KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Studio Ghibli Ungkap Tantangan Besar Adaptasi Teater My Neighbour Totoro

BLOG-tantangan besar adaptasi teater my neighbor totoro

Pada bulan Oktober 2022, Teater Barbican di London menjadi saksi debut dunia My Neighbour Totoro, adaptasi teater dari mahakarya klasik Studio Ghibli. Meski mendapat sambutan hangat di Inggris, produser Kenichi Yoda sempat diliputi kekhawatiran—mampukah produksi ini benar-benar menangkap keajaiban dan warisan besar dari film aslinya?

Dalam wawancara terbaru dengan Empire, Kenichi Yoda bersama tim produksi My Neighbour Totoro lainnya mengungkapkan tantangan terbesar mereka dalam mengadaptasi dunia imajinatif Hayao Miyazaki ke atas panggung. Diproduksi oleh Royal Shakespeare Company bersama Jim Henson’s Creature Shop, pertunjukan ini memanfaatkan teknik boneka inovatif untuk menghidupkan dunia magis Totoro. Namun, Yoda dan desainer produksi Tom Pye menghadapi banyak kesulitan, terutama dalam menciptakan boneka Totoro dan Catbus—dua karakter ikonik yang menjadi ciri khas cerita.

Produser Studio Ghibli Berpikir ‘Catbus Tidak Mungkin Berhasil’

Dalam My Neighbor Totoro, Totoro dan Catbus adalah dua karakter ikonik yang berukuran besar, cukup untuk membawa Mei dan Satsuki ke berbagai tempat. Tantangan utama bagi Yoda dan Pye adalah bagaimana menghadirkan skala besar tersebut di atas panggung dengan tetap memukau penonton.

“Saya ingin mereka lebih besar. Saya merasa mereka harus memenuhi panggung, begitu juga Catbus,” ujar Pye. “Saya pikir gerakannya harus benar-benar teatrikal, sesuatu yang bisa membuat penonton terpesona.” Namun, desain awal Catbus yang dibuat Yoda masih jauh dari harapan. “Kami tidak dapat membuat Catbus dalam bentuk tiga dimensi. Ia hanya terlihat terbaring datar di atas panggung,” jelasnya. “Jadi kami menghadapi kegagalan ini. Tidak pernah terbayangkan oleh kami bahwa ini akan sukses.”

Selain masalah teknis dalam desain karakter, tantangan juga muncul sejak tahap awal konseptualisasi. Ide membawa My Neighbour Totoro ke atas panggung sebenarnya berasal dari Joe Hisaishi, komposer utama Studio Ghibli sejak awal berdirinya. Awalnya, ia membayangkan pertunjukan ini sebagai musikal dengan para karakter menyanyikan perasaan mereka. Namun, akhirnya ia memutuskan bahwa format tersebut kurang sesuai dan memilih pendekatan musik instrumental yang dimainkan oleh orkestra langsung. “Joe berpikir bahwa mungkin tidak pantas bagi para tokoh untuk menyanyikan emosi internal mereka,” kata Yoda.

Tim Produksi My Neighbor Totoro Meminta Bantuan Pencipta Dementor Film Harry Potter

Untuk menghadirkan Totoro yang realistis di atas panggung, tim produksi meminta bantuan Basil Twist, desainer boneka yang terkenal karena karyanya dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Twist akhirnya menciptakan prototipe Totoro dalam bentuk boneka tiup raksasa. “Saya pikir, mereka harus bisa ditiup. Saya pikir itu akan membuat mereka terlihat kenyal dan besar, tetapi saya harus mengujinya untuk membuktikannya,” katanya.

Selain Totoro, roh-roh kecil di dunia Totoro seperti peri jelaga juga menjadi tantangan. Desainer kostum Kimie Nakano menciptakan teknik yang disebut “Kazego” atau “Roh Angin”, di mana dalang yang mengendalikan peri jelaga mengenakan pakaian biru tua agar menyatu dengan latar belakang.

Menurut Twist, teknik ini selaras dengan filosofi roh dalam budaya Jepang, yang dipercaya selalu ada di sekitar kita tetapi tidak selalu terlihat. “Ini bukan hanya cara untuk menciptakan efek boneka, tetapi juga untuk memperkuat narasi tentang keluarga kecil ini dan roh-roh di sekitar mereka,” jelasnya.

Setelah sukses di Teater Barbican, My Neighbour Totoro saat ini tengah bersiap untuk kembali ke panggung pada tahun 2025. Drama ini akan dipentaskan selama 34 minggu di Teater Gillian Lynne, London, mulai tanggal 8 Maret 2025.

sumber: cbr

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang