Ajinomoto Harus Melawan Rumor Buruk 100 Tahun Yang Lalu

Rasa enak Ajinomoto menyebabkan beberapa orang mengira makhluk menyeramkan sebagai bahan pembuatannya

Media sosial adalah pedang bermata dua, baik sebagai cara bagi individu untuk saling terhubung dan berbagi pengetahuan, namun juga merupakan jalan bagi menyebarnya rumor yang tidak berdasar dan bahkan penyebaran kebohongan. Namun, disinformasi yang berbahaya bukanlah masalah modern. Contoh kasusnya, lebih dari satu abad yang lalu, perusahaan makanan dan bumbu penyedap Jepang, Ajinomoto, menghabiskan waktu bertahun-tahun melawan rumor yang menggemparkan tentang produk khasnya.

Hal ini diketahui dari Ajinomoto Umami Taikenkan, juga dikenal sebagai Umami Science Square, di pabrik Ajinomoto di Kawasaki, kota di selatan Tokyo. Meskipun reservasi diperlukan untuk tur pabrik, museum di lantai pertama terbuka untuk umum dan gratis.

Ajinomoto terkenal dengan produknya, Aji no Moto, merek monosodium glutamat favorit dari Jepang. Perusahaan ini merupakan pionir dalam bidang ini dan Aji no Moto kini dapat ditemukan di dapur rumah di seluruh Jepang bahkan di beberapa tempat di Indonesia. Menjadi sangat umum sehingga seperti kata “Aqua” atau “Honda”, “Aji No Moto” digunakan sebagai majas metonimia dalam bahasa sehari-hari sebagai penyebutan untuk monosodium glutamat.

Meskipun Aji no Moto sudah menjadi makanan yang familiar saat ini, hal tersebut tidak terjadi saat pertama kali produk ini dijual. Bumbu ini pertama kali beredar di rak-rak toko pada tahun 1909, tetapi bahkan 10 tahun kemudian, Ajinomoto masih berjuang melawan rumor bahwa Aji no Moto …

terbuat dari ular.

Foto di atas adalah kartun dari majalah Aka edisi 1 Oktober 1919 yang memperlihatkan mangkuk berlogo Aji no Moto dan setidaknya seekor ular, atau bahkan empat ular, merayap ke luar mangkuk.

Kura-kura adalah satu-satunya reptil yang dianggap boleh dimakan dalam masakan Jepang (bahkan tidak semua orang Jepang menyukainya), jadi rumor ini ingin dihentikan Ajinomoto sesegera mungkin.

Namun, tiga tahun kemudian, masih banyak orang yang mengatakan bahwa “Aji no Moto terbuat dari ular!”. Sehingga, pada musim panas tahun 1922, perusahaan ini merasa harus memasang iklan di surat kabar dengan statement direktur dan salah satu pendiri perusahaan, Saburosuke Suzuki.

“Dengan ini kami bersumpah kepada seluruh dunia bahwa ular tidak digunakan dalam produksi Aji no Moto.”

Ironisnya, rumor tersebut nampaknya bukan berasal karena orang mengira Aji no Moto rasanya seperti ular (orang Jepang tidak makan ular sejak awal) atau karena rasanya tidak enak. Rupanya, ketika konsumen merasakan MSG untuk pertama kali, rasanya begitu enak. Sehingga beberapa orang mengira pasti ada semacam metode rahasia terlarang tak terbayangkan yang digunakan Ajinomoto untuk membuat produk ini. Muncullah banyak teori konspirasi termasuk “Iya… pasti dibuat dari ular”.

Syukurlah, seiring berjalannya waktu rumor tersebut akhirnya memudar. Sekarang kita semua tahu, Aji no Moto tidak terbuat dari ular.

Jadi, sebenarnya Aji no Moto terbuat dari barang berikut

Ini adalah kombu atau biasa kita sebut rumput laut. Jadi, Aji no Moto terbuat dari banyak kombu, dengan ekstrak kasar dari 300 gram (10,6 ons) kombu yang dibutuhkan untuk membuat hanya 6 gram Aji no Moto. Itulah sebabnya sedikit monosodium glutamat akan sangat bermanfaat.

Saat ini, Ajinomoto membuat berbagai macam bumbu dan produk makanan lainnya dan juga merupakan bagian dari bidang farmasi. Pameran Umami Science Square menyoroti sejarah dan pencapaian besar perusahaan, termasuk operasi dan produknya di luar negeri. Ini mungkin tidak sebesar Museum Mie Cup di Yokohama, tapi ini adalah tempat kecil yang menyenangkan dan informatif, dan bahkan tiket masuknya gratis.

Informasi lokasi

Ajinomoto Umami Taikenkan aka Umami Science Square

Alamat: Kanagawa-ken, Kawasaki-shi, Kawasaki-ku, Suzukicho 3-4

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

sumber: soranews24

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang