Aturan Baru Gunung Fuji: Pendaki Wajib Lulus Tes Sebelum Naik

TITIP JEPANG-peraturan baru pendakian gunung fuji
Para pendaki di jalur pendakian Shizuoka harus membuktikan bahwa mereka memahami risiko sebelum mereka mulai mendaki.

Pendakian Gunung Fuji kini semakin diatur dengan ketat. Mulai tahun ini, semua pendaki diwajibkan membayar biaya masuk sebesar ¥4.000, menggantikan sistem donasi sukarela sebesar ¥1.000 yang sebelumnya diberlakukan di jalur pendakian Prefektur Shizuoka. Selain itu, untuk mengatasi fenomena “bullet climbing” atau pendakian tanpa istirahat yang berbahaya, akses ke jalur pendakian akan dibatasi hanya bagi mereka yang memiliki reservasi pondok gunung antara pukul 2 siang hingga 3 pagi. Peraturan ini sejalan dengan kebijakan Prefektur Yamanashi, yang juga menaikkan biaya masuk di Jalur Yoshida dari ¥2.000 menjadi ¥4.000.

Namun, bukan hanya biaya masuk dan jam pendakian yang berubah. Para pendaki di sisi Shizuoka—yang meliputi jalur Fujinomiya, Gotemba, dan Subashiri—sekarang juga harus mengikuti tes wajib sebelum memulai perjalanan mereka.

Tes Wajib untuk Keselamatan dan Perlindungan Gunung Fuji

Dengan meningkatnya jumlah pendaki yang membutuhkan bantuan medis setiap tahunnya, pejabat Prefektur Shizuoka menerapkan langkah baru untuk memastikan para pendaki lebih siap. Sebelum mendaki, mereka harus mengikuti kelas singkat yang mencakup pemutaran video edukatif, diikuti dengan tes singkat tentang keselamatan dan perlindungan lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kecelakaan sekaligus melindungi ekosistem Gunung Fuji yang rapuh.

Mengapa Pembatasan Ini Diperlukan?

Meskipun jumlah pendaki Gunung Fuji pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 7,7% dibandingkan musim sebelumnya, yakni mencapai 204.316 orang, jalur di sisi Shizuoka justru mencatat peningkatan sebesar 6,4%. Pejabat setempat khawatir bahwa lonjakan ini dapat membahayakan keselamatan pendaki dan merusak lingkungan sekitar.

“Tidak ada gunung lain di Jepang yang menarik banyak orang dalam rentang waktu lebih dari dua bulan. Jadi, beberapa pembatasan diperlukan untuk memastikan keselamatan mereka,” ujar Natsuko Sodeyama, pejabat Prefektur Shizuoka.

Dengan peraturan baru ini, pemerintah daerah berharap Gunung Fuji tetap dapat dinikmati sebagai destinasi pendakian yang aman dan berkelanjutan bagi semua orang.

sumber: tokyoweekender

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang