KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Ubume: Arwah Ibu yang Tak Pernah Merasakan Pelukan Anaknya

Titip Jepang-ubume Hantu Jepang

Dalam kegelapan malam yang basah oleh hujan, di tepian sungai atau jalanan sepi, muncul sosok wanita berpakaian putih berlumur darah. Di pelukannya, ada bayi yang tampak rapuh. Namun, saat seseorang menerima bayi itu, ia akan merasa beban yang semakin berat, hingga menyadari bahwa yang digenggam bukanlah bayi hidup, melainkan batu besar atau tumpukan daun basah.

Inilah Ubume, salah satu yōkai paling menyentuh dalam folklor Jepang. Ia adalah arwah seorang wanita yang meninggal saat hamil atau melahirkan, terperangkap antara dunia hidup dan mati karena tak pernah merasakan pelukan anaknya.

Asal Usul Nama Ubume

Kata “Ubume” (産女) secara harfiah berarti “wanita yang melahirkan”. Dalam beberapa versi, ia juga dikenal sebagai “Ubamedori” (乳母鳥), yang berarti “burung perawat”, merujuk pada makhluk mitos yang menyusui anak yang diculiknya. Namun, dalam konteks yōkai, Ubume lebih dikenal sebagai arwah ibu yang belum tenang.

Penampilan dan Perilaku

Ubume sering digambarkan sebagai wanita berpakaian putih, dengan rambut panjang terurai dan wajah pucat. Ia dapat muncul sebagai wanita hamil, ibu yang menggendong bayi, atau sosok mengerikan dengan tubuh berlumur darah. Dalam beberapa cerita, ia meminta orang untuk memegang bayinya, namun saat dilihat, bayi itu berubah menjadi benda mati seperti batu atau patung Jizō.

Titip Jepang-Ubume Hantu Jepang

Simbolisme dan Makna Budaya

Ubume mencerminkan rasa kehilangan dan cinta seorang ibu yang tak pernah terwujud. Dalam budaya Jepang, arwah ibu yang meninggal saat hamil atau melahirkan dianggap belum tenang, sehingga menjadi yōkai yang gentayangan. Keberadaan Ubume juga mencerminkan pandangan masyarakat feodal Jepang yang menempatkan perempuan sebagai “wadah” reproduksi, sehingga kematian ibu dalam proses kelahiran sering dianggap sebagai dosa atau kesalahan perempuan itu sendiri.

Ubume dalam Seni dan Sastra

Ubume telah menjadi inspirasi dalam berbagai karya seni dan sastra Jepang. Dalam karya-karya Tokugawa, ia digambarkan sebagai wanita telanjang dari pinggang ke atas, mengenakan rok merah, dan menggendong bayi. Cerita tentang Ubume juga muncul dalam novel detektif populer “The Summer of the Ubume” karya Natsuhiko Kyogoku, yang kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 2005.

Doa dan Persembahan untuk Ubume

Di beberapa daerah Jepang, terdapat tradisi untuk menghormati Ubume. Misalnya, di kuil yang berada di Prefektur Shizuoka, terdapat patung Ubume yang dipamerkan setiap bulan Juli. Pengunjung dapat memberikan permen sebagai persembahan. Beberapa wanita yang ingin hamil atau melahirkan dengan selamat melakukan berdoa di sana, berharap agar rasa sakit Ubume dapat berubah menjadi berkah.

Ubume mengingatkan kepada kita bahwa keinginan seorang ibu untuk menjaga anaknya, bahkan dari dunia lain yang bahkan melampaui batas kehidupan dan kematian. Ia adalah simbol dari rasa kehilangan yang mendalam dan keinginan untuk merasakan kebahagiaan yang tak pernah terwujud. Cerita tentang Ubume mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati ibu serta proses kehidupan yang penuh tantangan.

Jangan lupa ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: yokai wikipedia

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang