KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Gangguan Beruang Lumpuhkan Bandara Yamagata

Peningkatan insiden konflik antara manusia dan satwa liar menjadi perhatian serius di Jepang.
BLOG-Gangguan Beruang Lumpuhkan Bandara Yamagata

Seekor beruang hitam dilaporkan menyebabkan kekacauan di Bandara Yamagata pada Kamis (26/6), yang memaksa pihak pengelola bandara menangguhkan operasional dan membatalkan lebih dari 10 penerbangan. Insiden ini menandai peningkatan kekhawatiran terhadap konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah Jepang utara dan tengah.

Menurut laporan dari pejabat Bandara Yamagata, beruang pertama kali terlihat di dekat landasan pacu sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Demi alasan keselamatan, seluruh aktivitas penerbangan dihentikan selama hampir satu jam. Namun, sekitar tengah hari, beruang tersebut muncul kembali, memaksa penghentian operasional untuk kedua kalinya. Petugas menggunakan kendaraan patroli untuk menghalau hewan tersebut, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Mengingat situasi ini, tidak mungkin kami bisa menerima kedatangan pesawat sekarang,” ujar Akira Nagai, perwakilan dari Bandara Yamagata. Ia juga menambahkan bahwa situasi tersebut menciptakan jalan buntu dalam upaya pengelolaan keselamatan penerbangan. Hingga saat ini, tiga perangkap telah dipasang, namun beruang tersebut belum berhasil ditangkap dan terakhir terlihat pada pukul 15.00 di hari yang sama.

Sementara itu, insiden terpisah terjadi di Agematsu, Prefektur Nagano, di mana dua pekerja kehutanan diserang oleh seekor beruang saat sedang menyemprotkan cairan pengusir rusa di dalam hutan. Korban pertama, seorang pria berusia 32 tahun, mengalami luka gigitan di bagian wajah. Korban kedua, pria berusia 64 tahun, digigit di kaki kanan. Keduanya dilarikan ke rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi sadar.

Pemerintah Jepang telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi lonjakan serangan beruang. Pada April lalu, Dewan Perwakilan Rakyat telah mengesahkan revisi undang-undang yang memungkinkan pemerintah daerah melakukan “penembakan darurat” terhadap satwa liar berbahaya yang memasuki wilayah permukiman. Undang-undang tersebut dijadwalkan berlaku sebelum akhir tahun ini.

Dalam periode 12 bulan hingga April 2024, tercatat sebanyak 219 korban akibat serangan beruang di Jepang, termasuk enam kematian. Peningkatan populasi beruang akibat perubahan ekosistem dan minimnya pasokan makanan di habitat alami disebut sebagai salah satu penyebab utama konflik ini.

Dengan intensitas serangan satwa liar yang terus meningkat, otoritas lokal dan pemerintah pusat menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan perlindungan satwa liar dengan keselamatan masyarakat.

Sumber: tokyoweekender

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang