Sion Sono, Sutradara Film Himizu Mengunggah Pernyataan Setelah Skandal Penganiayaan Seksual, Tuduhan Pelecehan Bermunculan

Dilansir dari artikel Anime News Network yang diunggah pada 11 April, sutradara Sono Sion menggunggah pernyataan bertanggal 5 April pada laman resmi perusahaan Sion Production miliknya. Hal ini berkaitan dengan artikel unggahan laman majalah gosip dan hiburan Jepang Shukan Josei yang menyorot pengakuan seorang aktris anonim yang menuduh Sono melakukan pelecehan dan penganiayaan seksual.

Dalam pernyataan tersebut, Sono meminta maaf karena telah menyebabkan masalah bagi orang-orang yang peduli dan pernah menonton karya-karyanya. Ia juga menyatakan akan mengevaluasi perilakunya karena ‘kurang memiliki kesadaran sebagai sutradara film dan pertimbangan mengenai orang-orang di sekelilingnya.’ Namun Sono kemudian juga mengklaim bahwa terdapat ‘banyak hal yang tidak faktual’ dari artikel yang diunggah oleh Shukan Josei tersebut, dan lebih lanjut menyatakan akan mengambil ‘tindakan yang pantas melalui kuasa hukum’-nya.

Artikel dari Shukan Josei tersebut mengutip keterangan seorang eksekutif distributor film anonim yang menyatakan bahwa Sono memberi tahu aktris-aktris bahwa ia akan memberi mereka pekerjaan jika mereka melakukan hubungan seksual dengannya. Sono juga menggunakan wewenangnya untuk memaksa wanita-wanita untuk berhubungan seksual dengannya. Artikel tersebut mengutip pula keterangan dari seorang aktris anonim yang menyatakan bahwa hal tersebut telah terjadi padanya. Dalam artikel tersebut disebutkan juga bahwa seorang aktris anonim lain mendengar Sono berbicara tentang akan melakukan pendekatan-pendekatan seksual terhadap para aktris yang bekerja dengannya. Lebih lanjut artikel itu juga mengutip keterangan aktris-aktris lain yang mengklaim bahwa Sono telah mengaiaya mereka secara seksual, atau bertindak dengan cara yang tidak pantas secara seksual di sekitar mereka.

Staf Shukan Josei dalam artikel tersebut kemudian menyatakan bahwa mereka telah menghubungi Sono di akhir bulan Maret lalu mengenai tuduhan tersebut, tapi Sono telah membantahnya.

Sebelum terbitnya artikel oleh Shukan Josei tersebut, workshop Actors Vision telah mengumumkan pada 27 Maret lalu mengenai pembatalan sebuah workshop yang diisi oleh Sono. Setelahnya aktor Yuki Matsuzaki mengunggah tuduhan bahwa seseorang yang ia kenal mengalami pelecehan pada workshop yang dipimpin oleh Sono dan para pengikutnya di masa lalu.

Matsuzaki kemudian meminta siapa pun yang mengetahui tentang dugaan penganiayaan seksual, pelecehan seksual, dan penyalahgunaan wewenang terhadap Sono agar menghubungi reporter majalah Shukan Josei melalui surat elektronik.

Sono membuat debutnya sebagai sutradara pada tahun 1985 dan dikenal dengan film-film seperti Love Exposure dan The Whispering Star. Selain itu ia pun telah menggarap film-film live action adaptasi manga, di antaranya adalah Suicide Club, Tokyo Tribe, Shinjuku Swan, All Esper Dayo! dan Himizu yang menerima penghargaan. Pada tahun 2018, Sono merupakan salah satu seniman Jepang yang diundang untuk mengikuti Academi of Motion Picture Arts and Sciences.

Pada tahun 2019 Sono mengalami serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi serta pemulihan di rumah sakit. Baru-baru ini ia menyutradarai film berbahasa Inggris pertamanya, Prisoners of the Ghostland yang ditayangkan tahun lalu.

Tuduhan terhadap Sono ini mengakibatkan efek domino tuduhan pelecehan seksual lain dalam industri hiburan Jepang yang melibatkan sutradara Hideo Sakaki serta aktor Houka Kinoshita.

Sutradara-sutradara lain seperti Hirokazu Kore-eda, Koji Fukuda, Miwa Nishikawa dan masih banyak lagi telah menandatangani petisi yang mengekspresikan kemarahan mereka mengenai pelecehan seksual dalam industri perfilman Jepang, dan menuntut untuk menghentikan tindakan-tindakan tersebut.

 

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: animenewsnetwork

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *