Kisah Cila, Cili, dan Cilo dalam Aniwayang Desa Timun yang Membawa Seni Wayang Indonesia ke Hati Anak-anak Jepang.
Tokyo kembali menyuguhkan kejutan budaya di Festival Film Internasional KINEKO, dan tahun ini salah satu bintangnya adalah Aniwayang Desa Timun dari Indonesia. Animasi berbasis wayang ini sukses memukau anak-anak Jepang dengan cerita penuh petualangan dan keceriaan khas perdesaan Indonesia.
Film ini bukan sekadar animasi biasa. Dibuat oleh Daud Nugraha, Aniwayang Desa Timun adalah animasi wayang pertama Indonesia yang menggabungkan seni tradisional wayang kulit dengan teknologi modern. Karakter utamanya, Cila, Cili, dan Cilo, adalah anak-anak energik yang membawa penonton berkeliling desa sambil menyisipkan nilai-nilai persahabatan dan petualangan.
Yang membuat tayangan ini makin unik di KINEKO adalah penampilan sulih bahasa secara langsung oleh seiyuu Jepang. Dengan sentuhan ini, anak-anak Jepang dapat menikmati cerita Desa Timun dengan lebih dekat. Sambutan hangat dari penonton muda menunjukkan bahwa seni tradisional seperti wayang dapat tetap relevan dan memikat di era modern, bahkan lintas budaya.
Festival KINEKO sendiri bertujuan memberikan pengalaman lintas budaya bagi generasi muda melalui film, dan Aniwayang Desa Timun menjadi bukti nyata bagaimana seni tradisional Indonesia dapat menjangkau dunia dengan cara yang segar dan inovatif.
Siapa sangka, perpaduan tradisi dan teknologi ini berhasil membawa cita rasa nusantara ke hati anak-anak Jepang?
sumber: nhk
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang