KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Jepang Pimpin Dunia dengan Centenarian Terbanyak, 146.000 Orang!

BLOG-Jepang Pimpin Dunia dengan 146.000 Centenarian

Jepang kembali mencetak rekor dunia dengan jumlah centenarian (orang yang berusia 100 tahun ke atas) terbanyak, mencapai 146.000 jiwa. Angka ini menunjukkan tren kenaikan yang konsisten dari tahun ke tahun, menegaskan posisi Jepang sebagai salah satu negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia.

Selain Jepang, negara-negara lain seperti Tiongkok (60.000 jiwa), India (48.000 jiwa), dan Thailand (38.000 jiwa) juga memiliki populasi centenarian yang signifikan. Bersama dengan Amerika Serikat, kelima negara ini menyumbang lebih dari separuh (55%) populasi dunia yang berusia 100 tahun dan lebih tua.

Namun, perlu dicatat bahwa proporsi centenarian terhadap total populasi sangat bervariasi antar negara. Jepang, Thailand, dan AS memiliki proporsi centenarian yang lebih besar dibandingkan Tiongkok dan India yang memiliki populasi besar tetapi relatif muda. Jepang memiliki sekitar 12 orang yang berusia seratus tahun untuk setiap 10.000 orang di Jepang, lima untuk setiap 10.000 orang di Thailand, dan tiga untuk setiap 10.000 orang di AS. Sementara itu, Tiongkok dan India memiliki proporsi yang lebih kecil.

Rahasia Umur Panjang: Kombinasi Faktor yang Saling Berkaitan

Apa yang membuat Jepang unggul dalam hal umur panjang? Mari kita telusuri faktor utama yang mendukung fenomena ini.

1. Layanan Kesehatan Berkualitas Tinggi

Salah satu pilar utama di balik panjangnya harapan hidup masyarakat Jepang adalah sistem layanan kesehatannya yang luar biasa. Jepang memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan universal terbaik di dunia, yang menjamin akses perawatan medis berkualitas tinggi bagi seluruh warganya. Pemeriksaan kesehatan rutin, deteksi dini penyakit, serta budaya preventif dalam dunia medis membantu masyarakat Jepang hidup lebih sehat dan lebih lama.

Selain itu, teknologi medis yang terus berkembang dan ketersediaan obat-obatan berkualitas turut meningkatkan kualitas hidup lansia. Dokter di Jepang juga dikenal memiliki pendekatan yang lebih holistik, mengedepankan pencegahan ketimbang hanya mengobati penyakit setelah muncul.

2. Gaya Hidup Sehat dan Pola Makan Seimbang

Jepang dikenal dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Diet tradisional Jepang yang kaya akan ikan, sayuran, kedelai, dan teh hijau terbukti memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan. Konsumsi makanan rendah lemak jenuh serta kaya akan asam lemak omega-3 dari ikan membantu menjaga kesehatan jantung dan otak.

Selain itu, budaya makan dalam porsi kecil dan kebiasaan berhenti makan sebelum kenyang (prinsip “hara hachi bu”) yang dianut oleh masyarakat Okinawa menjadi salah satu rahasia umur panjang mereka. Ditambah lagi, fermentasi makanan seperti miso dan natto mendukung kesehatan pencernaan dan sistem imun.

3. Aktivitas Fisik dan Mobilitas Tinggi

Berbeda dengan negara lain yang bergantung pada kendaraan pribadi, masyarakat Jepang lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum. Gaya hidup aktif ini berkontribusi besar terhadap kebugaran fisik, menjaga berat badan ideal, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Tak hanya itu, aktivitas seperti berkebun, bersepeda, dan bahkan kebiasaan membungkuk (ojigi) turut menjaga fleksibilitas tubuh mereka. Banyak lansia Jepang yang tetap aktif bekerja atau menjalani rutinitas sehari-hari dengan penuh semangat, yang secara tidak langsung membantu menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.

4. Dukungan Sosial yang Kuat

Masyarakat Jepang memiliki sistem sosial yang mendukung kesejahteraan lansia. Budaya menghormati orang tua yang kuat serta adanya berbagai komunitas dan kegiatan sosial bagi lansia membantu mereka tetap terhubung dengan lingkungan sekitar.

Pemerintah Jepang juga menyediakan berbagai program kesejahteraan bagi lansia, seperti layanan kesehatan khusus, fasilitas perawatan jangka panjang, dan program komunitas yang mendorong interaksi sosial serta aktivitas kognitif. Kesepian merupakan faktor yang dapat memperpendek usia seseorang, dan Jepang berhasil mengatasi tantangan ini dengan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi para lansia.

Bagaimana dengan Negara Lain?

Di Amerika Serikat, jumlah centenarian saat ini mencapai sekitar 108.000 orang. Angka ini diperkirakan meningkat tajam menjadi sekitar 422.000 pada tahun 2054, seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pola hidup sehat serta kemajuan di bidang medis. Meski demikian, tantangan seperti obesitas, akses ke layanan kesehatan yang tidak merata, serta tingkat stres yang tinggi masih menjadi faktor yang menghambat peningkatan usia harapan hidup secara signifikan.

Pada tahun 2054, populasi centenarian global diproyeksikan akan tumbuh hingga hampir 4 juta jiwa. Tiongkok diperkirakan memiliki jumlah centenarian terbesar, dengan 767.000 jiwa, diikuti oleh AS, India, Jepang, dan Thailand. Sebagai perbandingan, centenarian diproyeksikan akan mencapai sekitar 49 dari setiap 10.000 orang di Thailand, 40 dari setiap 10.000 di Jepang, dan 14 dari setiap 10.000 di AS. Enam dari setiap 10.000 orang di Tiongkok akan menjadi centenarian, seperti juga sekitar dua dari setiap 10.000 di India.

sumber: pewresearch ; nippon

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini  ^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang