Jumlah Pengunjung Tokyo Disneyland Alami Penurunan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
Mengapa Tokyo Disneyland terus tertinggal dari pesaingnya di Osaka?
Sejak pertama kali dibuka, Tokyo Disneyland telah menjadi taman hiburan paling bergengsi di Jepang. Namun, taman hiburan ini tidak lagi menjadi taman hiburan terpopuler di Jepang.
Menurut statistik yang dihimpun oleh Asosiasi Hiburan Bertema yang berpusat di AS dan perusahaan konsultan AECOM, pada tahun 2023 lebih banyak orang mengunjungi Universal Studios Japan di Osaka daripada Tokyo Disneyland. Pengunjung USJ untuk tahun ini sekitar 16 juta pengunjung, angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 29,6 persen dari tahun 2022, sementara Tokyo Disneyland hanya memiliki 15,1 juta pengunjung, meskipun juga menikmati lonjakan pengunjung sebesar 25,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di seluruh dunia, USJ dan Tokyo Disneyland adalah taman hiburan ketiga dan keempat yang paling banyak dikunjungi di dunia, hanya di belakang Disney’s Magic Kingdom di Florida dan taman Disneyland asli di California.
USJ tidak hanya memiliki lebih banyak pengunjung daripada Tokyo Disneyland pada tahun 2023, tetapi juga berhasil mencapai prestasi itu untuk tahun kedua berturut-turut. Namun, bagaimana taman Osaka, yang dibuka pada tahun 2001 dan tertinggal dari Tokyo Disneyland dalam hal jumlah pengunjung sejak saat itu, akhirnya berhasil menarik jumlah pengunjung tertinggi di Jepang? Dalam sebuah wawancara dengan Shueisha Online, dosen administrasi bisnis Universitas Meiji Megumi Nakajima mengemukakan beberapa teori.
Pertama-tama, Tokyo Disneyland agak sepi dengan atraksi baru. Sudah empat tahun sejak ekspansi Beauty and the Beast dibuka, angka pengunjung mengalami kenaikan. Sementara itu, area Fantasy Springs yang baru, dengan menambah atraksi yang terinspirasi oleh Frozen and Tangled, seharusnya dibuka pada tahun 2023, tetapi ditunda hingga Juni lalu, jadi kemungkinan beberapa calon pengunjung menunda kunjungan mereka ke Tokyo Disneyland hingga setelah tahun 2023 juga.
Sebaliknya, Universal Studios Japan hampir selalu memiliki semacam atraksi baru yang baru saja memulai debutnya. Hal tersebut disebabkan oleh atraksi-atraksi yang menampilkan anime populer atau waralaba video game Jepang, seperti konsep restoran bertemakan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba atau rumah hantu yang bertemakan Resident Evil. Namun, ide tersebut mungkin kurang cocok dengan kemegahan kastil Frozen yang permanen, tetapi mereka juga tidak membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan dan dibangun, yang memungkinkan USJ dengan cepat dan fleksibel memberikan penggemar rasa dunia waralaba yang saat ini menikmati ledakan popularitas.
Nakajima juga menyebutkan popularitas lintas generasi dari serial yang ditampilkan di USJ, dengan menyebut atraksi Sailor Moon tahun 2022 di taman itu sebagai atraksi yang sangat populer di kalangan wanita berusia 30-an dan 40-an yang menonton serial TV anime tahun 90-an itu saat mereka tumbuh dewasa, dan juga atraksi Attack on Titan pada tahun 2015 menjadi indikator kuat pertama bagi USJ bahwa tempat itu dapat menarik banyak orang yang mencari tontonan fantasi dengan unsur yang lebih dewasa daripada tontonan yang selalu ramah anak di Tokyo Disneyland.
Menurut Nakajima, lonjakan wisatawan mancanegara yang datang ke Jepang saat ini juga turut berperan. Tidak sulit untuk membayangkan bahwa banyak pengunjung mancanegara tidak selalu berpikir tentang Disney ketika mereka berpikir tentang Jepang, tetapi sebagian besar pasti mengasosiasikan negara itu dengan video game dan anime, sehingga menjadikan USJ sebagai taman hiburan yang lebih menarik untuk dikunjungi saat mereka berada di sana, terutama jika mereka datang dari negara yang telah memiliki Disneyland sendiri.
Namun, satu hal yang kurang dari statistik tersebut adalah bahwa meskipun USJ memiliki lebih banyak pengunjung sepanjang tahun dibandingkan Tokyo Disneyland, hal itu bukan berarti bahwa USJ berhasil menjual lebih banyak tiket. Seperti yang ditunjukkan Nakajima, Tokyo Disneyland berhenti menjual tiket tahunan pada tahun 2020, dan tidak menyediakannya lagi sejak saat itu. USJ, di sisi lain, memiliki tiket tahunan mulai dari 20.000 yen (Rp263 jutaan). Karena tiket masuk untuk dewasa ke USJ berkisar antara 9.400 hingga 19.000 yen (970 ribuan hingga 2 jutaan), cukup mudah untuk mendapatkan nilai uang dari tiket tahunan hanya dalam dua perjalanan ke taman, dan Nakajima berpikir bahwa pengunjung yang berulang tersebut adalah bagian penting dari mengapa USJ mendapatkan lebih banyak pengunjung daripada Tokyo Disneyland akhir-akhir ini.
Meskipun Nakajima tidak membahasnya sendiri, mungkin ada beberapa faktor ekonomi lain yang berperan juga. Selama beberapa tahun terakhir, Jepang telah melihat peningkatan signifikan pada biaya perjalanan seperti tarif kereta ekspres jarak jauh dan harga hotel, yang berasal dari inflasi umum, peningkatan permintaan dari wisatawan asing, dan semangat penyedia perjalanan dalam mengganti kerugian ekonomi yang diderita selama pandemi. Dengan Osaka/USJ yang terletak di tengah pulau utama Jepang Honshu dan Tokyo/Tokyo Disneyland di ujung timur Honshu, USJ lebih mudah diakses, secara geografis, bagi banyak orang. Sementara wilayah Tokyo sendiri memiliki populasi yang lebih besar daripada Osaka, bagi wisatawan yang datang dari Jepang barat mungkin tidak masuk akal untuk melewati Osaka untuk pergi jauh-jauh ke Tokyo Disneyland ketika mereka bisa pergi ke USJ, membuat segalanya lebih mudah bagi anggaran mereka dengan perjalanan kereta yang lebih pendek dan lebih murah dan bahkan mungkin melakukannya sebagai perjalanan sehari yang menghemat biaya hotel.
Ini bukan berarti Tokyo Disneyland terancam bangkrut, karena Nakajima mengatakan bahwa akhir-akhir ini taman hiburan tersebut sengaja berupaya memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjungnya alih-alih meningkatkan jumlah pengunjung secara keseluruhan, dan penggemar Disney telah lama menunjukkan keinginan untuk membayar lebih untuk fasilitas premium. Namun, dalam hal jumlah pengunjung secara keseluruhan, USJ kini menjadi taman hiburan teratas di Jepang.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: soranews24
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang