5 Fakta Omniscient Reader: The Prophet, Adaptasi Live‑Action yang Siap Tayang di Indonesia 30 Juli

Setelah penantian panjang para penggemar manhwa dan web novel Korea, akhirnya Omniscient Reader: The Prophet siap menyapa layar lebar Indonesia mulai 30 Juli 2025. Adaptasi live-action dari web novel populer Omniscient Reader’s Viewpoint ini telah lama menjadi buah bibir sejak diumumkan pertama kali, terutama karena popularitas material aslinya yang luar biasa besar. Dengan lebih dari 425 juta pembaca global, cerita tentang dunia yang berubah jadi novel distopia ini telah memikat imajinasi para pembaca dan membuka jalan bagi adaptasi besar-besaran—dari webtoon, animasi (yang sedang dalam proses), hingga kini versi film bioskop.

Disutradarai oleh Kim Byung-woo (The Terror Live) dan dibintangi nama-nama besar seperti Ahn Hyo-seop, Lee Min-ho, dan Jisoo BLACKPINK, film ini menjanjikan drama intens, aksi penuh strategi, dan pertarungan eksistensial di tengah dunia yang runtuh. Tapi tak sedikit pula yang bertanya-tanya: mampukah film ini mengangkat kompleksitas cerita asli ke layar lebar? Apakah karakter Kim Dok-ja dan Yoo Joong-hyuk bisa tetap terasa otentik? Dan seberapa jauh film ini akan setia pada sumbernya?

Sebelum kamu nonton, berikut lima fakta penting tentang Omniscient Reader: The Prophet yang wajib kamu tahu—baik kamu pembaca setia novelnya, penggemar webtoon-nya, atau penonton baru yang penasaran dengan dunia yang hanya bisa dipahami oleh sang “pembaca maha tahu”.

1. Bertabur Bintang Top Korea

Salah satu daya tarik utama Omniscient Reader: The Prophet adalah jajaran pemainnya yang luar biasa. Lee Min Ho akan memerankan Yoo Joong-hyuk, sang protagonis dalam dunia novel yang hidup kembali. Sementara itu, Ahn Hyo Seop dipercaya memerankan Kim Dok-ja, sang “pembaca maha tahu” yang menjadi tokoh sentral cerita. Kehadiran dua aktor papan atas ini saja sudah cukup untuk membuat penggemar drama Korea menantikan film ini.

Menambah daya tarik lintas genre, Jisoo BLACKPINK turut bergabung dalam proyek ini dalam peran penting, membuat antusiasme penggemar K-Pop ikut melonjak. Tak ketinggalan, nama-nama seperti Chae Soo Bin, Nana, dan Shin Seung Ho juga memperkuat ensemble cast yang sudah mengesankan. Dengan susunan pemeran sekuat ini, film ini tidak hanya menargetkan penggemar web novel dan manhwa, tapi juga pasar global yang lebih luas.

2. Proyek Fantastis dengan Anggaran Rp354 Miliar

Omniscient Reader: The Prophet menjadi sorotan bukan hanya karena deretan pemainnya, tetapi juga karena skala produksinya yang luar biasa. Film ini disebut-sebut sebagai salah satu proyek film Korea dengan anggaran tertinggi, yaitu sekitar Rp354 miliar. Dana besar ini digunakan untuk menghadirkan visual efek spektakuler, tata produksi megah, serta membayar para aktor dan kru papan atas yang terlibat.

Dengan bujet sebesar itu, film ini diharapkan bisa menyuguhkan pengalaman sinematik yang setara dengan film-film blockbuster internasional. Dari adegan aksi yang intens hingga dunia fantasi yang imersif, The Prophet menjanjikan tontonan epik yang mampu memuaskan penggemar setia novelnya sekaligus menarik perhatian penonton baru di seluruh dunia.

3. Kontroversi Penggunaan Senjata

Salah satu perubahan paling mencolok dalam adaptasi Omniscient Reader: The Prophet adalah pemilihan senjata yang digunakan para karakter utama. Dalam versi webtoon Omniscient Reader’s Viewpoint, pedang adalah senjata utama yang sarat makna—tidak hanya sebagai alat tempur, tapi juga simbol koneksi antara karakter dengan patron mereka, yaitu entitas kuat bernama konstelasi. Para konstelasi ini biasanya didasarkan pada tokoh sejarah atau mitologi, dan memberikan kekuatan sesuai dengan latar belakang mereka. Maka ketika dalam trailer film versi live-action para karakter terlihat menggunakan senapan, banyak penggemar merasa kehilangan elemen penting dari dunia aslinya.

Perubahan ini paling terasa pada karakter Lee Ji Hye, yang diperankan oleh Jisoo BLACKPINK. Dalam webtoon, Lee Ji Hye memiliki patron konstelasi Yi Sun Shin, laksamana legendaris dari Dinasti Joseon, yang keahliannya dalam strategi dan pertempuran jarak dekat sangat lekat dengan penggunaan pedang. Pedang dalam hal ini bukan sekadar alat, melainkan warisan sejarah dan identitas karakter. Karena itu, ketika dalam film Lee Ji Hye justru terlihat memegang senapan, banyak penggemar merasa bahwa inti dari hubungan karakter dan konstelasinya berubah drastis. Kritik ini semakin memperkuat kekhawatiran bahwa adaptasi film mungkin akan terlalu jauh menyimpang dari materi aslinya.

4. Disutradarai oleh Kim Byung-woo, Sutradara di Balik The Teror Live

Film Omniscient Reader: The Prophet disutradarai oleh Kim Byung-woo, sosok di balik kesuksesan film thriller The Terror Live (2013). Lewat proyek ini, Kim menunjukkan kemampuannya merambah genre fantasi aksi berskala besar—sebuah langkah berani di tengah tren penurunan jumlah penonton bioskop. Dengan pengalaman mengarahkan cerita yang intens dan penuh ketegangan, ia diharapkan mampu menghadirkan adaptasi webtoon yang tak hanya spektakuler secara visual, tetapi juga kuat dari segi narasi.

5. Akan Diadaptasi Menjadi Anime oleh Aniplex

Selain adaptasi film live-action, Omniscient Reader’s Viewpoint juga sedang dikembangkan menjadi serial anime yang telah diumumkan oleh perusahaan produksi Jepang, Aniplex. Kabar ini disambut antusias oleh para penggemar, mengingat cerita aslinya yang penuh aksi, emosi, dan elemen fantasi sangat cocok diadaptasi ke dalam format animasi. Meskipun detail seperti tanggal rilis masih belum diumumkan secara resmi, proyek ini menegaskan besarnya potensi waralaba Omniscient Reader untuk menjangkau audiens global melalui berbagai media hiburan.

Penasaran bagaimana dunia Three Ways to Survive in a Ruined World dihidupkan lewat layar lebar? Saksikan Omniscient Reader: The Prophet di bioskop mulai 30 Juli.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang