Survei Pemerintah Jepang: WFH di Jepang Menambah Kebahagiaan Pekerja

Titip Jepang-WFH di Jepang

Hey Titipers, kalian pasti permah mendengar mengenai jam kerja orang Jepang yang sangat panjang? Jepang masih berusaha menyelesaikan permasalahan work-life balance untuk para pekerjanya. Selain itu ada salah satu surveo yang dilakukan oleh pemerintah Jepang bahwa Work From Home (WFH) di Jepang dapat meningkatkan kebahagiaan para pekerja. Bagaimana bisa ya Titipers?

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan  Jepang merilis laporan kematian akibat kerja berlebihan, pada 21 Oktober. Dalam laporan tersebut terdapat informasi mengenai tingkat kebahagiaan dan kesehatan pekerja yang bersumber dari budaya kerja berlebihan.

 SURVEI PEMERINTAH TERHADAP KEBAHAGIAAN PEKERJA 

Titip Jepang-WFH di Jepang

Untuk menyelidiki potensi pengaruh telecommuting terhadap kebahagiaan pekerja, Kementerian melakukan survei terhadap 10.000 pekerja di seluruh negeri tentang frekuensi kerja jarak jauh. Serta tingkat kebahagiaan mereka sejak Oktober 2021. Pada skala 10 (dengan 10 menunjukkan tingkat kebahagiaan tertinggi), mereka yang tidak bekerja dari jarak jauh sama sekali menilai tingkat kebahagiaan mereka rata-rata 6,2 (pria) dan 6,4 (wanita).

Angka-angka tersebut meningkat menjadi rata-rata 6,6 dan 6,8 masing-masing bagi mereka menjawab bahwa mereka bekerja dari jarak jauh sekali seminggu. Terakhir, bagi mereka yang bekerja dari jarak jauh dua hingga tiga kali per minggu, pekerja dari kedua jenis kelamin menunjukkan rata-rata 6,7.

Kementerian menambahkan bahwa kecenderungan tingkat kebahagiaan pekerja meningkat dengan lebih banyak pekerjaan jarak jauh atau WFH di Jepang. Hal ini terkait dengan berkurangnya stres dari perjalanan ke tempat kerja, kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, dan meningkatnya kualitas tidur.

Titip Jepang-WFH di Jepang

Selain survei kebahagiaan pekerja, ada peningkatan jumlah penyakit mental seperti depresi yang didiagnosis di antara pekerja dan terkait langsung dengan stres pekerjaan yang secara resmi diklasifikasikan sebagai cedera atau kematian akibat kerja.

Jumlah kasus yang didiagnosis ini sekarang mencapai 629, merupakan yang tertinggi dari yang pernah tercatat dan hampir dua kali lipat dari 10 tahun lalu. Industri dengan proporsi kasus tertinggi adalah profesi medis dan jasa sosial (22,6 persen) dan manufaktur (16,9 persen).

Tidak bisa dipungkiri bahwa jam kerja yang banyak dan tekanan kerja menyebabkan stress yang bisa berujung pada depresi dan kematian. Kemungkinan dari penyebab kematian adalah bunuh diri atau kelelahan bekerja.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan terus meningkatkan kesadaran untuk memerangi masalah ini dengan mengeluarkan kebijakan yang melindungi pekerja dari pelecehan kekuasaan di tempat kerja dan jam kerja yang panjang.

Sementara itu, perusahaan juga harus memberikan waktu kerja yang lebih fleksibel seperti kesempatan Work From Home (WFH) dan juga liburan yang sepantasnya para pekerja ini dapatkan.

Bagaimana Titipers, apakah setuju dengan memberlakukan WFH di Jepang untuk para pekerja akan menjadikan mereka lebih bahagia?

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: soranews24 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *