Badarawuhi di Desa Penari (2024) adalah film prekuel dari KKN di Desa Penari (2022). Film garapan Kimo Stamboel yang diproduksi oleh Manoj Punjabi. Berbeda dengan film KKN yang disutradarai oleh Awi Suryadi. Kira-kira apa perbedaan dari kedua film itu?
KKN di Desa Penari (2022) merupakan film horor yang berhasil meraih film lokal terlaris sepanjang masa, lebih dari 10 juta penonton. Film yang diadaptasi dari trhead di platform X/Twitter ini mencetak sejarah di dunia perfilman. Kesuksesan tersebut membuat film ini diperluas lagi dengan Badarawuhi di Desa Penari (2024).
Film Badarawuhi mengambil latar pada tahun 1980 yang mengisahkan seorang gadis, Mila dan kerabatnya membantu mencari keberadaan Desa Penari. Pencarian tersebut demi menyembuhkan penyakit ibunya, yang diduga memiliki keterkaitan dengan desa tersebut. Namun, kepingan misteri tersebut mulai terungkap, termasuk entitas yang ditakuti selama ini, yakni Badarawuhi. Apakah usaha Mila berhasil untuk menyembuhkan penyakit ibunya? Untuk itu sebelum kamu menonton film Badarawuhi, simak review film ini terlebih dahulu agar tidak kebingungan.
Cerita lebih rapi dan baru
Ceritanya berputar pada Badarawuhi dan Desa Penari di sini sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Di sini dijelaskan bahwa adanya selendang kembar lengkap dengan cerita urban legen-nya layaknya desa ini menyimpan misteri yang belum terungkap.
Meski sama-sama berkisah tentang sejumlah pemuda yang menyelesaikan urusannya dan harus mendatangi Desa Penari tersebut. Premis film Badarawuhi memang terlihat mirip dengan KKN di Desa Penari. Namun, kedua film ini hadir dengan versi lebih rapi dan baru. Karena Badarawuhi berfokus pada satu entitas, meski hint yang muncul tidak jauh berbeda dengan film sebelumnya.
Cerita Badarawuhi sendiri hampir tidak ada sub-plot yang membuat penonton kebingungan. Durasi film 2 jam 2 menit cukup memberikan gambaran latar tempat dari Desa penari terlihat runtut dan tidak lompat-lompat, tentunya dengan penjelasan yang lebih mendalam cerita ini sedikit lebih menarik. Meski setting lokasi yang digunakan tidak sama persis. Namun, eco-horor dari Desa Penari serta syndrome hantu di era orde baru terbawa lagi dan dijelaskan ulang, mungkin sedikit terasa membosankan.
Pergantian Kursi Sutradara
Sejak Kimo Stamboel menggantikan tempat Awi Suryadi di kursi sutradara. Film Badarawuhi jadi naik kelas dari sebelumnya, mulai dari hal teknis visual seperti latar tempat, sinematografi, pemain, kostum, sound, properti, dan lainnya. Hal ini tidak lepas dari campur tangan Kimo yang mengganti beberapa pemain film agar terasa lebih nyeni.
Horor khas Kimo lainnya adalah kemunculan musang yang sudah pernah dikenalkan lewat film horor sebelumnya, seperti Sewu Dino (2023) dan Ivanna (2023). Bukan sembarang hewan yang menjadi simbol dalam cerita horor, Kimo mengungkap bahwa “hewan musang dipercaya memiliki hubungan dengan ilmu hitam dan santet.” ungkap Kimo saat perilisan film Sewu Dino.
Penggambaran tradisi di Desa Penari yang tidak terlalu berlebihan, minim jump scare, adegan gore yang sesuai porsinya namun tetap bikin ngeri. Meski beberapa scene gore yang dieksekusi dengan baik lewat CGI dan make-up yang pas jadi kesannya tidak murahan.
Hal menarik selanjutnya adalah nuansa horor yang dibangun lewat sound cukup menggambarkan adegan horor yang tidak berlebihan. Sepanjang film berlangsung penonton selalu mendengar suara yang bikin bulu kuduk merinding, seperti musik gamelan yang telah diimpove dan suara bisikan Badarawuhi terdengar mengalun namun mengintimidasi.
Meski menyimpan rahasia baru yang sengaja disiapkan untuk spin-off atau film luwih dowo luwih medeni dan semacamnya. Badarawuhi di sini memberikan jawaban ambiguitas atas kritikan dari cerita KKN di Desa Penari. Kimo juga menuntaskan dengan menampilkan ulang adegan mandi dan ritual lainnya melalui scene khasnya.
Pergantian Peran
Banyak perubahan yang terlihat nyata di film Badarawuhi di Desa penari ini, salah satunya adalah penggantian peran. Biasanya sedikit perubahan menimbulkan persepsi dan sense of-nya sangat terasa jauh berbeda. Justru film ini menuai banyak pujian walaupun ada beberapa kekurangan yang sedikit mengganggu, seperti peran yang dimainkan Jourdy Pranata (Yuda) yang seharusnya menjadi humor terasa murahan.
Akting Aulia Sarah, tampil lebih all out dengan keanggunan dan kecantikannya yang tak lekang oleh waktu, seperti she born to be Badarawuhi. Apalagi di bagian adegan berendam saat ia menjelma sosok Ratih (Claresta Taufan). Tidak lupa sosok pak Prabu yang menjadi informan dari anggota KKN, di sini dia tampil versi mudanya di tahun 1980 an. Namun, hal itu penonton dapat melihat tingkah Prabu kecil yang selalu mawas menjaga mbah buyut.
Memang tidak bisa dimanipulasi, Badarawuhi di Desa Penari di tangan Kimo Stamboel membawa cerita baru yang fresh. Titipers yang menyukai film horor ringan dan penasaran dengan teka-teki seputar KKN di Desa Penari dapat menyaksikan langsung film ini di bioskop kesayangan kalian.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber gambar: imdb
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang