittan-Momen, Nurikabe, dan yang lainnya. Ketika ia tidak menanggapi pesan mereka dari sebulan yang lalu, mereka curiga telah terjadi sesuatu padanya. Kemudian terungkap bahwa ia bersama dengan tujuh misteri lainnya ditangkap oleh Yōsuke dan digantung di gimnasium. Setelah Yōsuke dikalahkan, ia diselamatkan dan kembali ke posnya.
Jinmenken
Jinmenken berada di koridor penghubung. Ia menyerupai anjing kecil dengan mantel bulu abu-abu, tetapi memiliki wajah seorang pria dengan kumis. Ia dan tujuh misteri lainnya ditangkap oleh Yōsuke dan digantung di gimnasium. Setelah Yōsuke dikalahkan, ia diselamatkan dan kembali ke koridornya.
Beethoven Portrait
Hanako-san
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: horrorjapan, hyakumonogatari, fandom
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang