KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Jorōgumo: Laba-laba dalam Cerita Rakyat Jepang

yokai jorogumo

Di balik keanggunan seorang wanita bisa tersembunyi sesuatu yang mematikan. Inilah kisah Jorōgumo (女郎蜘蛛), salah satu yōkai paling ikonik dalam mitologi Jepang—makhluk penggoda berbentuk laba-laba yang bisa berubah wujud menjadi wanita cantik untuk memangsa korbannya.

Asal-Usul Nama

Kata “Jorōgumo” yang dibaca Jorougumo. Arti jorogumo secara harfiah berarti laba-laba pelacur” atau “pelacur laba-laba”, sebuah nama yang menggambarkan kombinasi sensualitas dan bahaya. Namun dalam konteks zoologi, nama ini juga digunakan untuk menyebut spesies laba-laba asli Jepang: Nephila clavata, yang betina dewasa berukuran besar dan berwarna mencolok.

Dalam folklor, laba-laba ini dipercaya memiliki kekuatan supranatural setelah hidup lebih dari 400 tahun.

Siapa Sebenarnya Jorōgumo?

yokai jorogumo

Jorōgumo adalah makhluk pemangsa yang menggunakan ilusi dan daya tarik seksual untuk menipu pria. Ia sering digambarkan sebagai wanita muda yang anggun, mengenakan kimono, dan muncul sendirian di jalan hutan, kuil terbengkalai, atau rumah kosong. Korban jorogumo biasanya pria muda yang kesepian, mereka yang terpikat oleh penampilannya, tidak menyadari bahwa ia sedang masuk ke dalam sarang laba-laba.

Begitu korban merasa nyaman, Jorogumo menunjukkan wujud aslinya: laba-laba raksasa. Ia lalu mengikat korbannya dengan jaring dan memakannya hidup-hidup.

Kisah-Kisah Legendaris

Salah satu cerita paling terkenal tentang Jorōgumo berasal dari Air Terjun Jōren di Prefektur Shizuoka, yang dipercaya sebagai tempat tinggalnya. Legenda mengatakan bahwa pria-pria yang mengunjungi air terjun itu sering menghilang tanpa jejak. Beberapa penduduk setempat mengaku melihat wanita cantik mengajak orang-orang masuk ke dalam gua dekat air terjun—dan tak seorang pun pernah kembali.

Versi lain dari cerita menampilkan Jorōgumo yang jatuh cinta pada manusia, tetapi cinta tersebut tidak pernah bisa mengatasi nalurinya sebagai pemangsa. Ini memberikan dimensi tragis pada karakter ini: ia bukan hanya monster, tapi juga makhluk yang terperangkap antara keinginan dan kodratnya.

Simbolisme dan Interpretasi

Dalam perspektif budaya dan antropologi, Jorōgumo adalah simbol dari ambivalensi terhadap seksualitas perempuan dalam masyarakat patriarkal. Ia adalah penggoda, pemikat, sekaligus pemangsa. Representasinya mencerminkan ketakutan terhadap perempuan yang independen dan kuat, serta kecemasan laki-laki terhadap kehilangan kontrol.

Jorōgumo juga bisa dibaca sebagai peringatan moral: jangan tertipu oleh penampilan luar, karena di balik keindahan bisa tersembunyi bahaya besar.

Jorōgumo mengingatkan pada kita bahwa tidak semua yang tampak indah itu aman. Dalam dunia yōkai, ia adalah perpaduan antara godaan, horor, dan mitos yang memikat. Ia bukan sekadar laba-laba—dia adalah lambang dari ketakutan terdalam terhadap yang tak dapat dikendalikan: cinta yang mematikan, keinginan yang mengikat, dan kebenaran di balik penampilan yang menipu.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: yokai

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang