Mengenal Lebih Dalam Teh Jepang – Dari Matcha hingga Kombucha
Dari minuman klasik hijau dan hitam hingga minuman unik yang menyegarkan, Jepang adalah surganya pecinta teh!
Banyak orang menyukai minuman satu ini, baik tua maupun muda, baik disajikan hangat atau dingin. Teh mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangjai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia Sinensis dengan air panas. Namun, sekarang ini teh juga bisa diseduh dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain.
Jepang terkenal memiliki beragam teh yang nikmat. Bahkan meminum teh sudah menjadi budaya tersendiri di Jepang yang masih dilestarikan hingga saat ini. Lalu, apa saja ragam teh di Jepang?
Teh dalam bahasa Jepang adalah お茶 (“ocha”) dan sebagian besar jenis teh menyertakan kata “cha” di namanya
Teh Klasik
Dari kedai teh khusus hingga warung lokal di sekitar, teh berikut dapat ditemukan hampir di mana saja di Jepang!
1.Ryokucha 緑茶 (Teh Hijau Jepang)
Teh hijau merupakan minuman favorit di seluruh Jepang dengan puluhan daerah produksi yang terus bertambah. Ryokucha memiliki rasa yang segar dan sedikit pahit, dengan aroma yang kuat dan menyegarkan.
Teh hijau terbagi menjadi tiga teh kualitas utama berdasarkan metode panen dan proses pengolahannya.
- gyokuro — kualitas tertinggi, ditanam di tempat teduh setidaknya selama 20 hari dan dipetik pada putaran pertama panen teh.
- sencha — kualitas paling menonjol, juga dipetik lebih awal tetapi tidak diarsir.
- bancha — kualitas paling kasar, dipanen terakhir. Meskipun dianggap kualitas paling rendah, namun tetap enak.
Sebagai alternatif, ada fukamushi sencha, yang dikukus dua hingga tiga kali lebih lama dibanding sencha biasa dan kabusecha, yang diberi sedikit naungan sebelum panen.
BACA JUGA : DAFTAR 10 SAKE JEPANG PALING POPULER
2.Matcha 抹茶
Matcha lahir dari daun teh hijau berkualitas tinggi yang ditanam di tempat teduh dan digiling menjadi bubuk halus. Dicampur dengan air panas dan dibuat menjadi teh kental yang diminum tanpa disaring.
Digunakan untuk pengobatan pada zaman Jepang kuno dan berkembang menjadi fokus upacara minum teh di Jepang. Oleh karena itu, membuat semangkuk matcha yang nikmat merupakan seni tersendiri yang membutuhkan keuletan dan kesabaran.
Matcha juga memiliki kandungan kafein yang lebih kuat jika dibandingkan dengan teh hijau biasa, menjadikannya minuman sehat atau sebagai pengganti kopi. Teh hijau ini termasuk teh populer di luar Jepang yang menawarkan rasa yang kaya, halus, dan sedikit pahit.
3.Houjicha 焙じ茶 (Teh Hijau Panggang)
Houjicha adalah teh hijau yang dipetik pada akhir musim dan dipanggang. Pemanggangan ini membuat air seduhan teh Houjicha menjadi berwarna merah kecoklatan. Awalnya dibuat di Kyoto lebih dari 100 tahun yang lalu. Houjicha memiliki tekstur yang lembut namun dengan aroma yang kuat dan juga bergizi.
Teh ini rendah kafein dan hampir tidak berasa pahit sehingga cocok bagi pemula. Sangat efektif untuk mendukung proses detoks karena kandungan alaminya mampu menghilangkan racun kimia dan logam berat dalam tubuh.
4.Genmaicha 玄米茶 (Teh Beras Merah)
Genmaicha merupakan campuran unik dari beras merah panggang dan teh hijau yang direndam air dengan pembagian yang sama banyak. Seringkali merupakan salah satu penawaran termurah di toko teh, tersedia dalam kemasan besar dengan harga yang sangat wajar.
Genmaicha memiliki rasa yang ringan dan sedikit manis, dengan aroma beras panggang yang khas. Genmaicha populer di kalanan pecinta teh yang mencari rasa yang berbeba dari teh hijau tradisional lainnya.
5.Koucha 紅茶 (Teh Hitam)
Secara harfiah, memiliki arti “teh merah”. Koucha sering dipandang sebagai “teh barat”. Beraroma, kuat, dan mengandung kafein yang sebanding dengan matcha. Teh ini cocok sebagai teman sarapan. Di Jepang, koucha yang dimaniskan dengan susu dan gula dikenal dengan nama Royal Milk Tea.
6.Oolong 烏龍茶
Salah satu karya klasik Tiongkok yang terkenal luas di Jepang. Di buat dengan menggunakan daun teh teroksidasi. Teh ini paling sering ditemukan dalam kemasan botol di lemari es toko swalayan dan diminum saat dingin. Teh oolong yang diseduh memiliki warna coklat dan rasa khas yang nikmat.
7.Teh Melati ジャスミン茶
Meskipun tidak terlalu populer di daratan Jepang, teh melati adalah minuman pilihan di Okinawa. Dikenal secara lokal sebagai sanpincha, makanan ini diperkenalkan melalui perdagangan antara Kerajaan Ryukyu (nama lama Okinawa ketika masih menjadi negara merdeka) dan Tiongkok. Dibuat dengan memadukan wangi bunga melati dengan bahan dasar teh hijau.
Manfaat teh satu ini dapat melindungi kekebalan tubuh dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dimilikinya. Hal ini dapat membantu TItipers terhindar dari berbagai penyakit. Menghirup teh secara teratur juga dipercaya mampu membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Teh Alternatif
Secara teknis, jenis ini tidak memenuhi syarat sebagai “teh” karena tidak mengandung daun teh dalam bahan-bahannya. Namun dari segi kelezatannya, keduanya lebih dari setara!
1.Sobacha 蕎麦茶 (Teh Soba)
Sobacha diseduh dengan butiran soba panggang, gandum yang sama yang digunakan dalam pembuatan mie soba Jepang. Bebas kafein dan kaya akan antioksidan, Cocok bagi Titipers yang mencari alternatif minuman.
Rasa sobacha khas, dengan rasa yang ringan dan sedikit manis, serta aroma yang hangat dan gurih. Sobacha bisa disajikan dalam keadaan panas maupun dingin dan dianggap baik untuk pencernaan.
2.Mugicha 麦茶 (Teh Barley)
Mirip dengan sobacha, mugicha diseduh dengan biji barley (biji-bijian yang berasal dari tanaman liar menyerupai gandum) yang dipanggang kemudian di ekstrak untuk menghasilkan minuman menyegarkan dan bebas kafein.
Dipandang sebagai “minuman panas” di Jepang, mugicha paling sering disajikan dingin. Banyak rumah tangga di Jepang selalu menyimpan sebotol mugicha di lemari es selama musim panas, karena ini adalah salah satu minuman paling menyegarkan untuk dinikmati di hari yang panas.
Selain itu, Teh ini mengandung antioksidan alami yang bermanfaat untuk menangkal dampak buruk sinar UV dan radikal bebas yang masuk ke tubuh.
3.Gobocha ゴボウ茶
Diseduh dengan serutan “gobo” (akar burdock), gobocha menawarkan rasa yang sangat organik dan halus dilengkapi dengan aroma yang kuat dan khas dari “gobo” panggang.
Dipercaya di Jepang mengandung banyak manfaat kesehatan karena kaya akan serat, vitamin, dan mineral serta tidak mengandung kafein, minuman ini sering diminum oleh mereka yang sedang berdiet atau ingin memperbaiki warna kulit.
4.Amacha 甘茶
Diterjemahkan sebagi teh manis, amacha adalah teh herbal Jepang yang terbuat dari daun “ajisai” (hydrangea). Saat pertama kali mencicipinya, banyak yang berasumsi bahwa teh tersebut telah dimaniskan—sekitar 400 kali lebih mannis daripada gula meja!
Namun, tidak mengandung bahan tambahan dan bebas kafein. Teh ini juga mengandung nol kalori, menjadikannya alternatif bebas rasa bersalah untuk menikmati sesuatu yang manis.
5.Sakuracha 桜茶
Bunga sakura adalah bunga yang paling dicintai di Jepang. Saking dicintainya, apapun mereka coba kombinasikan dengan bunga sakura. Ada es krim sakura, coklat, roti, dan bahkan teh.
Namun, sakuracha bukan sekadar kelopak bunga yang direndam dalam air panas. Setiap kelopak yang rapuh diasamkan dan disimpan dalam garam dan cuka plum, yang jika direndam dalam air panas, akan menghasilkan teh yang agak asam dengan sedikit rasa asin. Sakuracha terbilang langka dan biasanya hanya diminum saat perayaan
6.Kombucha 昆布茶
Berbeda dengan kombucha yang mungkin pernah Titipers coba di rumah, kombucha tradisional Jepang adalah teh yang diseduh dari rumput laut. Rumput laut dikeringkan dan dipotong halus atau dijadikan bubuk dicampur dengan air panas dan sering kali diakhiri dengan sedikit garam.
Kombucha memiliki rasa pahit, gurih, dan merupakan cara yang bagus untuk menyegarkan diri setelah keluar malam.
Itu dia Titipers info lengkap seputar jenis teh Jepang. Dengan variasi teh yang begitu banyak, mustahil bagi kalian para pencinta teh untuk merasa bosan dengan minuman satu ini. Bahkan di dunia teh hijau masih terdapat lusinan spesies, wilayah, teknik penanaman, dan gaya penyeduhan yang memungkinkan rasa berbeda.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang lainnya ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
sumber gambar: tsunagu
Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang