KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Inovasi Ramen Kalengan Jepang: Nikmat, Praktis, dan Siap Hadir di Mana Saja

BLOG-Ramen kalengan Jepang

Awalnya diciptakan untuk bantuan bencana, kini ramen kalengan lebih dari sekadar tren gila.

Mesin penjual otomatis Jepang telah lama menjadi simbol inovasi dan kreativitas. Dengan pilihan camilan, minuman, hingga barang kebutuhan sehari-hari, mesin ini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang. Kini, mereka telah membawa inovasi ini ke tingkat baru dengan memperkenalkan ramen kalengan autentik asli Prefektur Ibaraki yang dapat dinikmati langsung setelah dibeli. Dengan harga terjangkau, hanya ¥500, ramen kalengan ini menawarkan pengalaman kuliner yang praktis namun tetap mempertahankan rasa otentik.

Ramen Kalengan: Sebuah Karya Kolaborasi

Produk ramen kalengan ini adalah hasil kerja sama antara Maruyama Seimen, produsen mi komersial terkenal, dan Sun Vending Tohoku. Berbeda dari ramen kalengan sebelumnya yang menggunakan mi konjak, ramen baru ini dibuat dengan mi gandum asli. Hal ini memberikan tekstur dan rasa yang lebih mendekati ramen segar, sekaligus meningkatkan pengalaman konsumen. Selain mi gandum, kaleng ini juga berisi sup kecap asin yang lezat, dilengkapi daun bawang, rebung, dan daging babi panggang.

Meskipun saat ini hanya tersedia dalam satu rasa, Maruyama Seimen berencana memperluas distribusi ramen kalengan ini ke seluruh Jepang. Harapannya, ramen kalengan ini tidak hanya menjadi pilihan praktis bagi pecinta ramen, tetapi juga menjadi simbol inovasi Jepang yang mendunia.

Evolusi Ramen Kalengan

Meski terdengar revolusioner, konsep ramen kalengan sebenarnya bukanlah hal baru di Jepang. Pada awal 2000-an, Takeshi Yamada, pemilik kedai ramen terkenal Menya Musashi di Tokyo, menciptakan ramen kalengan pertama yang hadir dalam tiga variasi: miso, kecap, dan dingin. Terinspirasi oleh pengalamannya saat menjadi relawan dalam gempa bumi Chuetsu 2004 di Prefektur Niigata, Yamada ingin menciptakan makanan yang lezat, praktis, dan berguna dalam situasi darurat.

Namun, tantangan terbesar dalam menciptakan ramen kalengan adalah mempertahankan tekstur mi gandum agar tetap kenyal dalam waktu lama. Untuk mengatasi masalah ini, Yamada memilih menggunakan mi konjak, yang lebih tahan terhadap perubahan tekstur. Inovasi ini membuka jalan bagi perusahaan lain seperti Tengu Canned Foods, Fujimi Foods, dan Umai untuk menciptakan varian ramen kalengan mereka sendiri. Produk-produk ini bahkan sempat menjadi suvenir populer yang diasosiasikan dengan lampu listrik Akihabara.

Kini, dengan hadirnya ramen kalengan berbasis mi gandum dari Maruyama Seimen, evolusi ramen kalengan memasuki babak baru yang lebih mendekati rasa autentik ramen tradisional.

Potensi dalam Penanggulangan Bencana

Ramen kalengan bukan hanya tentang kemudahan dan kelezatan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai makanan darurat. Produk ini memiliki daya simpan hingga tiga tahun pada suhu ruangan, menjadikannya pilihan ideal untuk persediaan bencana. Jepang, sebagai negara yang sering menghadapi gempa bumi, tsunami, dan topan, terus mencari solusi praktis untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat.

Dengan keawetan dan rasa yang tetap terjaga, ramen kalengan ini dapat menjadi bagian penting dari strategi kesiapsiagaan bencana. Tidak hanya menyediakan nutrisi, tetapi juga memberikan rasa nyaman melalui hidangan yang familiar bagi masyarakat Jepang.

Apakah Titipers penasaran untuk mencicipinya? Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba mi ramen kalengan unik ini! Temukan vending machine-nya di Prefektur Ibaraki dan nikmati sensasi mi ramen panas kapan saja, di mana saja.

sumber: tokyoweekender

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang