Tim Olimpiade Jepang menempati peringkat ketiga dalam klasemen umum Olimpiade Paris 2024. Dengan total perolehan 45 medali, yang terdiri dari 20 emas, 12 perak, dan 13 perunggu. Peringkat tersebut seperti menyamai dengan pencapain Jepang di Olimpiade edisi sebelumnya yang digelar di negara mereka. Namun, jumlah medali mereka mengalami pengurangan. Saat di Olimpiade Tokyo 2020, Jepang memperoleh 58 medali yang terdiri dari 27 emas, 14 perak, dan 17 perunggu.
Walaupun mengalami penurunan, perolehan 20 medali emas tersebut sesuai dengan apa yang tampak sebagai target awal yang dicanangkan oleh komite Olimpiade nasional Jepang. Negara tersebut menurunkan 409 atlet di Olimpiade kali ini, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 552 atlet di Tokyo tiga tahun lalu.
Jepang mencapai target tersebut beberapa jam sebelum upacara penutupan dengan medali emas yang diraih Yuka Kagami yang memenangkan emas gaya bebas putri 76 kg dan Kotaro Kiyooka, yang memenangkan gelar gulat gaya bebas putra kelas 65 kg.
Gracenote milik Nielsen awalnya memprediksi medali emas Jepang akan berkurang lebih dari separuh emasnya menjadi 13 dan menduduki peringkat ketujuh. Namun yang terjadi malah sebaliknya, Jepang hanya kalah dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Mereka pun juga unggul dari tuan rumah Prancis, yang meraup 16 emas dan menduduki peringkat kelima di bawah Australia.
“Kami memperoleh hasil terbaik di Olimpiade di luar kandang sendiri,” kata Wakil Chief de Mission Jepang, Kosei Inoue pada hari Minggu (11/8), seraya mencatat bahwa mereka berhasil meraih medali di 10 nomor yang sebelumnya belum pernah diraih Jepang.
Umumnya, beberapa negara berhasil meningkatkan jumlah medalinya setelah menjadi tuan rumah Olimpiade karena investasi besar dalam cabang olahraga yang dilakukan di Olimpiade kandang sendiri.
Inggris Raya dan Brasil sama-sama berhasil melakukannya, dua negara tersebut meningkatkan perolehan medali mereka setelah London 2012 dan Rio 2016 – meskipun bukan dengan medali emas.
Jepang tidak sepenuhnya mampu mencapai level itu, hanya meraih 45 medali dibandingkan dengan 58 di Tokyo – meskipun Chief de Mission Jepang, Mitsugi Ogata memandang penampilan luar biasa di Tokyo 2020 sebagai sesuatu yang di luar dugaan.
Cabor seperti gulat, judo, senam, dan skateboard terus memberikan hasil yang baik bagi Jepang – meskipun tidak selalu menjadi favorit. Beberapa cabor mungkin gagal memberikan medali sesuai target, namun banyak kejutan di cabor lain yang menghasilkan hasil akhir yang memuaskan.
Momen-momen emas terutama terlihat di cabang anggar, saat Jepang berhasil meraih kemenangan bersejarah di nomor beregu foil putra, sehingga merusak pesta tuan rumah Prancis yang berharap dapat meraup banyak medali emas.
Ogata menganggap keberhasilan Tim Jepang di Paris berkat investasi berkelanjutan pemerintah dalam bidang olahraga serta inisiatif seperti pertukaran informasi antar federasi olahraga nasional. Ia memilih cabang olahraga anggar sebagai contoh utama hasil dari upaya tersebut.
Ke depannya, analisis menggunakan ilmu informasi akan diperlukan Jepang untuk meningkatkan kinerjanya, katanya.
“Kami perlu memikirkan cara untuk naik podium jika kami berhasil mencapai empat besar, dan mencari cara agar kami dapat bersaing lebih baik di final setelah mencapai tahap itu,” katanya.
Dari 20 emas yang diraih Jepang tersebut, tiga di antaranya berhasil dipersembahkan oleh Shinnosuke Oka, atlet dari cabang olahraga senam. Dia berhasil meraih emas di nomor Artistik Serba Bisa Beregu Putra, Artistik Serba Bisa Perorangan Putra, dan Palang Tunggal Putra. Sementara itu, di nomor Palang Sejajar Putra, Oka cuma meraih medali perunggu, di bawah atlit Tiongkok dan Ukraina.
Jepang juga mempertahankan dominasinya dalam cabor skateboard jalanan, saat Yuto Horigome mempertahankan gelarnya di nomor putra, dan Coco Yoshizawa memenangkan kompetisi putri.
Negara itu juga memenangkan medali emas dalam cabor breakdance, yang pertama kali dipertandingkan sebagai dalam Olimpiade di Paris. B-girl Ami, yang nama aslinya adalah Ami Yuasa, membawa pulang medali emas setelah memenangkan serangkaian pertarungan tari di La Concorde pada hari Jumat (9/8).
Sementara itu, Indonesia sendiri menempati peringkat 39 dengan perolehan 2 emas dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat beban, serta 1 perunggu dari cabor bulutangkis. Ini merupakan pencapaian terbaik kedua bagi Indonesia, setelah Olimpiade Barcelona 1992.
Klasemen 12 Besar Olimpiade Paris 2024
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^
Sumber: japantimes, asahi
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang