10 Yokai Terkenal Hell Teacher: Jigoku Sensei Nūbē


Anime Hell Teacher Nube (Jigoku Sensei Nube) merupakan salah satu seri horor klasik Jepang yang memadukan kisah mistis, edukasi moral, dan humor. Tokoh utamanya, Nueno Meisuke atau Nube, adalah seorang guru yang melindungi murid-muridnya dari gangguan makhluk halus dengan menggunakan “Oni no Te” (Tangan Setan) di tangan kirinya.
Di balik kisahnya, Hell Teacher Nube menghadirkan beragam yokai—makhluk supranatural khas Jepang—yang memberi warna pada cerita. Berikut adalah 10 yokai paling terkenal yang muncul dalam anime ini:
1. Yukime — Wanita Salju yang Tragis


Yukime adalah perwujudan khas arketipe yukionna (wanita salju). Dalam Nūbē ia tampil sebagai sosok cantik dan dingin, namun dibalut latar belakang sedih yang memberi dimensi manusiawi. Kekuatan utamanya berhubungan dengan es dan suhu beku — ia mampu membekukan lingkungan dan menghipnotis korban dengan kecantikannya. Yang membuat Yukime berkesan adalah aspek tragedinya: bukan sekadar antagonis, melainkan sosok yang menghadirkan empati dan konflik moral bagi Nūbē dan murid-muridnya.
2. Bakki — Yokai Gelap dan Menghancurkan


Bakki adalah salah satu yokai kuat di Hell Teacher Nūbē. Ia digambarkan sebagai sosok berwujud besar, penuh aura kegelapan, dan memiliki kekuatan destruktif. Karakter ini lebih menekankan sisi horor murni—tidak banyak tipu daya, melainkan ancaman fisik yang nyata. Kehadirannya menjadi ujian bagi Nūbē untuk menunjukkan keberanian dan kekuatan Oni no Te-nya.
3. Kyōsuke Tamamo — Rubah Penipu


Nama “Tamamo” mengingatkan pada legenda Tamamo-no-Mae, rubah seribu wujud. Di Nūbē, Kyōsuke Tamamo membawa karakteristik rubah: cerdik, memikat, mampu berubah bentuk dan mencipta ilusi. Namun Tamamo versi ini bukan selalu jahat; terkadang ia memanipulasi situasi demi tujuan sendiri, dan interaksinya dengan manusia sering menimbulkan dilema — apakah ia musuh, atau hanya makhluk yang mengikuti naluri rubahnya?
4. Yukibe — Bayangan Salju Sangsaudara


Yukibe berperan sebagai semacam pasangan/kontrapoin untuk Yukime. Jika Yukime membawa unsur keanggunan tragis, Yukibe adalah sisi lain musim dingin: lebih liar, kadang nakal, namun tetap terkait erat dengan motif kesepian dan rindu. Kehadiran Yukibe memperkaya tema musim, kehilangan, dan bagaimana alam serta roh berinteraksi dengan manusia.
5. Zekki — Kegelapan yang Terorganisir


Zekki sering muncul sebagai figur antagonis berkekuatan besar. Ia merepresentasikan kegelapan yang terorganisir—bukan sekadar roh nakal, tapi ancaman yang punya tujuan dan rencana. Melawan Zekki biasanya berarti Nūbē harus menggabungkan taktik, keberanian, dan kepedulian terhadap orang-orang yang terancam.
6. Byakko — Harimau Putih, Penjaga Arah Barat


Byakko adalah salah satu dari Shijin (Empat Binatang Legendaris) dalam mitologi Asia Timur. Dalam Nūbē, Byakko tampil sebagai roh pelindung berbentuk harimau putih. Ia bukan sekadar yokai biasa, melainkan simbol kekuatan, keberanian, dan perlindungan. Sosoknya memberi nuansa epik dan sakral pada cerita.
7. Tsuwabukimaru — Entitas Bersenjata dan Berwibawa


Nama Tsuwabukimaru memberi nuansa samurai/warrior — sosok ini sering tampil sebagai entitas yang terkait dengan pedang atau tradisi berperang. Di beberapa arc, Tsuwabukimaru hadir membawa aura kehormatan dan nostalgia; kekuatannya tak hanya fisik, tetapi juga simbolik, mewakili nilai-nilai zaman dulu yang masih bergaung dalam dunia modern Nūbē.
8. Zashiki-warashi — Roh Rumah yang Membawa Keberuntungan


Zashiki-warashi adalah salah satu yokai folklor paling hangat: roh anak yang tinggal di rumah dan dipercaya membawa keberuntungan bagi penghuni yang ramah padanya. Di Nūbē, versi Zashiki-warashi bukan hanya sumber cerita manis—kehadirannya kerap menyingkap sisi moral manusia: bagaimana sikap penghuni rumah menentukan nasib mereka. Kadang lucu, kadang haru, tapi selalu bernuansa tradisi.
9. Otengu — Tengu Besar dengan Harga Diri Samurai


Otengu (varian tengu berskala besar) mewakili aspek perang, ketrampilan, dan kebanggaan. Tengu sering digambarkan sebagai mahir bertarung dan memiliki kode kehormatan; kemunculan Otengu di Nūbē biasanya menghadirkan duel nilai—apakah kekerasan selalu pantas?—dan memberi ruang bagi Nūbē menunjukkan kecerdikan serta keteguhan hatinya di luar sekadar kekuatan fisik.
10. Kirin — Makhluk Agung yang Menyimbolkan Keadilan


Kirin (Qilin dalam mitologi Tiongkok) adalah makhluk majesty yang identik dengan kebajikan, keadilan, dan keseimbangan. Dalam konteks Nūbē, Kirin tampil sebagai figur yang tenang dan bijaksana—bukan penjahat yang harus dilawan, melainkan entitas yang menguji moral manusia atau memberikan penghakiman. Kehadirannya menambahkan dimensi sakral dan mistis yang kontras dengan yokai-yokai yang lebih “genjah”.
Kesepuluh yokai di atas merepresentasikan spektrum tema yang menjadi jantung Hell Teacher Nūbē: dari horor murni dan konflik fisik (Bakki, Zekki), hingga kisah tragis dan romantis (Yukime, Yukibe), humor dan kehangatan (Minki, Zashiki-warashi), serta refleksi nilai dan kehormatan (Otengu, Tsuwabukimaru, Kirin). Interaksi Nūbē dengan masing-masing makhluk membuka pelajaran moral: empati terhadap yang berbeda, keberanian menghadapi kegelapan, dan pentingnya menjaga hati anak-anak (murid-muridnya).
Hell Teacher Nūbē bukan sekadar deretan cerita jump-scare—ia membangun jembatan antara folklore tradisional dan problematika kemanusiaan modern.
Jangan lupa ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: hellteacher
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang