Dewi Soekarno: Perjalanan Hidup dari Ibu Negara Indonesia ke Panggung Politik Jepang

Dewi Soekarno, yang dikenal sebagai istri mendiang Presiden pertama Indonesia, Soekarno, kembali mengejutkan publik dengan langkah beraninya. Di usia 85 tahun, ia memutuskan melepas kewarganegaraan Indonesia yang telah dipegangnya selama lebih dari enam dekade. Keputusan ini bukan tanpa alasan—ia ingin kembali menjadi warga negara Jepang dan maju dalam pemilu musim panas mendatang sebagai kandidat anggota parlemen. Dari seorang mantan ibu negara hingga kini memasuki panggung politik Jepang, bagaimana perjalanan hidupnya yang penuh warna ini membawanya ke titik ini?
Masa Muda dan Awal Karier Dewi Soekarno
Lahir dengan nama Naoko Nemoto pada 6 Februari 1940 di Tokyo, Jepang, Dewi Soekarno berasal dari keluarga sederhana. Ia menempuh pendidikan dasarnya di Togai School Tokyo (1946) dan melanjutkan ke Koryo School dan Mita School (1952-1955). Sambil bersekolah, ia bekerja sebagai pramuniaga di sebuah perusahaan asuransi jiwa di Chiyoda hingga lulus dari sekolah menengah.
Sejak remaja, Dewi memiliki ketertarikan besar pada seni dan sastra, yang akhirnya membawanya ke dunia hiburan. Ia memulai debut aktingnya dalam drama produksi Sishere Hayakawa Art Production, yang kemudian membuka kesempatan baginya untuk tampil di berbagai panggung teater ternama di Tokyo.
Keberhasilannya di dunia seni peran membuatnya semakin serius dalam meniti karier. Demi memperluas peluangnya, ia memutuskan untuk mempelajari Bahasa Inggris. Keputusan inilah yang kemudian mempertemukannya dengan Presiden Soekarno, yang kelak mengubah jalan hidupnya secara drastis.
Menjadi Istri Soekarno dan Ibu Negara Indonesia

Dewi dan Soekarno resmi menjadi suami istri pada 3 Maret 1962 yang melahirkan nama Ratna Sari Dewi semakin dikenal. Pernikahannya berlangsung secara Islam meskipun tidak ada informasi lebih lanjut terkait agamanya saat ini.
Dari pernikahan ini, Dewi dan Soekarno dikaruniai seorang putri, Kartika Sari Dewi Soekarno. Sebagai Ibu Negara, ia dikenal karena keanggunannya dan perannya dalam mendampingi Soekarno dalam berbagai acara kenegaraan.
Kehidupan Setelah Soekarno Wafat dan Aktivitas di Luar Negeri
Setelah Soekarno wafat pada tahun 1970, Dewi Soekarno meninggalkan Indonesia dan menjalani kehidupan di berbagai negara, termasuk Prancis, Swiss, dan Amerika Serikat. Ia kemudian kembali ke Jepang pada tahun 2008 dan kembali aktif di dunia hiburan, bisnis, serta perhiasan.
Selain itu, Dewi juga dikenal sebagai figur publik yang kerap memberikan komentar mengenai berbagai isu sosial dan budaya di Jepang. Ia memiliki kanal YouTube bernama @lady.dewichannel yang memiliki ratusan ribu pengikut.

Kini, di usia 85 tahun, Dewi Soekarno kembali mengambil langkah besar dengan mendirikan 12 Heiwa To, partai politik yang berfokus pada perlindungan hewan. Dengan mencalonkan diri dalam pemilu Jepang mendatang, ia bertekad memperjuangkan kesejahteraan anjing dan kucing, serta menghapus praktik eutanasia terhadap hewan.
Keputusan besar untuk kembali ke dunia politik ini menunjukkan bahwa Dewi Soekarno tetap memiliki semangat perjuangan yang kuat, sebagaimana yang ia warisi dari masa-masa mendampingi Soekarno di Indonesia. Dengan latar belakangnya yang unik dan kehidupannya yang penuh dinamika, bagaimana kiprahnya di dunia politik Jepang ke depan?
sumber: wikipedia ; insertlive
gambar sampul diambil dari cnbcindonesia
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang